Tuesday 10 April 2012

Melalui Kristus kita telah dibenarkan dan dilayakkan menjadi bagian dari Kerajaan Allah

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu” (1 Petrus 2:21-25)

Melalui Kristus kita telah dibenarkan dan dilayakkan menjadi bagian dari Kerajaan Allah..., selanjutnya, setelah kita dibenarkan bukan berarti semuanya telah berakhir, namun merupakan sebuah permulaan kehidupan kita yg baru di dalam Tuhan..., dalam kebenaran itu, kita dipanggil untuk meneladani Kristus Yesus, berjalan dan hidup sama seperti Dia, yaitu membawa kabar keselamatan itu kepada setiap orang...., kebenaran yang kita terima bukanlah hasil usaha kita, sama sekali tidak ada sesuatu pun yang membuat kita layak menerimanya, semua itu benar² hanya karena kasih karunia Kristus Yesus..., jadi bisa dikatakan Paskah adalah penggenapan dari misi Tuhan Yesus Kristus..., salib adalah tujuan Yesus ketika Ia melepaskan kemuliaan sorga dan menjelma menjadi manusia..., sebab jika Ia tidak mati di kayu salib, maka kita manusia tetap berdosa dan tidak bisa diperdamaikan dengan Allah..., dosa telah membuat kita terpisah dari Allah..., namun lewat kematian Yesus dikayu salib, maka dosa kita telah dihapuskan dan kebenaran Kristus itu menjadi milik kita...

‎"Begitulah Sifat Manusia"

Kita sering terdengar keluhan2 kawan2, teman2, saudara mara, adik beradik, keluarga, anak2, suami isteri, ibubapa...

Kadang-kadang kita mendengar keluhan2 itu dari mereka yg datang kepada kita sambil mengongsikan keluhan2 mereka...

Kadang-kadang kita sendiri juga mengeluh...

Bila kita kongsikan keluhan pada org lain, orang lain mengatakan kepada kita pada org lain plak...

Bila kita kongsikan pada isteri kita, si isteri sampaikan pada anak mereka agar anak mereka memahami si bapa tetapi lain pula jadinya, si anak memarahi si bapa sebab tidak pandai menjaga hati si anak... bila si anak mengeluh pada si ibu, si ibu sampaikan pada si suami agar si suami memberi perhatian pada si anak tetapi lain pula jadinya, si bapa memarahi si anak sebab tidak menghormati si bapa.

Begitulah lumrah sifat manusia... apa yang kita keluhkan itu akan terjadi juga atas diri kita...

Nehemia 5:1 "Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi."

Jika kita kongsikan keluhan kita pada TUHAN, TUHAN pasti punya jawapan
"BEGITULAH SIFAT MANUSIA... BARANGSIAPA YANG BERSANDAR PADAKU, DIA PASTI MEMAHAMINYA"

TUHAN YESUS mengatakan begitu kerna DIA mengetahui segala sesuatu dan kita juga mengetahui bahawa sepanjang hidupNYA, DIA tak pernah mengeluh.

Ya, kita bukan TUHAN tetapi YESUS pernah menjadi manusia yang hidup seperti kita. Mengapa kita tidak mahu mencontohi perbuatanNYA yang baik itu...?

YESUS pokok dan kitalah cabang-cabangNYA, tinggallah di dalamNYA pastikan kita akan berbuah...

Menegur Dengan Kasih

Yang dimaksud dengan menegur adalah memberi teguran, menasehati, mendidik dan mengingatkan. Sikap orang dalam menerima teguran bermacam-macam. Ada yang menerima dengan senang hati, ada yang biasa-biasa saja, ada yang mengiyakan hanya untuk mempercepat proses pembicaraan, ada yang menolak dengan tegas, ada yang berkelit, bahkan ada yang tersinggung dan marah, serta masih banyak lagi reaksi lainnya.

Beberapa kebenaran yang perlu kita ketahui saat menegur orang lain:
1. Menegur haruslah dilandasi dengan kasih. Memang terdapat resiko orang yang ditegur menjadi tidak menyukai kita, tetapi kalau memang ia perlu ditegur, tegurlah!

Mengasihi bukan berarti harus selalu setuju, harus selalu mengiyakan, harus selalu tersenyum manis. Untuk mengasihi diperlukan teguran yang dibungkus dengan kejujuran dan keterusterangan, tanpa pura-pura.

Menegur yang dilandasi oleh kasih akan menutupi pelanggaran orang tersebut. Orang yang ditegur dengan kasih akan lebih mudah menerima teguran yang ditujukan kepadanya dan akibatnya kemungkinan untuk yang bersangkutan berubah menjadi lebih besar. Sebaliknya bila kita menegur dengan tidak berlandaskan kasih, hasilnya adalah pertengkaran. Pertengkaran bukanlah tujuan akhir yang ingin kita capai.

