Sunday 22 April 2012

SELAGI MUDA LAYANILAH TUHAN!

Pengkotbah 11:9-10, 12:1-8

"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: 'Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!'" Pengkotbah 12:1

Kehidupan manusia tidak hanya berlangsung di dunia ini saja, tapi ada kehidupan baru setelah kematian. Jadi hidup manusia ada dua tahap: hidup sementara di dalam dunia dan hidup dalam kekekalan di akhirat nanti seperti dikatakan oleh Rasul Paulus, "...jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia." (2 Korintus 5:1).

Adalah salah besar jika orang berkata bahwa hidup hanya sekali saja yaitu saat di bumi ini. Dalam Yesaya 22:13 dikatakan: "Tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru: 'Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!'". Seorang kaya yang bodoh juga berkata kepada dirinya sendiri, "Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah." (Lukas 12:19). Orang kaya ini lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar. Jika hidup ini hanya sebatas lobang kubur buat apa kita berlelah-lelah melayani Tuhan, tekun dalam ibadah dan mempertahankan iman di dalam Kristus? Pengkotbah mengingatkan, selagi masih muda (dengan kata lain: selagi masih ada kesempatan) biarlah kita gunakan waktu yang ada untuk mengejar perkara-perkara yang menuju kepada kekekalan.

Biarlah waktu-waktu yang kita lewati ini adalah kesempatan bagi Tuhan untuk mengurapi kita dan memakai kita sebagai alat kemuliaanNya. Terlebih bagi kita yang masih muda, masa muda adalah masa emas bagi kita berbuat sesuatu untuk Tuhan dan juga sesama. Kita tahu usia muda adalah masa yang rawan bagi seseorang karena kebodohan melekat pada hati anak muda. tertulis: "Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya." (Amsal 22:15). Kebodohan membuat mereka gampang jatuh dalam dosa. Sebagai anak-anak Tuhan, jangan sia-siakan kemudaanmu!

Potensi dalam dirimu adalah harta termahal. Persembahkan itu kepada Tuhan sebagai alat kebenaranNya sehingga masa mudamu menjadi teladan bagi banyak orang dan nama Tuhan dipermuliakan!

2 kunci kemenangan atas masalah

1. Sabar
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan” Masalah yang bertubi-tubi datang membuat kita ingin agar masalah dapat cepat terselesaikan. Kita selalu menginginkan jawaban yang instan dalam kehidupan kita. Sehingga pada akhirnya, jika tidak ada pilihan lain, kita mulai mencari jalan pintas. Kita mulai menghalalkan cara-cara yang tidak sesuai dengan Ayat/Firman Tuhan. Kita mulai berkompromi dengan kehidupan dosa. Iblis senantiasa mencari kesempatan melalui masalah yang kita hadapi untuk dapat menjatuhkan kita. Iblis selalu ingin menyeret kita untuk jatuh ke dalam dosa. Ayat/Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang sabar. Orang yang sabar bagaikan seorang pahlawan. Seorang pahlawan adalah seseorang yang berjasa bagi orang/pihak tertentu, seorang yang mempunyai kekuatan untuk meraih kemenangan, seorang yang punya kemampuan untuk mengalahkan musuh dan seorang yang mampu memimpin orang banyak untuk memenangkan pertempuran. Ketika kita menanti jawaban Tuhan dengan sabar, maka Dia yang adalah setia akan selalu menolong kita tepat pada waktunya. Dan pada akhirnya kita akan dapat menyelesaikan masalah demi masalah dengan kekuatan yang dari Tuhan dan meraih kemenganan bagi masalah kita.

2. Kuasai Dirimu
Seringkali dalam menghadapi masalah, kita cenderung berada dalam posisi yang tertekan. Hal ini mengakibatkan emosi kita naik dan menjadi mudah marah. Orang-orang di sekeliling kita akan mudah sekali kena efeknya, entah itu keluarga, suami, istri, kakak, adik, teman, rekan kerja dan lainnya. Ada kecenderungan untuk mencari-cari kesalahan. Bahkan hal-hal masa lalu yang tidak perlu diungkitpun juga ikut terungkit kembali. Kemarahan sering muncul ketika kita berada dalam masalah. Apalagi jika masalah yang satu belum selesai, kemudian datang lagi masalah-masalah lainnya. Seakan kepala akan meledak rasanya. Ayat/Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menguasai diri dan menjadi lambat dalam amarah. Ketika kita mau belajar untuk mengendalikan amarah dan emosi kita, kita melebihi orang yang dapat menguasai sebuah kota dalam suatu peperangan. Kita dapat menguasai segala masalah berat apapun yang kita hadapi. Kita akan dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran yang jauh lebih jernih. Sebagian besar keputusan yang diambil pada waktu emosi adalah keputusan yang akan berakibat buruk bahkan fatal. Oleh karena itu perlu sekali bagi kita untuk dapat mengendalikan emosi kita. Jangan sampai kita mengambil keputusan yang akan disesali di kemudian hari. Amarah tidak akan membawa kepada penyelesaian masalah, melainkan akan menjadikan masalah semakin rumit. Tetapi kepala yang dingin akan sangat membantu sekali dalam menghadapi masalah.

