Monday 4 June 2012

Pengetahuan Agama

Ramai orang menjadi fasih dalam bercakap tentang doktrin-doktrin agama Kristian, yang menunjukkan bahawa mereka berpelajaran tinggi dalam hal-hal teologi. Di internet ini adalah banyak forum debat agama, dan ramai orang Kristian boleh menjadi agak berpendidikan, menerangkan kebenaran Yesus. Selain itu, terdapat penulis-penulis yang agresif mendedahkan kepalsuan agama di seluruh bahasa walaupun menyindir, seperti samseng..

Berguna atau tidak secara agama, ia tidak menunjukkan bahawa anda seorang pengikut Yesus Kristus..

Kita hanya boleh dipanggil Kristian, jika kita hidup dalam kata-kata Yesus, di mana kehidupan seharian kita mencerminkan sifat-sifat Yesus sendiri. Yang merendah diri, lemah lembut dan penuh kasih.

Pengetahuan agama tidak menyimpan, tetapi tertakluk kepada Roh yang menghidupkan..

RENDAH HATI

Rendah hati berulang-ulang diingatkan sepanjang Alkitab. Mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru kita akan mendapati begitu banyak pesan Tuhan mengenai soal kerendahan hati ini. Mengapa harus demikian? Karena sepertinya ada tendensi orang mudah menjadi sombong ketika kehidupannya sukses. Tidakkah kita sering melihat orang berubah sikap ketika mereka sedang meningkat? Ada pula yang mengira mereka akan terlihat berwibawa dan berpengaruh jika mereka tampil angkuh atau terus omong besar. Jika hal ini kita lakukan, tidak saja kita akan dijauhi orang lain, tetapi kita pun akan bermasalah dengan Tuhan. Sikap rendah hati merupakan sebuah keharusan untuk dimiliki oleh anak-anak Tuhan.

Lihatlah salah satu dari sekian banyak janji Tuhan terhadap orang yang rendah hati. "Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan." (Mazmur 149:4). Keselamatan, itu sebuah anugerah yang terbesar yang bisa kita peroleh. Dan itu siap disematkan kepada kita apabila kita memiliki sebuah sikap rendah hati. Tapi seperti apa sebenarnya rendah hati itu? Apakah Alkitab menjelaskan kriteria rendah hati? Tentu saja.

Setidaknya ada 4 hal yang bisa kita lihat sebagai gambaran apa yang disebut dengan rendah hati menurut firman Tuhan.

1. Orang yang rendah hati memiliki kerelaan atau keberanian untuk mengakui kesalahan.
Ini merupakan hal yang sungguh sulit untuk dilakukan oleh sebagian besar orang. Rasa gengsi yang terlalu besar, takut kehilangan harga diri, takut disepelekan dan sebagainya ering membuat kita berat untuk meminta maaf secara terbuka. Padahal masalah kerelaan untuk meminta maaf merupakan hal yang sangat esensial di mata Tuhan. Sebab bagaimana mungkin kita bisa diampuni Tuhan apabila kita tidak mengakui dosa-dosa kita secara terbuka di hadapanNya? Firman Tuhan pun berkata: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Perhatikan bahwa Tuhan siap mengampuni dan menyucikan kita sesegera mungkin, tetapi diperlukan kerendahan hati kita untuk mau mengakui dosa-dosa kita.

2. Orang yang rendah hati mau diajar dan belajar.
Ada sebuah firman Tuhan berbunyi: "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati." (Mazmur 25:9). Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa orang-orang yang rendah hati memiliki kemauan untuk diajar dan terus belajar. Jalan Tuhan terbentang luas di dalam Alkitab. Dan hanya orang yang rendah hatilah yang mau terus membenahi diri untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tuhan siap membimbing orang-orang yang mau mengakui kekurangannya dan terus belajar, membaca, meneliti, merenungkan, memperkatakan dan melakukan firman Tuhan. Bagaimana Tuhan mau mengajar orang yang merasa dirinya hebat, bahkan lebih pintar dari Tuhan? Bagaimana firman Tuhan bisa tertanam dan bertumbuh apabila firman itu jatuh di atas tanah yang keras berbatu? Keangkuhan akan merugikan kita sendiri. Dengan memiliki kerendahan hati berarti kita pun memiliki kesempatan untuk dibimbing secara langsung oleh Tuhan, karena kita memang selalu siap untuk terus belajar dan belajar lagi.

