Friday 6 April 2012

SEVEN LAST WORDS FROM THE CROSS

‎"Sudah Selesai"

Sesudah itu kerana Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai. berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia:"Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. (Yohanes 19:28-30)

Ada orang yang mampu membayangkan kekuatan-kekuatan setan berkerumun di keriangan tak terkendali siap menyerbu saat maut datang menjemput di detik terakhir kehidupan.

"Sudah selesai," demikianlah pesan yang datang, dan mereka semua terlalu cepat meledak dalam semarak kemenangan, percaya bahwa telah berhasil mengalahkan pemberian terbaik yang telah diberikan Allah. Tapi ini hanyalah masalah waktu sampai tiba saatnya kesenangan mereka berubah menjadi kekalahan, kerana Yesus tidak berkata, "saya" selesai (habis), melainkan "telah" selesai. Bagi-Nya bukanlah tangis kehancuran melainkan suatu kemenangan kerana Dia membawa titik akhir bagi pencarian manusia yang tak berkesudahan atas penyelamatan, dan kebebasan dari pengadilan tanpa akhir. Kematian telah dikalahkan, sekarang dan selama-lamanya.

Dengarkan apa yang Yesus katakan sebelumnya tentang kejadian yang tak ada bandingannya ini: Bapa mengasihi Aku, oleh kerana Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya daripada-Ku, melainkannya Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. (Yohanes 10:17-18)...Dan apakah yang akan Kukatakan---'Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini'? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini (12:27)...Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati (12:31-33).

Kata-katanya "SUDAH SELESAI" bukan secara sederhana mengarah ke akhir suatu kehidupan melainkan ke akhir penghakiman. Perhitungan atas diri kita telah lunas selamanya.Tak ada yang perlu atau pun dapat ditambahkan untuk membuat pengampunan atas dosa-dosa lebih terlaksana. Sudah selesai.

Meskipun jauh dari jangkauan kita untuk memahami pengaruh silang antara cinta Tuhan dan penghakiman Tuhan yang berlangsung di kayu salib, beberapa hal tampak sebening kristal.

Pertama, tak akan ada salib bila tak ada cinta yang luar biasa. Kerana benarlah demikian maka kita mengenakan salib sebagai kalung, menghiasi rumah kita, dan gereja kitapun dihiasi lambang ini kerana mengingatkan kita atas anugerah cinta. Tak ada cinta yang mampu diberikan seorang manusia lebih besar daripada menyerahkan hidupnya bagi sahabatnya. Adalah suatu cinta yang luar biasa bahwa seorang Bapa mengorbankan PutraNya. Adalah demi cintaNya bagi kita maka sang Putra mengorbankan diri-Nya. Dan, demikianlah, secara ironis perangkat kematian berubah menjadi lambang cinta yang indah, yang selalu mengingatkan kita akan kasih sayang Tuhan bagi kita.

Kedua, tak akan ada penghakiman tanpa pengorbanan yang luar biasa. Lebih menyenangkan bila kita dapat memilih cara lainnya, yang secara fisik tidak terlalu brutal, secara emosional tidak terlalu tampak seperti bencana, secara spiritual tidak terlalu menghancurkan, tetapi memang tidak ada jalan lainnya.

ALLAH BAPA TIDAK AKAN MENGIJINKAN BILA PUTRA TUNGGAL-NYA DIKORBANKAN HANYA UNTUK MENDAPAT KEPUASAN SADISTIS. SEBALIKNYA, LANGIT MENJADI GELAP, BUMI BERGUNCANG, TIRAI BAIT ALLAH TERKOYAK DARI ATAS KE BAWAH, SEMUA MENUNJUKKAN DUKACITA ALLAH BAPA.(Tuhan sejak awal memulai misteri penebusan kita yang amat besar ini kerana memang tak ada cara lain yang dapat dilakukan-Nya untuk mengakhiri dosa kita dan mengakhiri kematian dan kuasa setan yang mengerikan secara terpisah sehingga tidak menghancurkan apa yang telah diciptakan dan dicintai-Nya.Tak ada cara lain untuk mengungkapkannya, "Sudah selesai."

Pada akhirnya, meskipun kita tidak dapat memahami dinamika penebusan yang begitu berharga ini, kita dapat mengetahui akibat-akibatnya. Yesus adalah pembawa damai, penebus bagi dosa-dosa kita. Belenggu kesalahan dipatahkan dan kita dibebaskan dari hukuman yang akan datang yang membayangi hidup kita akibat dari dosa.Semuanya telah dibayar lunas. Dia telah memberikan pengampunan tak habis-habisnya bagi kita, menghapus semua dosa yang telah kita perbuat.