2. Menegur haruslah dengan hikmat. Hikmat akan membantu kita untuk memberi teguran yang tepat. Hikmat di sini berarti meliputi teknik, cara, kata-kata, waktu, tempat, serta situasi dan kondisi untuk penyampaian teguran yang tepat.

3. Hasil dari menegur dengan menggunakan hikmat akan berbuah manis. Awalnya mungkin terdapat gesekan, bahkan mungkin dapat menciptakan konflik dengan yang bersangkutan. Namun, kita tetap perlu mengambil resiko ini.

4. Jangan menahan teguran karena takut terhadap resiko gesekan dan konflik.
Salah satu bentuk kasih adalah teguran yang berhikmat. Saat kita tidak melakukan hal ini, kita berarti tidak takut pada Tuhan. Tidak takut pada Tuhan berarti dosa. Jangan takut menegur bila memang diperlukan!

Lalu bagaimana menegur dengan menggunakan hikmat?
1. Menegur dengan lemah lembut. Kelemahlembutan merupakan salah satu buah Roh yang diperlukan (Galatia 5:23). Lemah lembut bukan berarti lemah atau plin-plan. Lemah lembut merupakan sikap hati yang mau mengerti kondisi dan keterbatasan orang lain.

2. Mengetahui dengan jelas orang-orang yang perlu ditegur, orang-orang yang tidak perlu ditegur, saat dan situasi yang tepat untuk menegur. Walaupun saat kita tahu seseorang itu salah, ada saatnya kita perlu menggunakan hikmat. Ya, tidak serta merta kita dapat menegur, bahkan kadang-kadang menahan teguran atau tidak memberikan teguran memerlukan suatu hikmat tersendiri.

Berikut sejumlah ciri-ciri orang yang tidak perlu ditegur atau Anda sebaiknya menahan teguran pada waktu yang lain:

- Orang yang tidak mau mendengarkan teguran dan tidak mempedulikan teguran, bahkan membenci teguran. Orang-orang ini adalah orang yang akan menguras emosi kita. Jadi, jangan habiskan waktu, tenaga, dan emosi untuk orang yang tidak mau mendengar. Bukan karena kita tidak peduli, tetapi memang ada kesempatan lain yang lebih tepat untuk menegur. Cukup bawa orang ini dalam DOA.

- Orang yang gemar bersilat kata. Saat Anda memberi teguran pada orang yang gemar bersilat kata, orang ini akan terus-menerus memberi jawaban dan alasan. Hemat nafas Anda! Hentikan sampai di situ dan bawa orang ini dalam DOA.

Cara-cara menegur adalah demikian:
1. Menegur hanya berdua saja, tidak di depan orang lain. Orang akan lebih mudah menurunkan ego bila ditegur berdua saja tanpa kehadiran orang lain. Pada saat ada orang lain yang hadir, kecenderungan untuk membela diri dan mempertahankan ego akan lebih besar daripada saat hanya berdua.

2. Bila berdua saja tidak mempan, minta bantuan 1 atau 2 orang lain untuk menegur. Ini harus melihat kasusnya juga. Tidak semua kasus dapat diperlakukan sama. Jika memang diperlukan bantuan dari 1 atau 2 orang lain, lakukanlah!

3. Bila setelah minta bantuan dari 1 atau 2 orang tetap tidak mempan juga, minta bantuan lebih banyak orang. Ini hanya perlu dilakukan untuk kasus-kasus yang sangat serius. Untuk kasus-kasus yang dapat mengundang keresahan bagi orang banyak, hal ini perlu dilakukan. Bila yang bersangkutan masih tidak mau mendengarkan teguran, hemat nafas Anda! Cukup bawa yang bersangkutan dalam DOA Anda.

Jadi, Anda siap memberi teguran?

Cabaran kita.

Ada orang-orang Kristian yang berkata bahawa lebih baik tukar agama kerana mengalami berbagai bentuk penindasan dan ketidak-adilan daripada orang-orang tertentu yang berada ditapuk kekuasaan. Meskipun perkara ini tidak dilakukan secara terang-terangan tetapi secara tersembunyi dan secara halus. Namun ia tetap membuat kita sakit hati, geram, marah dan kecewa.

Misalnya yang dialami oleh beberapa orang Kristian. Meskipun mereka mempunyai kecekapan, kepakaran, pengalaman yang luas, dan berkelayakan tinggi tetapi kerana mereka orang Kristian maka didalam hak kenaikan pangkat mereka diketepikan begitu saja. Mereka tidak dinaikkan pangkat. Kalau ada pun, dekat-dekat mau pencen kira-kira didalam lingkuangan satu atau dua tahun barulah dinaikkan pangkat; Orang-orang Kristian juga mempunyai peluang yang kurang untuk memasuki Institut Pengajian Tinggi(IPT). Demikan juga didalam hal mendapat biasiswa. Harapan mereka adalah agak tipis. Kenapa? Kerana orang-orang yang berkuasa mempunyai sikap yang pilih-kasih. Mereka biasanya lebih cenderung memberi keutamaan kepada orang-orang yang sebangsa dan seagama dengan mereka. Bukankah ini satu bentuk penindasan dan bukti ketidak-adilan?