3. Orang yang rendah hati tidak sombong.
Tinggi hati atau sombong, angkuh, dan berbagai sinonim lainnya adalah lawan kata dari rendah hati. Artinya orang yang rendah hati tidak akan bersikap sombong, dan begitu juga sebaliknya. Dengan bersikap sombong bukan saja kita dijauhi orang lain, tapi Tuhan pun akan menjauhi kita, bahkan dikatakan menentang kita. "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:6b). Mengasihani dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "gives grace, continually". Lihatlah bagaimana penghargaan Tuhan atas sikap rendah hati. Sebaliknya Tuhan sendiri akan menjadi lawan kita apabila kesombongan atau kecongkakan terus kita pertahankan dalam diri kita.

4. Orang yang rendah hati tidak mendahulukan kepentingan diri sendiri.
Ini juga merupakan poin penting. Bagaimana sebuah ikatan, persekutuan atau bentuk-bentuk perkumpulan lainnya bisa tetap kokoh apabila anggotanya terus menerus hanya mementingkan diri sendiri saja? Keangkuhan bisa membuat orang besar kepala dan lupa diri, sehingga menganggap diri mereka yang paling penting. Sebuah band musik bisa hancur seketika gara-gara sikap seperti ini, keutuhan keluarga bisa runtuh, begitu pula dengan persekutuan, organisasi atau ikatan lainnya. Orang yang rendah hati tidak akan bersikap demikian karena mereka akan memikirkan orang lain terlebih dahulu ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Firman Tuhan berkata: "..Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:3-4). Sifat rendah hati mampu memunculkan sikap seperti ini.

Dari 4 hal di atas kita bisa melihat kualitas tinggi yang akan tampil apabila kita hidup dengan kerendahan hati. Karena itu tidaklah heran jika Tuhan pun meninggikan orang-orang yang memiliki sifat rendah hati, bahkan siap memahkotai dengan keselamatan. Bukan hanya keselamatan dari bahaya, sakit penyakit dan sebagainya, tetapi keselamatan jiwa yang kekal sifatnya, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan salvation. Itulah yang dimahkotai Tuhan kepada orang-orang yang rendah hati seperti yang bisa kita baca dalam Mazmur 149:4 di atas. Seharusnya kita ingat bahwa kita hanyalah berasal dari debu (Mazmur 103:14), dan semua yang kita miliki sesungguhnya berasal dari Tuhan. (Ulangan 8:14-18). Oleh karena itu, milikilah sifat rendah hati, teruslah ingatkan diri kita untuk itu, dan itulah yang akan menyenangkan hati Tuhan.

"Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman." (Amsal 16:5)
Amin.

Hidup untuk apa?

Apa tujuan hidup Anda? cobalah sejenak memikirkan, merenungkan, dan menggumuli pertanyaan itu. Itu penting agar hidup kita tidak seperti layangan putus, terombang-ambing.

Tuhan menciptakan dan memberi kita hidup, tentunya tidak sekedar untuk mati. Pasti ada misi bagi kita. Ada dua misi, yaitu misi individual dan misi universal. Misi universal yang berlaku bagi semua orang percaya adalah menjadi garam dan terang dunia.

Garam dapat mencegah pembusukan daging dan memberi cita rasa pada makanan. Orang romawi dulu bahkan menganggap garam sebagai benda paling bersih dan jernih, karena berasal dari dua benda yang juga paling bersih dan jernih, yaitu matahari dan laut. Karena itu, garam selalu dihubungkan dengan kemurnian.

Adapun Terang memampukan kita untuk membedakan jalan yang benar dan salah. Terang juga dapat menjadi alat penyelamatan. Dan banyak lagi manfaat terang. Bahkan sesungguhnya, tapa terang dunia, tidak akan pernah ada kehidupan.

Itulah misi kita yang sesungguhnya, menjadi garam dan terang. Apakah orang-orang di sekitar kita betul-betul bersyukur dengan kehadiran kita? Pertanyaan ini baik menjadi bahan intropeksi kita, untuk menilai sejauh mana kita sudah mengemban misi kita.

Ada seorang yang sejak muda sangat gigih untuk mengejar keberhasilan. Dan betul, ia berhasil. Ia tidak saja menjadi orang sangat kaya, tapi juga pandai dan punya jabatan tinggi. Semua orang terkagum-kagum dengan kesuksesannya. Tetapi, ketika ia sudah tua dan pensiun, ia menengok kehidupan yang sudah ia jalani, dan merasa sangat hampa. "Semua itu seperti usaha menjaring angin," katanya mengutip kitab Pengkhotbah, "sia-sia di atas segala kesia-siaan."

Kita semua pada dasarnya sedang menunggu giliran untuk bertemu dengan kematian. Hari ini si Polan, kemarin si Pulin, besok entah siapa lagi. Suatu saat akan tiba giliran kita. Entah kapan, tetapi pasti. Pertanyaannya, apa yang akan dikenang orang ketika kita tiada? Akankah kita hilang dan dilupakan?