Pada saat kebenaran ini meresap dalam hati dan pikiran kita, beban berat yang tak tertanggungkan diangkat dari bahu kita dan rasa kebebasan meliputi kita. Bebas dari rasa takut akan maut dan penghakiman, kita dikuatkan untuk mencintai Tuhan dari lubuk hati dan kebenaran yang paling mendalam. Kegembiraan yang diakibatkan penemuan baru atas hubungan dengan Allah melalui Kristus melanda hubungan kita dengan sesama manusia.membenarkan apa yang kita sekarang bernyanyi, "Akhirnya bebas, akhirnya bebas, terima kasih Allah yang Maha Kuasa, kami akhirnya bebas.!"

DOA:Yesus, di atas kayu salib Engkau tidak punya waktu atau pun kekuatan yang tersisa untuk merenungkan hidup-Mu, kerasulan-Mu, dan keajaiban-keajaiban. Penebusan yang harus Engkau jalani demi kami semua telah terpenuhi. Peperangan telah usai. Sebagai pengakuan akan kenyataan ini Engkau berkata, "Sudah selesai."

Yesus, Engkau menempatkan aku di sini dengan tujuan yang demikian juga. Bantu aku untuk memahami bagaimana agar dapat hidup sepantasnya sehingga saat hidupku di dunia telah usai, aku juga mampu berkata bahwa saya telah menyelesaikan pekerjaan yang untuk itu aku Kau utus. Bantulah aku untuk menikmati saat-saat yang Kau beri padaku, dan untuk menikmati keluarga dan kawan-kawan yang Kau bawa ke dalam hidupku. Kerana kami tak pernah tahu bila saatnya untuk meninggalkan dunia ini, Bantu kami untuk mengungkapkan terima kasih dan penghargaan setiap harinya atas segala sesuatu yang Kau berikan. Buanglah jauh-jauh gerutuan dan keluhan dari hidupku, dan sebagai gantinya isilah dengan kata-kata cinta dan ungkapan syukur. Bantu aku agar berserah padaMu dan kehendakMu, maka bila saat kematian tiba aku dapat mengucapkan kata-kata, "Sudah selesai" dengan penuh rasa syukur. Amin.

Cinta itu sama kuatnya dengan kematian kerana cinta Kristus adalah kematian yang melebihi kematian apapun.

ERTI UCAPAN TUHAN YESUS DI KAYU SALIB

Apa yang dianggap habis oleh manusia adalah satu permulaan dari tindakan Allah. Saat manusia mengalami kesulitan terbesar, saatnya pengharapan baru datang. Saat manusia mengalami kepedihan terberat, disitulah kemenangan hidup rohani datang.

Bagi manusia, setiap hari dimulai dari pagi, lalu siang dan diakhiri dengan malam yang gelap. Bagi Allah, setiap hari dimulai dari malam dan berakhir pada saat siang. Ertinya, Tuhan mulai akan bekerja dan campur tangan saat kita memasuki kegelapan dan kepedihan hidup yang terberat. Kerana sering manusia akan menyerah dan mengundang Tuhan sungguh2 saat memasuki kegelapan dan tak berdaya.

Di kayu salib, pada waktu jam 9 pagi dimana matahari mulai naik, Tuhan Yesus meminta pengampunan bagi manusia. Pada waktu jam 12siang, dimana matahari bersinar terik,Tuhan Yesus mengalami kegelapan yang terberat sehingga berseru "Allah-KU Allah-KU, mengapa Engkau meninggalkan Aku?". Pada waktu jam 3 petang dimana matahari mulai turun menuju gelap, Tuhan Yesus berseru dalam kemenangan 'SUDAH SELESAI!' Tuhan bekerja dengan kemenangan-Nya saat malam dan dalam kegelapan.

Jika Kristus tidak mengalami kesulitan dan malam yang paling gelap, maka tidak ada sinar cahaya yang boleh datang kepada-Nya. Jikalau Kristus tidak mengalami sengsara dan kematian, maka tidak ada kebangkitan yang datang kepada Dia. Jika Kristus tidak mengalami pencurahan darah dan menyerahan jiwa, maka tidak ada mahkota kemenangan atas kematian yang boleh diberikan kepada-Nya. Hanya sesudah Kristus berteriak : 'Eloi, Eloi, lama Sabakthani', barulah Ia boleh mengatakan : 'Tetelesthai! Sudah Selesai!'

