Sunday 22 April 2012

SELAGI MUDA LAYANILAH TUHAN!

Pengkotbah 11:9-10, 12:1-8

"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: 'Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!'" Pengkotbah 12:1

Kehidupan manusia tidak hanya berlangsung di dunia ini saja, tapi ada kehidupan baru setelah kematian. Jadi hidup manusia ada dua tahap: hidup sementara di dalam dunia dan hidup dalam kekekalan di akhirat nanti seperti dikatakan oleh Rasul Paulus, "...jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia." (2 Korintus 5:1).

Adalah salah besar jika orang berkata bahwa hidup hanya sekali saja yaitu saat di bumi ini. Dalam Yesaya 22:13 dikatakan: "Tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru: 'Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!'". Seorang kaya yang bodoh juga berkata kepada dirinya sendiri, "Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah." (Lukas 12:19). Orang kaya ini lupa bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar. Jika hidup ini hanya sebatas lobang kubur buat apa kita berlelah-lelah melayani Tuhan, tekun dalam ibadah dan mempertahankan iman di dalam Kristus? Pengkotbah mengingatkan, selagi masih muda (dengan kata lain: selagi masih ada kesempatan) biarlah kita gunakan waktu yang ada untuk mengejar perkara-perkara yang menuju kepada kekekalan.

Biarlah waktu-waktu yang kita lewati ini adalah kesempatan bagi Tuhan untuk mengurapi kita dan memakai kita sebagai alat kemuliaanNya. Terlebih bagi kita yang masih muda, masa muda adalah masa emas bagi kita berbuat sesuatu untuk Tuhan dan juga sesama. Kita tahu usia muda adalah masa yang rawan bagi seseorang karena kebodohan melekat pada hati anak muda. tertulis: "Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya." (Amsal 22:15). Kebodohan membuat mereka gampang jatuh dalam dosa. Sebagai anak-anak Tuhan, jangan sia-siakan kemudaanmu!

Potensi dalam dirimu adalah harta termahal. Persembahkan itu kepada Tuhan sebagai alat kebenaranNya sehingga masa mudamu menjadi teladan bagi banyak orang dan nama Tuhan dipermuliakan!

2 kunci kemenangan atas masalah

1. Sabar
“Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan” Masalah yang bertubi-tubi datang membuat kita ingin agar masalah dapat cepat terselesaikan. Kita selalu menginginkan jawaban yang instan dalam kehidupan kita. Sehingga pada akhirnya, jika tidak ada pilihan lain, kita mulai mencari jalan pintas. Kita mulai menghalalkan cara-cara yang tidak sesuai dengan Ayat/Firman Tuhan. Kita mulai berkompromi dengan kehidupan dosa. Iblis senantiasa mencari kesempatan melalui masalah yang kita hadapi untuk dapat menjatuhkan kita. Iblis selalu ingin menyeret kita untuk jatuh ke dalam dosa. Ayat/Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang sabar. Orang yang sabar bagaikan seorang pahlawan. Seorang pahlawan adalah seseorang yang berjasa bagi orang/pihak tertentu, seorang yang mempunyai kekuatan untuk meraih kemenangan, seorang yang punya kemampuan untuk mengalahkan musuh dan seorang yang mampu memimpin orang banyak untuk memenangkan pertempuran. Ketika kita menanti jawaban Tuhan dengan sabar, maka Dia yang adalah setia akan selalu menolong kita tepat pada waktunya. Dan pada akhirnya kita akan dapat menyelesaikan masalah demi masalah dengan kekuatan yang dari Tuhan dan meraih kemenganan bagi masalah kita.