Walau bagaimana tidak semua orang mereka bersikap seperti itu. Kerana ada juga orang-orang mereka yang baik dan bersempati dengan nasip orang-orang Kristian. Lalu memberi bantuan dan sokongan yang iklas sesuai dengan semangat keperimanusian dan keperhatinan kepada sesama manusia. Namun jumlah mereka tidaklah begitu besar.

Yaa....memang orang-orang Kristian banyak godaan, cabaran dan tentangan. Meskipun begitu, kita tidak boleh berputus asa lalu mengambil jalan yang senang dan mudah dengan bertukar agama. Kita mesti bertahan sehingga akhir hidup kita didunia ini.

Kita mesti ingat dan sedar bahawa Tuhan Yesus pernah berkata "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahawa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu"(Yohanes 15:18). Sebab itu bertahanlah. Pertahankan iman Kristianmu, meskipun dipandang rendah oleh orang lain. Kerana apa yang penting ialah bukan kebahagian duniawi tetapi kebahagian yang kekal di akhirat nanti.

Sebab itu, janganlah gara-gara tidak mendapat layanan yang istimewa didunia ini, kita menyangkal dan meninggalkan Tuhan Yesus. Ingatlah Dia adalah satu-satuNya Penyelamat umat manusia yang dihantar oleh Allah Bapa yang Maha Kuasa. Jestru itu, marilah kita bertahan dan menjadi orang-orang Kristian yang tabah, kuat, dan setia sampai selama-lamanya. Meskipun menghadapi berbagai tentangan dan cabaran daripada pihak-pihak yang tertentu yang tak seiman dengan kita. Marilah tetap bersabar dan sentiasa mengampuni mereka kerana membenci kita.

Biarlah mereka "membenci" kita dengan perbagai bentuk dan cara. Yang penting, kita tidak membenci mereka kembali. Kerana kita berpegang kepada pengajaran Tuhan Yesus yang berbunyi: "Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamau. Kerana dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di Surga...(Matius 5:44-45).Amin.

Ikutilah Aku...

Yesus berkata kepada Matius,"Ikutilah Aku." (Matius 9:9). Jemputan atau ajakanNya ini memang merupakan satu cabaran bagi Matius. Tetapi sahutannya adalah serta-merta. Dia berdiri lalu mengikuti Tuhan Yesus. Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita setia mengikutNya?

Inilah cabaran kita selaku pengikut Tuhan Yesus iaitu mengikutiNya dengan setia dan sabar meskipun banyak cabaran dan godaan yang dilalui didalam perjalanan kita selaku pengikutNya. Tapi, kata orang alang-alang mandi kalau tak basah dan alang-alang bercinta kalau tidak sampai berkahwin. Sebab itu, meskipun kita mempunyai banyak cabaran, rintangan dan godaan didalam hal mengikut Tuhan Yesus, janganlah kita mudah putus asa. Kita kuatkanlah hati dan tabah semangat untuk terus mengikutiNya meskipun kita menghadapi perbagai masalah. Kerana lebih baik mati didalam proses terus mencuba menjadi pengikutNya yang baik daripada mati tanpa mencuba.

Jestru itu, marilah kita terus mencuba dan mencuba untuk menjadi umat Kristian yang lebih baik. Dan jangan lupa meminta bantuan rohani daripada Tuhan yang Maha Esa. Janganlah terlalu bergantung kepada tenaga dan kekuatan diri sendiri. Amin.

Mintalah...

Firman Tuhan berbunyi: "Mintalah maka akan diberikan kepadamu...."(Matius 7:7a). Cuba kita renungkan secara peribadi: Apakah yang selalu kita minta daripada Tuhan apabila kita menyampaikan permohonan kita didalam doa? Bukankah selalunya kita meminta hal dan perkara yang berkaitan dengan perkara-perkara duniawi?

Biasanya kita meminta kekayaan duniawi seperti wang, harta, emas, rumah, kereta, tanah dan sebagainya. Selain daripada itu kita juga suka meminta kedudukan yang tinggi didalam dunia ini dan meminta pangkat. Meskipun perkara-perkara ini tidak jahat jika ianya digunakan dengan baik namun kenapa kita terlalu meminta kekayaan duniawi? Kenapa tidak meminta harta surgawi? Sedarkah kita bahawa kekayaan duniawi adalah sementara sahaja? Sesungguhnya, harta duniawi bukanlah milik kita selama-lamanya? Kerana semua kekayaan duniawi ditinggalkan apabila kita kembali kehadapan Tuhan. Segala-galanya kita tinggalkan apabila kita mati!