Istilah “Via Dolorosa”

Berasal dari bahasa latian yang berarti “Jalan Penderitaan”. Via Dolorosa adalah sebutan untuk jalan yang dilalui Yesus di Kota Yerusalem menuju penyalibanNya Pada abad ke 8, dibuat 14 perhentian di sepanjang rute Via Dolorosa tersebut, mulai dari Lion’s Gate sampai ke Gereja Makam Kudus. Tempat-tempat perhentian itu dibuat untuk mengingat kejadian-kejadian penting yang dialami Tuhan Yesus sepanjang perjalananNya menuju Bukit Golgota. Dari keempat belas tempat perhentian yang dibuat, memang tidak semuanya sesuai dengan apa yang dituliskan dalam Alkitab, beberapa diantaranya berhubungan dengan tradisi dan tidak dituliskan dalam Alkitab
Perhentian 1, di mana Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus (Mark 15:15)
Perhentian 2, di mana Tuhan Yesus mulai memikul salib (Mark 15:20b)
Perhentian 3, di mana Tuhan Yesus jatuh pertama kali
Perhentian 4, di mana Tuhan Yesus berjumpa dengan ibuNya
Perhentian 5, di mana Simon dari Kirene memikul salib Yesus (Mark 15:21)
Perhentian 6, di mana seorang wanita mengusap wajah Tuhan Yesus
Perhentian 7, di mana Tuhan Yesus jatuh kedua kali
Perhentian 8, di mana Tuhan Yesus menghibur wanita Yerusalem (Luk 23:27-29)
Perhentian 9, di mana Tuhan Yesus terjatuh untuk ketiga kalinya
Perhentian 10, di mana pakaian Tuhan Yesus ditanggalkan (Mark 15:24b) “kalvari atau Golgota atau Bukit tengkorak”
Perhentian 11, di mana Tuhan Yesus dipakukan di kayu salib (Yoh 19:18-19)
Perhentian 12, di mana Tuhan Yesus meninggal (Mat 27:45-51)
Perhentian 13, di mana Tuhan Yesus diturunkan dari salib (Luk 23:50-53)
Perhentian 14, di mana Tuhan Yesus dikuburkan di makam Yusuf Arimatea
(Yoh 19:41-42)

Peristiwa tentang kematian Yesus di kayu salib

Tuhan, ampunilah segala dosa kami... Kami sungguh bangga memilikimu, tanpaMu kami akan mati kerana dosa kami. KasihMu tiada tandinganNya..
Terdapat didalam empat kitab Injil yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Menurut Taurat, jika sesuatu peristiwa yang terjadi melibatkan 2 atau 3 orang sebagai saksi, hal ini cukup meneguhkan kebenaran peristiwa tersebut (Ulangan 17:6-7). Oleh sebab saksi peristiwa ini melibatkan empat orang penulis, maka kesaksian tentang kematian Yesus Kristus adalah benar dan sah.
Terdapat bukti yang kukuh dalam kesaksian Yohanes, salah seorang pengikut Yesus dalam Yohanes 19:24-25. Yohanes memberikan kesaksian bahwa selepas Yesus disalibkan, “Tetapi salah seorang prajurit menusuk rusuk Yesus dengan tombak, dan pada ketika itu juga keluarlah darah dan air” Yohanes 19:34. Hal ini sungguh mengherankan Yohanes sehingga dia terdorong untuk menulis bahwa “… orang yang telah melihat kejadian ini memberikan kesaksiannya,supaya kamu pun percaya. Kesaksiannya benar dan diatahu bahwa apa yang dikatakannya benar” Yohanes 19:35.
Sekarang, para ahli sains dan doktor telah mendapati bahwa pengaliran darah dan air dari tubuh adalah akibat daripada penyaliban dan jantung yang hancur. Ketika Yohanes mencatat hal ini, dia tidak faham akanimplikasinya tetapi sekarang, melalui kajian sains, kita telah mengetahui bahwa peristiwa itu adalah bukti kukuh bahwa Yesus benar-benar mati di kayu salib.
Sekiranya bukan Yesus yang disalibkan, tidak mungkin orang itu dapat mengeluarkan kata-kata yang penuh dengan kasih sayang seperti sifat semula jadi Yesus, misalnya dalam Lukas 23:34 Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka! Mereka tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka” dan perkataan “Sudah selesai”. Semua ini membuktikan bahwa yang telah mati di kayu salib itu bukan orang lain, melainkan Yesus Kristus sendiri.
Kesaksian tambahan yang lain adalah sewaktu kepala prajurit mengesahkan bahwa Yesus sudah mati. Selepas itu, Yusuf dari Arimatea datang kepada Pontius Pilatus untuk meminta jenazah Yesus supaya dikebumikan. Permintaannya telah diluluskan. Sekiranya yang diturunkan dari kayu salib itu bukan Yesus, sudah tentu Yusuf enggan mengambilnya atau memberikan keterangan tentang kematian Yesus.
Bukti lain adalah orang Yahudi yang meminta kepada Pontius Pilatus agar kubur Yesus dijaga. Permintaan mereka dikabulkan. Seandainya yang dikebumikan itu bukanYesus, sudah tentu orang Yahudi tidak mau menjaga kubur itu. Hal ini berlaku karena Yesus pernah berkata bahwa pada hari ketiga, Dia akan bangkit kembali dari antara orang mati.
Peristiwa penyaliban Yesus telah dinubuatkan oleh para nabi beratus-ratus tahun sebelum nubuat itu menjadi kenyataan. Hal itu merupakan satu peristiwa nyata yang telah terjadi dalam sejarah manusia. Misalnya, Raja Daud dalam Mazmur 22 telah bernubuat tentang:
1. Seruan Yesus kepada Allah. Mazmur 22:2 banding Matius 27:46
2. Ejekan para penonton. Mazmur 22:9 banding Matius 27:43
3. Pakaian Yesus. Mazmur 22:19 banding Yohanes 19:24
Nabi Yesaya bukan saja bernubuat tentang penyaliban Yesus tetapi juga memberikan sebab-sebab mengapa hal itu terjadi. Yesus sendiri mengesahkan nubuat Nabi Yesaya dengan ucapan-Nya sendiri yang terdapat dalamLukas 22:37 (37) Sebab Akuberkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak.Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.