2. Kuasai Dirimu
Seringkali dalam menghadapi masalah, kita cenderung berada dalam posisi yang tertekan. Hal ini mengakibatkan emosi kita naik dan menjadi mudah marah. Orang-orang di sekeliling kita akan mudah sekali kena efeknya, entah itu keluarga, suami, istri, kakak, adik, teman, rekan kerja dan lainnya. Ada kecenderungan untuk mencari-cari kesalahan. Bahkan hal-hal masa lalu yang tidak perlu diungkitpun juga ikut terungkit kembali. Kemarahan sering muncul ketika kita berada dalam masalah. Apalagi jika masalah yang satu belum selesai, kemudian datang lagi masalah-masalah lainnya. Seakan kepala akan meledak rasanya. Ayat/Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menguasai diri dan menjadi lambat dalam amarah. Ketika kita mau belajar untuk mengendalikan amarah dan emosi kita, kita melebihi orang yang dapat menguasai sebuah kota dalam suatu peperangan. Kita dapat menguasai segala masalah berat apapun yang kita hadapi. Kita akan dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran yang jauh lebih jernih. Sebagian besar keputusan yang diambil pada waktu emosi adalah keputusan yang akan berakibat buruk bahkan fatal. Oleh karena itu perlu sekali bagi kita untuk dapat mengendalikan emosi kita. Jangan sampai kita mengambil keputusan yang akan disesali di kemudian hari. Amarah tidak akan membawa kepada penyelesaian masalah, melainkan akan menjadikan masalah semakin rumit. Tetapi kepala yang dingin akan sangat membantu sekali dalam menghadapi masalah.

“Kerana itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.”
Marilah kita menguasai diri dalam keadaan berat apapun yang dialami, sehingga kita sanggup meraih kemenangan. Ayat/Firman Tuhan banyak sekali memberi rahasia untuk meraih kemenangan dalam berbagai masalah kehidupan. Di atas telah kita lihat beberapa di antaranya. Dengan menjadi sabar dan menguasai diri maka kita memiliki kunci rahasia untuk meraih kemenangan dalam setiap masalah.

JANJI TUHAN

Sejak kecil, kedua orang tua mendidik saya untuk menepati janji. Mereka mengajarkan hal itu dengan cara memberi teladan terlebih dahulu. Akibatnya, tiap kali orang tua atau siapa saja yang menjanjikan sesuatu kepada saya, saya tidak akan berhenti mengingatkan sampai mereka menepatinya.

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman menjanjikan sesuatu untuk saya. Setiap hari saya mengingatkan dia sampai akhirnya dia bosan sendiri dan memberikannya kepada saya. Ketika saya melakukan itu, Tuhan mengingatkan saya, "Mengapa kamu tidak sedemikian gigihnya kepadaKu? Mengapa seringkali kamu kurang percaya kalau Aku tidak akan mengingkari janji yang telah Kubuat?"

Sering kita melakukan hal demikian kepada Tuhan. Kita berhenti berdoa setelah beberapa waktu doa kita belum juga dijawab. Kita kurang mempercayai janji Tuhan untuk masa depan yang penuh dengan harapan, untuk kesembuhan atas sakit penyakit, untuk hidup berkelimpahan, dan banyak lagi.

Tapi saat ini maukah Anda untuk mulai mempercayai Tuhan, memberikan kendali atas seluruh hidup Anda kepada Tuhan, untuk mengklaim semua janji yang telah diberikan Tuhan kepada Anda?

Sama seperti seorang hakim yang akhirnya bosan karena janda yang terus menerus "menghantuinya" atas sebuah permintaan, Tuhan juga akan menjawab doa Anda ketika Anda tidak berhenti berdoa.

Tuhan Yesus Memberkati....

Renungkan

Berapa umur kita saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama kita telah melalui kehidupan kita?
Berapa lama lagi sisa waktu kita untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu bila kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan ayam berkokok menandakan pagi telah tiba.
Waktu untuk kita bersiap melakukan aktiviti, sebagai karyawan, sebagai
pelajar, sebagai seorang profesional, dan sebagainya.
Kita memulai hari yang baru.
Pecahannya jalan membuat kita semakin tegang menjalani hidup.
Terlambat sampai di pejabat, itu hal biasa.
Pekerjaan menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak
buah yang tidak memuaskan, dan banyak masalah ketika pekerjaan harus kita
hadapi di pejabat.