Jadi, marilah kita belajar meminta harta surgawi atau harta rohani seperti ketabahan dan kesabaran melakuan kehendak Tuhan, kesetiaan mengikuti segala pengajaran Tuhan, hati yang dermawan, hati yang pengampun, sifat yang rajin dan setia berdoa, sifat yang bencikan kejahatan dan dosa, dan sebagainya. Kerana inilah harta yang berkekalan yang kita bawa mati. Dan kita diadili oleh Tuhan berdasarkan kepada harta surgawi yang kita miliki dan bukannya berdasarkan kepada banyaknya harta duniawi yang kita miliki. Jestru itu, marilah kita belajar meminta harta surgawi daripada harta duniawi. Amin.

Sembunyikan.....

Firman Tuhan berbunyi: "Lebih baiklah orang yang menyembunyikan kebodohannya
daripada yang menyembunyikan kebijaksanaannya"
(Sirakh 41:15).
Apakah kebiasaan atau kecenderungan kita? Biasanya berlagak pandaikan!? Inilah yang menjadi masalah kita, walaupun tak faham tetapi mengaku faham; Tak mengerti pun mengaku mengerti; Tak tahu pun mengaku tahu. Akhirnya bila kedapatan maka, orang pun tahu kita sebenarnya bodoh. Sebab itu, Janganlah berlagak pandai kalau tak pandai nanti suatu hari nanti kedapatan dan ketahuan juga. Dan kalau dah kedapatan jangan hairan jika orang menyatakan kepada kita "pandai tapi bodoh!"

Janganlah kerana malu mengaku tidak pandai atau takut dipandang rendah atau takut kalah maka, kita berlagak pandai. Sebenarnya, lebih baik kita mengakui "kebodohan", atau kelemahan dan kekurangan kita supaya kita lebih terbuka untuk mempelajari apa yang kita tidak tahu. Dan orang pula lebih mudah dan senang untuk memberi bantuan atau pertolongan kepada kita untuk mengatasi kepincangan kita.

Dan kalau kita ada kebijaksanaan atau kepandaian, janganlah luki atau tamak atau kedekut sehingga kita tidak mahu membahagikan atau mengsharingkan kebijaksanaan kita itu kepada orang lain. Disamping itu, janganlah pula bersikap sombong dan minta puji kerana kita bijak. Sesungguhnya, jauhilah sikap yang "masuk bakul dan angkat sendiri." Sebaliknya, jika kita ada kepandaian' bahagiakanlah kepandaian kita itu kepada orang lain terutama sekali yang memerlukan bantuan dan pertolongan. Dengan ini, Kita lebih diberkati Tuhan dan disayangi orang.Amin.

Kekayaan

Ada kisah tentang seorang muda yang kaya datang kepada Tuhan Yesus dan bertanya apakah yang harus dia buat untuk memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjawap bahawa jika dia mahu benar-benar sempurna "pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemarai dan ikutlah Aku." Tetapi orang muda itu tidak menyambut cabaran Tuhan Yesus. Dia pergi dengan sedih kerana dia memang banyak harta(Matius 19:16-22).

Menjadi orang kaya tidak salah; dan mempunyai kekayaan juga tidak salah. Tetapi janganlah gara-gara mahu menjadi kaya, kita lakukan apa saja untuk menjadi kaya sehingga Tuhan dan pengajaranNya dilupakan. Ini adalah tindakan yang salah dan tidak bijak. Sebab itu, jika kita mahu mencari kekayaan maka, carilah dengan cara yang baik dan murni.

Ingatlah bahawa kekayaan yang kita miliki janganlah menghalang dan menyebabkan kita lupa kepada Tuhan. Sebab itu, janganlah kita menggunakan kekayaan kita untuk melakukan perkara-perkara yang jahat dan tidak bermoral. Gunakanlah kekayaan yang kita miliki dengan baik. Misalnya membantu orang-orang yang miskin dan susah. Dengan ini, kekayaan mendatangkan berkat keatas diri kita daripada Tuhan; dan kebahagian serta kegembiraan kepada penerimanya. Amin.

Hasilkan buah pertobatan

Seruhan pertobatan adalah begitu jelas dan terang sekali didalam Alkitab. Misalnya Dibahagian Perjanjin Baru, khususnya didalam Injil Matius bab 3, ayat 8 berbunyi: “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

Petikan Alkitab ini menyeru atau memanggil kita untuk berbuat atau bertindak dengan melakukan sesuatu untuk mengubah diri kita sekiranya ada sesuatu perkara/hal yang tidak baik dan jahat yang kita lakukan yang bertentangan dengan pengajaran Tuhan. Kita mestil hasilkan “buah pertobatan” sesuai dengan kesalahan kita itu. Contohnya, kita suka berbohong. Jadi, kita mesti hasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan maka dengan itu kita tidak berbohong lagi. Keputusan untuk tidak berbohong lagi adalah hasil yang kita hasilkan sesuai dan setimpal dengan perbuatan kita yang suka berbohong. Ini bererti kita menjadi orang yang sentiasa bercakap benar dan tidak berbohong lagi, Inilah yang maksudkan “hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

Contoh seterusnya ialah berkaitan dengan pergi ke Gereja. Kita malas sekali pergi ke Gereja setiap minggu(Ahad). Inilah kelemahan dan kesalahan kita. Jadi, kita perlu bertobat dengan menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Didalam kontex ini kita harus berubah dan rajin pergi ke Gereja setiap Minggu. Inilah buah pertobatan yang kita hasilkan.