Ada cerita tentang seorang pria yang mempunyai 4 istri. Suatu saat pria itu sakit parah, dan sudah hampir mati. Ia ingin istrinya menemani sampai pada kematiannya. Maka, dipanggillah istri ke empat, wanita yang cantik jelita dan seksi. "Istriku, aku akan mati. Temani aku, sampai aku mati," pintanya.

"Menemanimu sampai mati? Tidak, aku tidak mau," jawab si istri sambil pergi tanpa menoleh lagi kepadanya.

Istri ketiga dipanggil, wanita dengan berpenampilan modis dan trendi. Permintaan yang sama dia ajukan. "Apa? Menemanimu sampai mati?" sahutnya. "Tidak mau. Lebih baik aku menikah lagi."

Istri kedua dipanggil, wanita berpenampilan biasa. Kepadanyalah sang suami sering meminta pendapat tentang berbagai hal. "Istriku, tak lama lagi aku akan mati, aku ingin sekali kamu ikut denganku," pinta si suami.

"Aku tidak bisa sekalipun aku mau," jawab si istri. "Aku hanya bisa menemanimu sampai lubang kubur."

Terakhir, Istri pertama, wanita sederhana. Permintaan yang sama diajukan padanya, "Suamiku," jawab sang istri. "Tidak usah khawatir. Tanpa kamu minta, aku akan menyertaimu selamanya, bahkan sampai pada kematianmu."

Pada dasarnya, kita memiliki empat "istri". Yang pertama, tubuh jasmani kita. Betapa pun baiknya kita menjaga dan merawatnya, tubuh jasmani akan meninggalkan kita, hilang tanpa bekas. Yang kedua adalah kekayaan dan jabatan. Ketika meninggal, kita tidak akan membawanya serta, dan justru akan beralih keorang lain. Ketiga adalah teman-teman, kerabat dekat, dan keluarga kita; seberapa pun besarnya kasih sayang mereka kepada kita, mereka hanya bisa mengantar kita sampai ke lubang kubur, tidak lebih. Yang keempat adalah iman dan karya kita selama hidup didunia, yang akan menyertai kita sampai mati.

Maka, benarlah kata pepatah, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, sedang manusia mati meninggalkan karya; Karya untuk Tuhan dan sesama. Dengan menjadi garam dan terang dunia; kita dapat membuat dunia ini lebih baik.

Mari kita lihat dan belajar dari cerita dalam ALKITAB ini:

"Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa.dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya."-KISAH PARA RASUL 4:23-30

1):adapun kumpulan orang percaya..orang percaya siapakah orang yang "percaya"dimaksudkan dalam ayat tersebut? mereka yang percaya bahawa yesus kristus adalah Tuhan dan juruselamat mereka yang telah disalibkan untuk hapuskan segala dosa-dosa manusia seluruh dunia ini...

apa yang mereka lakukan?:" mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama"

apa yang mereka dapat dari Tuhan?:" kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka"

tidak kira saudara berada dimana saat ini,dirumah,tempat kerja,gereja,kalau saudara dapat lakukan seperti kisah para rasul ini..saya yakin dan percaya..hidup saudara tidak akan kekurangan mala hidup saudara akan berlimpah-limpah dengan kasih karunia dari Tuhan kita yang Maha Kasih...Kalau saudara adalah anak Tuhan yang benar..HIDUPLAH DALAM KASIH TUHAN.tanpa minta balasan atau pujian dari manusia..tapi minta balasan KASIH dari TUHAN YANG MAHA KASIH DAN KUDUS!

FIKIR-FIKIRKANLAH DAN RENUNG-RENUNGKANLAH
TUHAN YESUS KRISTUS TUHAN KITA MEMBERKATI SAUDARA SEKALIAN.AMIN!

Kadangkala Hidupmu Menangis


Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa !! Bangkitlah !!

Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. Demikian juga dirimu, kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.

AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil. Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain ?

Bukankah AKU sudah menyediakan suksesmu sendiri ? Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.

Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya-Ku yang luar biasa atas hidup orang lain.

Jadilah seperti air...selalu mengalir...melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.

Anak-Ku...jangan mau dikalahkan oleh keadaan...tetapi kalahkan keadaaan !!
Anak-Ku yang terkasih...jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.
Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman.
Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu !

Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.

Bukankah untuk itu kau hidup? Untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU ?

Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik.

AKU selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu !!

Ayah yang selalu mengasihimu,

YESUS