Yesaya 53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita , dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

3.3.3.3

33 Tahun Aku menyiapkan diri-KU untuk korban bagi dunia
3 tahun Aku menyampaikan berita "SUKACITA"
30 keping perak Aku di hianati
3 Km Aku memikul SALIB
3 Jam Aku tergantung di kayu SALIB
3 Paku di tancapkan ditangan dan kaki-KU untuk menebus dosa-mu
Lebih dari 3 Liter "DARAH-KU" tercurah bagi-MU
3 hari Aku berada dalam kubur
3 hari pula aku bangkit mengalahkan neraka , kuburan dan kematian supaya kamu hidup
3 kata yang ingin Aku sampaikan "AKU MENGASIHI KAMU" walaupun kamu menyangkal Aku 3x
Punggung-Mu penuh luka berdarah... tercabik cambuk berduri... wajah-Mu hancur tak berbentuk rupa... darah tercurah dikepala-Mu oleh tancap mahkota duri.... Engkau dicaci.. diejek.. dihujat.. dihina.. seakan diri-Mu tak berharga... tapi Engkau masih berdoa dan berkata : " Ya Bapa ampunilah mereka.. sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat..." Oh.. betapa mulia hati-Mu.....

Tahukah anda bahwa banyak orang disekitar kita yang membutuhkan bantuan kita ?

Tahukah anda bahwa banyak orang disekitar kita yang membutuhkan bantuan kita ?Tetapi seringkali kita tidak pernah mau peduli dengan lingkungan kita. karena kita sering hanya memperhatikan diri kita sendiri dan golongan kita saja ... tetapi orang yang disekitar kita ( yang diluar golongan kita ) yang sangat membutuhkan bantuan tetapi kita tidak tahu .

Begitu pula kita anak anak Tuhan Yesus ... sadar atau tidak , terkadang kita tidak memperhatikan orang orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan untuk mengenal Tuhan Yesus dan Jalan Keselamatan yang benar..

Ingatkah kita untuk apa Tuhan Yesus datang ke dunia ini ?? untuk menolong kita orang orang yang buta secara Rohani supaya dibuka melihat kebenaran yang sesungguhnya yang dapat menyelamatkan hidup manusia.

coba baca, Yohanes 3:16 " Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

maka dari pada itu marilah kita anak anak Tuhan bersama sama untuk saling bahu membahu menolong orang orang di sekitar kita secara jasmani maupun Rohani . sehingga nama Tuhan Yesus yang selalu dipuji , ditinggikan dan dimuliakan selalu dalam kehidupan kita anak anak Tuhan ...