Saudara dan saudari, saya percaya kita sedar dan tahu kebanyakan kelemahan, kecenderungan dan kesalahan kita sendiri. Sebab itu, marilah menghasilkan buah-buah pertobatan sesuai dengan kelemahan, kecenderungan dan kesalahan kita masing-masing. Marilah luruskan jalan hidup kita yang bengkang-bengkok; Marilah membuang yang jahat dan ganti dengan yang baik; marilah putihkan hidup kita yang hitam demi keselamatan hidup kita dan demi kemuliaan Tuhan yang Maha Esa. Amin.

Melakukan kebaikan tetapi....

Didalam Injil Matius tercatat: "Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud. Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan"(Mat.12:22-24).

Orang-orang yang melihat Yesus menyembuhkan banyak orang yang mengalami berbagai-bagai penyakit merasa takjub dengan kebolehan Yesus memberi penyembuhan. Tetapi didalam masa yang sama, mereka ragu-ragu dengan asal-usul Yesus. Sementara itu, para orang Farisi bukan pula memuji dan mengakui kebolehan Yesus memberi penyembuhan tetapi sebaliknya mereka membuat tuduhan yang buruk dan jahat sekali kepada Yesus. Kenapa mereka berbuat demikian? Mungkin mereka ada alasan yang tersendiri tetapi apa yang jelas ialah mereka "iri hati dan cemburu dengan kebolehan Yesus menyembuhkan orang yang berpenyakit! Lalu, mereka memburuk-burukkan Yesus supaya Dia tidak diterima dan tidak dihormati oleh orang. Inilah motif utama mereka mengaitkan Yesus dengan Beelzebul, penghulu setan. Aneh yaaa......Yesus buat kebaikan pun dikeji dan dihina!

Apakah anda pernah mengalami perkara seperti yang dialami oleh Yesus? Anda buat sesuatu yang baik dan mulia tetapi dipandang buruk pula oleh orang lain. Anda iklas memberi bantuan tetapi disalah-faham oleh orang pula. Anda berbuat baik, tetapi bukan pula mendapat pujian sebaliknya mendapat kejian dan dilemparkan dengan perbagai kata-kata kesat dan makian. Dan.....pengalaman seperti ini boleh melemahkan semangat kita untuk tidak melakukan kebaikan lagi. Atau terus berhenti daripada melakukan kerja-kerja amal.

Sesungguhnya, saudara dan saudari, jika kita mengalami pengalaman yang pahit semasa membantu orang, janganlah tawar hati. Teruskanlah perbuatan yang baik. Biarlah kerja-kerja kita yang baik tidak mendapat apa-apa penghargaan dan pujian; Biarlah ada orang yang memandang rendah dan memburuk-burukkan perbuatan kita yang baik. Kerana apa yang penting ialah memberi bantuan dan pertolongan dengan iklas dan baik. Seperti yang dikatakan oleh Alkitab, Memberi lebih diberkati daripada menerima. Lagi pun, setiap perbuatan yang baik, tidak akan dilupakan oleh Tuhan. Inilah yang paling penting. Biarlah kita tidak mendapat apa-apa dari orang semasa didunia ini. Yang pasti, suatu masa nanti Tuhan akan membalas perbuatan kita yang baik..Amin

Pintu sempit; pintu lebar.

Yesus memberi peringatan kepada para pengikutNya,"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya"(Mat.7:13-14).

Pintu yang sesak bererti pintu kekudusan yang menuju kepada Kerajaan Surgiawi; pintu kepada Tuhan. Pintu ini dianggap kebanyakan orang sebagai jalan yang susah dan sering dilupakan atau diabaikan. Itulah sebabnya banyak orang lupa Tuhan kecuali apabila mereka menghadapi kesusahan, masalah dan sakit. Pada masa-masa seperti ini, mereka mencari dan memerlukan Tuhan. Kerana inginkan kesembuhan dan takut mati! Tetapi sebaik saja, mereka sembuh dan sihat, Tuhan dilupakan lagi dan pengajaran Tuhan juga diabaikan.

Memang banyak manusia tidak begitu suka menjadi kudus tetapi didalam masa yang sama mereka juga tidak mahu menjadi orang yang jahat sekali. Iman mereka ini bagaikan Hidup segan, mati tak mahu; Mau masuk surga juga tetapi tidak mau hidup sebagai orang-orang yang bakal memasuki Surga.