“Kerana itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”
Marilah kita menguasai diri dalam keadaan berat apapun yang dialami, sehingga kita sanggup meraih kemenangan. Ayat/Firman Tuhan banyak sekali memberi rahasia untuk meraih kemenangan dalam berbagai masalah kehidupan. Di atas telah kita lihat beberapa di antaranya. Dengan menjadi sabar dan menguasai diri maka kita memiliki kunci rahasia untuk meraih kemenangan dalam setiap masalah.

JANJI TUHAN

Sejak kecil, kedua orang tua mendidik saya untuk menepati janji. Mereka mengajarkan hal itu dengan cara memberi teladan terlebih dahulu. Akibatnya, tiap kali orang tua atau siapa saja yang menjanjikan sesuatu kepada saya, saya tidak akan berhenti mengingatkan sampai mereka menepatinya.

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman menjanjikan sesuatu untuk saya. Setiap hari saya mengingatkan dia sampai akhirnya dia bosan sendiri dan memberikannya kepada saya. Ketika saya melakukan itu, Tuhan mengingatkan saya, "Mengapa kamu tidak sedemikian gigihnya kepadaKu? Mengapa seringkali kamu kurang percaya kalau Aku tidak akan mengingkari janji yang telah Kubuat?"

Sering kita melakukan hal demikian kepada Tuhan. Kita berhenti berdoa setelah beberapa waktu doa kita belum juga dijawab. Kita kurang mempercayai janji Tuhan untuk masa depan yang penuh dengan harapan, untuk kesembuhan atas sakit penyakit, untuk hidup berkelimpahan, dan banyak lagi.

Tapi saat ini maukah Anda untuk mulai mempercayai Tuhan, memberikan kendali atas seluruh hidup Anda kepada Tuhan, untuk mengklaim semua janji yang telah diberikan Tuhan kepada Anda?

Sama seperti seorang hakim yang akhirnya bosan karena janda yang terus menerus "menghantuinya" atas sebuah permintaan, Tuhan juga akan menjawab doa Anda ketika Anda tidak berhenti berdoa.

Tuhan Yesus Memberkati....

Renungkan

Berapa umur kita saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama kita telah melalui kehidupan kita?
Berapa lama lagi sisa waktu kita untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu bila kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan ayam berkokok menandakan pagi telah tiba.
Waktu untuk kita bersiap melakukan aktiviti, sebagai karyawan, sebagai
pelajar, sebagai seorang profesional, dan sebagainya.
Kita memulai hari yang baru.
Pecahannya jalan membuat kita semakin tegang menjalani hidup.
Terlambat sampai di pejabat, itu hal biasa.
Pekerjaan menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak
buah yang tidak memuaskan, dan banyak masalah ketika pekerjaan harus kita
hadapi di pejabat.

Tak terasa, siang menjemput...
"Waktunya istirahat..makan- makan.."
Perut lapar, membuat manusia sulit berpikir.
Otak serasa tersumbat.
Pekerjaan menjadi semakin berat untuk diselesaikan.
Matahari sudah berada tepat di atas kepala.
Panas betul hari ini...

Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...
Perut kenyang, boleh jadi kita bukannya semangat bekerja malah mengantuk.
Aduh tapi pekerjaan masih lagi banyak yang belum selesai.
(Belum lagi kalau terkadang harus menghadapi 'manusia-manusia sulit' yang menghambat pekerjaan kita )

Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...
Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah.

Gelap mulai menjemput.
Lelah sekali hari ini.
Sekarang jalanan pecahan.
Bila saya sampai di rumah.
Badan letih sekali, dan badan rasanya melekit.
Nikmat nya air hangat saat mandi nanti.
Segar segar...
Ada yang mendorongkan kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan ada yang berlarian mengejar bas segera ingin sampai di rumah.
Dinamik sekali kehidupan ini.

Waktunya makan malam tiba.
Ibu kita telah menyiapkan makanan kesukaan kita.
"Ohh..ada sup ayam".
"Wah soto daging buatan ibu memang sedap sekali", anak memuji masakan Ibunya.
Itu juga kan yang sering kita lakukan.
...Selesai makan, bersantai sambil tengok TV.
Tak terasa heningnya malam telah tiba.
Lelah menjalankan aktiviti hari ini, membuat kita tidur dengan lelap.
Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari yang baru lagi.
Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang.
Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.

Jika pandangan kita tentang erti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak ada bezanya dengan haiwan yang puas dengan boleh bernafas, makan, minum, melakukan kegiatan rutin, tidur.
Siang atau malam adalah sama.
Hanya rutin... sampai akhirnya maut menjemput.
Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam erti yang luas.
Sebagai manusia jelas kita memiliki perbezaan dalam menjalankan kehidupan.
Kehidupan bukanlah sekedar rutin.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita boleh mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa ..
Kehidupan adalah ... dan sebagainya.

Begitu banyak Kehidupan yang boleh kita jalani.
Berapa tahun kita telah melalui kehidupan kita ?
Berapa tahun kita telah menjalani kehidupan rutin kita ?
Akankah sisa waktu kita sebelum ajal menjemput hanya kita korbankan untuk sebuah rutin belaka ?
Kita tidak tahu bila ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1 tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 minit lagi.

Hanya Tuhanlah yang tahu...
Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang memperlukan kita.
Mereka menanti kehadiran kita.
Mereka menanti dukungan kita.
Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......
Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.

Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini.
Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.
Selamat menjalani hidup yang lebih berkualiti.
Tuhan memberkati...