Ada saatnya kita perlu orang lain yang lebih dewasa rohani, untuk mendoakan kita,

Ada saatnya kita perlu orang lain yang lebih dewasa rohani, untuk mendoakan kita, tetapi tidak selamanya kita terus bergantung kepada mereka, karena kerohanian kita akan bertumbuh kearah yang salah. Seiring dengan berjalannya waktu, Tuhan ingin berurusan dengan kita secara pribadi, Dia mau kita menjadi dewasa, Dia mau kita sendiri yang datang kepadanya dengan gaya kita sendiri, bahasa kita sendiri, apa adanya kita yang penting hati yang rindu bersekutu dengan Dia maka kita akan dibuat terheran2 bahwa Tuhan juga mendengar dan menjawab doa kita..

"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8:29)"

MARAH,

MARAH, emosi bukanlah Cara benar dalam menyelesaikan suatu masalah, sebab itu bukanlah cara Tuhan Yesus, boleh kita bayangkan apa yang terjadi pada diri NYA, ketika akan mati dikayu salib? Bukankah DIA sangat menderita, diludahi, tubuh NYA hancur lebur, tangan NYA dipaku, akan tetapi DIA ikhlas, malah sebelum mati, DIA memohon kepada BAPA di sorga untuk mengampuni segala kesalahan maupun dosa2 mereka, mengapa ini harus diceritakan kepada manusia?? TujuanNYA supaya manusia boleh meneladani apa yang DIA perbuat semuanya untuk mendatangkan Kebaikan dan keselamatan manusia.Marilah kita bayangkan dan renungkan siang dan malam atas perbuat Yesus yang sangat terpuji dan sangat MULIA.Amin.

Oleh sebab itu jika kita menghadapi suatu masalah andalkanlah TUHAN dalam pimpinan RoH Kudus, yaitu gunakanlah KASIH KRISTUS, lemah lembut, pergunakan bahasa kasih, rendah hati, mau saling menerima dan mau saling memaaf, mau saling memaafkan dan berdamai, mau saling dengan hati dingin menyelesaikan, dan yang terpenting TIDAK MENYIMPANG DARI KEBENARAN TUHAN YESUS, yaitu Firman NYA, maka sebesar apapun boleh kita selesaikan dalam pimpinan ROH Kebenaran(ROH KUDUS).

Ketaatan Yesus Kristus Kepada Kehendak Allah

Markus 14:32-42

Salib memberikan pesan bahwa Tuhan Yesus taat kepada kehendak Allah Bapa, bahkan taat sampai mati. Ketaatan seperti Tuhan Yesus kepada Bapa-Nya itulah yang seharusnya menjadi teladan bagi kita.

Dalam kemanusiaan-Nya, Tuhan Yesus merasa takut dan gentar (14:33) untuk menjalani penderitaan yang akan Ia tanggung. Ketakutan itu menunjuk kepada adanya hal yang luar biasa mengerikan. Belum pernah Ia merasa begitu sedih seperti saat itu, seperti mau mati rasanya. Perasaan itu sangat menyiksa, namun Ia rela menerima-Nya. Hal ini terlihat dari doa-Nya: Walaupun Ia menginginkan agar cawan penderitaan itu tidak harus Ia minum, namun Ia berserah pada kehendak Bapa-Nya (14:36), padahal; penderitaan yang akan Ia alami, penyiksaan yang akan Ia terima, dan kematian yang harus Ia tanggung bukan karena dosa yang Ia lakukan. Ia menanggung dosa manusia. Sebagai Pengantara, Ia rela dan tunduk kepada kehendak Allah. Guncangan jiwa-Nya tidak membuat Ia menjadi labil. Perasaan dan emosi-Nya tidak terganggu. Ia tetap terarah sebagaimana seharusnya. Ia mengarahkan diri-Nya pada Allah melalui doa (14:35, 39).

Ketaatan Tuhan Yesus kepada kehendak Allah Bapa, yaitu ketaatan sampai mati, merupakan sebuah teladan bagi kita. Seringkali berbagai pergumulan hidup di dunia membuat kita merasa terdesak dan sulit untuk taat kepada Allah. Kita diingatkan bahwa walaupun sulit dan menuntut pengorbanan, kita harus belajar taat kepada kehendak Allah. Kunci agar kita bisa terus terarah kepada ketaatan seperti Kristus adalah selalu berdoa. Sama seperti Yesus taat kepada kehendak Allah, kita pun harus belajar taat kepada kehendak Allah dalam hidup kita. Doa akan menolong agar kita tetap terarah untuk taat kepada Allah. [MS]

Filipi 2:8
“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan Diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”