Sementara itu, banyak orang sukakan pintu yang lebar dan luas. Dan inilah jalan duniawi yang mengasikkan dan menyeronokkan. Meskipun jalan ini bukan menuju kepada Kerajaan Surgawi tetapi, banyak orang tergila-gilakan jalan ini. Mereka hidup dengan konsep duniawi yang mengutamakan keseronokan, kebendaan, wang, pesta, seks, arak, dan sebagainya yang dianggap seronok, sedap dan siok!

Saudara dan saudari, didalam kehidupan ini kita mesti mencari dan membuat keseimbangan didalam hidup. Pintu yang sempit tidak kita boleh tolak begitu saja dan pintu yang lebar pula tidak boleh kita terima bulat-bulat begitu saja. Kerana diantara dua pintu kehidupan ini iaitu pintu sempit dan pintu lebar, kita mesti mencari keseimbangan. Kerana kedua-duanya penting tetapi yang satu pintu iaitu pintu sempit, pintu kekudusan, pintu Tuhan haruslah kita mesti utamakan dan tempatkan yang pertama didalam hidup kita.

Sementara itu, pintu yang luas iaitu pintu dunaiwi, boleh juga kita gunakan. Tetapi kita mesti bersifat secara bijak dan dengan penuh berhati-hati. Janganlah kita agung-agungkan pintu ini, kerana semua yang berada didalam pintu ini adalah sementara sahaja dan akan sampai masanya kita akan tinggalkan semua perkara yang ada didalam pintu ini. Sebab itu, marilah kita pentingkan dan utamakan pintu yang sempit. Meskipun ianya susah tetapi ianya menuju kepada kebahagian dan kehidupan yang kekal bersama-sama dengan Tuhan. Dan janganlah kita terpedaya dengan pintu yang luas, lebar dan senang kerana jalan ini menuju kepada kesengsaraan abadi..

‎"Kalau sudah selamat tetap selamat"

Keselamatan adalah anugarah yang dikerjakan Yesus di kayu salib ,orang selamat adalah orang orang yang sungguh (bukan bohong bohongan), menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat,tidak ada cara lain manusia selamat, ,Dia (Yesus) dikorbankan untuk manusia berdosa ,termasuk anda dan saya..
(Epesus 2:8-9:(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
(9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

""Manusia kalau ada yang tidak pernah berbuat dosa,bisa selamat dengan sendirinya,pertanyaannya:Apa ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa???""

Orang yang sudah selamat adalah orang yang sungguh percaya dan tak akan murtad,karena TUhan Yesus yang didalam diri dia,dan orang itu didalam Tuhan Yesus,dan Tuhan tahu itu,dan makanya dia sudah dimeteraikan dengan Roh Kudus pada saat dia percaya... dan tidak akan dicabut dan tercabut oleh kuasa apapun juga,kecuali kalau ada yang lebih besar dari Yesus?????.tolong kasih tahu saya kalau ada,ya..

""Yoh 17:(21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
(22) Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
(23) Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

""Epesus 1:13) Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
(14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

‎"Penilaian"

Kekadang kita dinilai oleh orang sekeliling kita dengan melihat perbuatan kita, dengan melihat tingkah laku kita, perangai kita... jika kita menjadi saksi KRISTUS atau suatu keistimewaan yang ada pada kita, kita tidak akan terlepas dari penilaian itu... seolah2 kita adalah artis yang tersohor di dunia...

Kekadang kita dilihat baik di mata mereka dan dicaci apabila mereka mengetahui hal sebenar dalam masalah rumahtangga, perangai ibubapa kita, perangai kita berdepan dengan musuh-musuh kita yang tidak kita kasihi... mengetahui yang kita hidup berpura-pura di depan mereka seperti malaikat terang di depan mereka tetapi menjadi malaikat kegelapan di belakang mereka... mengetahui kita sering melakukan dosa juga walaupun sering mengaktifkan diri dalam gereja...

Kekadang kita dicaci apabila kita berbuat baik dan mereka dapati kita telah melakukan dosa dan kesalahan dibelakang hari tetapi mereka meninggikan dan mengagung-agungkan orang jahat yang telah berubah menjadi baik...

Kekadang kita juga menilai diri kita lebih baik daripada orang lain, adik beradik, saudara mara, sahabat handai, jiran-jiran kita,...

Kekadang kita juga menilai anak-anak kita yang mana lebih baik...
kekadang kita juga menilai pasangan yang bakal menjadi teman hidup kita...

Penilaian-penilaian semua ini adalah sama seperti orang-orang Farisi dan orang-orang Yahudi yang mahu menilai siapakah YESUS pada masa itu... dan kita mengalaminya setiap masa...

Jika kita merenungkan kisah hidup KRISTUS, masa kecilNYA, DIA mewartakan khabar gembira kepada semua manusia... dan DIA tidak mengendahkan perihal ibubapaNYA iaitu MARIA dan JOSEPH untuk mengkhabarkan berita baik kepada semua. Tiada yang membatasinya, menghalangnya. Dan DIA melakukan semua perbuatan yang baik walaupun ada orang yang tidak menyukai caraNYA tetapi KRISTUS tetap melakukanNYA sebab DIA diutus oleh BAPA ke dunia dan telah diciptakan oleh BAPA untuk menjadi manusia, dikandungkan oleh ROH KUDUS dan dilahirkan oleh PERAWAN MARIA...

Sama seperti kita. Kita juga diutus oleh TUHAN, dan diciptakan olehNYA ke dunia ini... Oleh itu janganlah takut untuk menjadi diri sendiri... Janganlah takut akan penilaian manusia sebab mereka tidak menjanjikan kehidupan kekal dan jauhilah diri daripada bersandar pada manusia. Berbaliklah dan bersandarlah pada TUHAN.

Kita semua adalah pendosa, kamu dan saya... Mengapa penilaian-penilaian ini wujud sehinggakan kita membuat jurang di antara kita? Bukankah lebih baik membina ikatan cinta kasih di antara kita? Oleh itu lihatlah ikatan cinta kasih sesama kita seperti KRISTUS menjalinkan ikatan cinta kasih kepada kita semua. Sandarkan diri pada cinta kasih KRISTUS. DIA tidak menilai kita melalui apa yang kita nilaikan kepada sesama tetapi DIA menilai kita melalui CINTA KASIHNYA yang luarbiasa.

‘Dibabtis’

Kolose 2:12 “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”

‘Dibabtis’ artinya ‘dimasukkan ke dalam’ atau ‘dihisap ke dalam’ atau ‘ditenggelamkan ke dalam’

Segera setelah seseorang percaya bahwa Yesus adalah Juruslamat dan Tuhannya, dia di masukkan ke dalam persekutuan dengan Kristus.
Jadi, dia dipandang oleh Tuhan telah ikut dalam penyaliban Yesus, kematian-Nya, kepergian-Nya ke dalam Maut, dan kebangkitan-Nya.
Artinya (1), dia telah disalibkan dan mati untuk menerima hukuman atas dosa-dosanya bersama penyaliban dan kematian Yesus.

Artinya (2), Si Manusia Lama itu (yaitu roh perbudakan itu, roh yang mati itu, yang najis itu, yang diwarisinya dari Adam melalui orangtuanya) sudah pergi ke alam maut bersama kepergian Yesus ke sana dan dibinasakan di sana.
Itu adalah BABTISAN-KEMATIAN orang-orang yang percaya pada Yesus.

Artinya (3), dia telah dibangkitkan bersama kebangkitan Yesus
Dia dianugerahi roh yang baru, yang suci, yang berasal dari Roh Kudus.
Itu sering disebut peristiwa kelahiran baru.
Dia menjadi ciptaan yang baru.
Yang lama (Si Manusia Lama itu) sudah berlalu, sudah tamat riwayatnya di Neraka.
Yang baru (roh yang baru, yang suci, yang berasal dari Roh Kudus) sudah datang.

Hanya Alkitab yang memberitahukan kebenaran di atas kepada kita, sebab hanya Alkitab firman Tuhan.
Terpujilah kasih karunia Tuhan yang berkenan mengaruniakan roh yang baru kepada kita yang percaya, sehingga kita bisa menaati-Nya dengan bebas, sebab kita bukan lagi budak dosa..

Saudara-saudari seiman.Pada Sabtu suci kita telah memperbaharui janji2 baptis.Kita menyatakan kepercayaan dan kesanggupan iaitu dengan menyeru 'YA KAMI PERCAYA'dan 'YA KAMI SANGGUP'.Tapi itu belum selesai kerna sekiranya iman kita tidak kuat kita pasti akan MENGKHIANATI DAN MENYAKITI YESUS seperti Yudas Iskariot.Ini kerna Kita menyebut perkataan sanggup dan percaya itu cuma sekadar satu perkara yang biasa.Sesungguhnya iman kita telah kita jual contohnya Kita meninggalkan Yesus,gereja katolik yang kudus dan dan semua segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Yesus.Pasti kita sedih jika orang yang kita sayangi telah meninggalkan kita ianya sama juga seperti apa yang Yesus rasakan saat kita mengadai IMAN DAN KEPERCAYAAN Kita.Oleh itu jangan kita mengkhianati dan menyakiti Yesus.Percaya lah kepada Dia kerna Dialah Terang dunia,jalan kebenaran dan hidup.dan Tiada siapa yang dapat sampai kepada Bapa disyurga kalau Tidak melalui Yesus Kristus.Amen

Mati dan Bangkit

Yesus mati dan kemudian bangkit. Peristiwa ini memberi kita gambaran dan pengajaran yang jelas sekali bahawa hidup didunia ini ada akhirnya. Kita semua akan mati, tetapi kita tidak perlu bersedih kerana ada kebangkitan. Dan Yesus sudah membuktikannya dengan kebangkitanNya. Sebelum ini, Yesus pun pernah membangkitkan orang yang sudah mati iaitu Lazarus (Yoh.11:1-44).

Yesus berfirman: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.(Yoh.11:25-26).
Ini bererti hanya melalui belaskasihan dan cintakasih Tuhan Yesus maka seseorang itu akan dibangkitkan diakhir zaman. Sebab itu, marilah menjadi pengikut Tuhan Yesus yang baik dan setia. Kerana Dialah Penebus dan Penyelamat umat manusia yang diberikan oleh Allah Bapa di Surga.


Samada kita suka atau tidak, kematian memang menanti kita dan ianya akan datang pada waktu yang kita tidak duga. Tapi, apa yang penting ialah kita sentiasa bersedia untuk menghadapinya dengan mencintai Tuhan sepenuh hati kita dan sesama manusia. Disamping sentiasa melakukan yang baik dan menjauhkan apa juga perkara yang salah dan dosa. Dan jangan kita lupa setia dan tabah berdoa kepada Tuhan.

Berdoa bukan saja untuk menyembahNya, memujiNya, dan bersyukur kepadaNya tetapi juga memohon pengampunan diatas segala dosa-dosa kita dan memohon petunjuk daripadaNya supaya tidak jatuh kedalam jerat setan dan iblis yang sentiasa menarik dan mengoda kita untuk berdosa.

Saudara dan saudari, marilah kita sentiasa rajin berdoa agar kita sentiasa ingat kepada Tuhan dan sedar bahawa kita ini adalah manusia ciptaanNya, dan DIA adalah Tuhan Allah yang Maha Esa yang patut kita sembah dan puji melalui ibadat kita setiap hari. Jestru itu, marilah kita dengan tabah dan setia bertakwa kepadaNya.

Percaya meskipun....

Tomas iaitu salah seorang daripada pengikut Tuhan Yesus, tidak percaya dengan kawan-kawannya yang berkata, "Kami telah melihat Tuhan!" Ini bererti telah Tuhan Yesus telah bangkit daripada mati dan Ia hidup kembali. Walaupun cuba diyakinkan oleh mereka namun Tomas tidak percaya kecuali dia sendiri melihat dan bertemu dengan Tuhan Yesus. Syukurlah lapan hari selepas itu, Tuhan Yesus muncul didalam pertemuan mereka dan Dia berkata kepada murid yang meragui kebangkitaNya, Kerana engkua telah melihat Aku, maka engkau percaya. Tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yohanes 20:28-29).

Nah, mungkin kita juga banyak kali bersikap seperti Tomas didalam hal mempercayai kewujudan Tuhan: "Betulkah ni, ada Tuhan Allah? Betulkah Yesus itu Tuhan dan Penyelamat umat manusia?" Dan mungkin ada berbagai-bagai lagi macam persoalan kita untuk Tuhan terutama sekali bila kita mengalami kesusahan dan ada masalah. Kita meragui dan mempersoalkan cintakasihNya kepada kita. Tapi, apa pun persoalan kita TUHAN ITU TETAP TUHAN dan kita adalah manusia yang diciptaNya dan diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan didalam dunia ini.

Kemudian selepas..... beberapa tahun mungkin selepas 70 tahun atau 80 tahun iaitu bila kita dah "tua dan nyayuk" kita akan pergi daripada dunia ini. Ya! Kita akan mati! Jadi, menyedari hakikat yang pasti akan terjadi didalam hidup kita, tak gunalah kita "bertengkar" dengan Tuhan. Kalau kita percaya kepadaNya, buat apa kita "mengingkari dan melawan" pengajaranNya. Ikut sajalah kalau mau selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat nanti. Lagi pun, buat apa kita percaya kepada Tuhan kalau kita tidak mengikuti pengajaranNya? Lebih baik tak percaya! Habis cerita! Tapi, kita bilang kita percaya kepada Tuhan tapi hidup macam hantu! Bah! Jangan main-main bah didalam hal beriman kepada Tuhan. Kalau kita "main-main" nanti kita yang kena kasih "main-main" di neraka, baru tau!

Jadi, kalau kita percaya kepada Tuhan, janganlah main-main! Jadilah pengikutNya yang tetap dan setia. Dan, janganlah buat macam-macam yang jahat, C pendek kata janganlah buat hal yang tak baik semasa didunia ini. Nanti bila mati, kita tak dapat masuk Surga baru tau! Sebab itu, marilah kita mantapkan dan kuatkan iman kita kepada Tuhan meskipun kita tidak nampak Dia. Kerana apa yang penting sekali didalam hidup ialah kita PERCAYA KEPADA PENCIPTA IAITU TUHAN ALLAH SENDIRI. C pendek kata lagi, kita tetap percaya meskipun tidak pernah melihatNya dengan mata sendiri.