Tak terasa, siang menjemput...
"Waktunya istirahat..makan- makan.."
Perut lapar, membuat manusia sulit berpikir.
Otak serasa tersumbat.
Pekerjaan menjadi semakin berat untuk diselesaikan.
Matahari sudah berada tepat di atas kepala.
Panas betul hari ini...

Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...
Perut kenyang, boleh jadi kita bukannya semangat bekerja malah mengantuk.
Aduh tapi pekerjaan masih lagi banyak yang belum selesai.
(Belum lagi kalau terkadang harus menghadapi 'manusia-manusia sulit' yang menghambat pekerjaan kita )

Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...
Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah.

Gelap mulai menjemput.
Lelah sekali hari ini.
Sekarang jalanan pecahan.
Bila saya sampai di rumah.
Badan letih sekali, dan badan rasanya melekit.
Nikmat nya air hangat saat mandi nanti.
Segar segar...
Ada yang mendorongkan kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan ada yang berlarian mengejar bas segera ingin sampai di rumah.
Dinamik sekali kehidupan ini.

Waktunya makan malam tiba.
Ibu kita telah menyiapkan makanan kesukaan kita.
"Ohh..ada sup ayam".
"Wah soto daging buatan ibu memang sedap sekali", anak memuji masakan Ibunya.
Itu juga kan yang sering kita lakukan.
...Selesai makan, bersantai sambil tengok TV.
Tak terasa heningnya malam telah tiba.
Lelah menjalankan aktiviti hari ini, membuat kita tidur dengan lelap.
Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari yang baru lagi.
Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang.
Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.

Jika pandangan kita tentang erti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak ada bezanya dengan haiwan yang puas dengan boleh bernafas, makan, minum, melakukan kegiatan rutin, tidur.
Siang atau malam adalah sama.
Hanya rutin... sampai akhirnya maut menjemput.
Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam erti yang luas.
Sebagai manusia jelas kita memiliki perbezaan dalam menjalankan kehidupan.
Kehidupan bukanlah sekedar rutin.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita boleh mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa ..
Kehidupan adalah ... dan sebagainya.

Begitu banyak Kehidupan yang boleh kita jalani.
Berapa tahun kita telah melalui kehidupan kita ?
Berapa tahun kita telah menjalani kehidupan rutin kita ?
Akankah sisa waktu kita sebelum ajal menjemput hanya kita korbankan untuk sebuah rutin belaka ?
Kita tidak tahu bila ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1 tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 minit lagi.

Hanya Tuhanlah yang tahu...
Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang memperlukan kita.
Mereka menanti kehadiran kita.
Mereka menanti dukungan kita.
Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......
Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.

Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini.
Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.
Selamat menjalani hidup yang lebih berkualiti.
Tuhan memberkati...

Thursday 19 April 2012

Mengapa perlu Berteriak.!!!!!...

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya; “Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab; “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”

“Tapi...” sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata; “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara ke duanyapun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.” Sang guru masih melanjutkan; “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?” Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”

Sang guru masih melanjutkan; “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.

BELAJAR DARI TISSUE

Di atas meja sebuah restoran, kertas tissue berbicara pada dirinya sendiri. "Seandainya ... aku bunga, pasti penampilanku akan lebih baik" keluhnya sambil menatap bunga yang ada di vas bunga sebelah. Kemudian datanglah seorang pemuda. Sambil menunggu pesanan datang ia mengambil kertas tissue tadi. Lalu dengan tangan terampil mulailah pemuda tadi melipat-lipat kertas tissue tersebut, memelintirnya, melipat-lipatnya sampai akhirnya kertas tissue tadi berubah menjadi bunga mawar putih yang indah.

Alamiah apabila kita punya keinginan untuk berubah menjadi lebih baik dari hari-hari yang lalu. Tetapi mengapa sampai saat ini kehidupan kita masih seperti itu-itu saja, tidak ada perubahan...? Mungkin kita perlu belajar seperti kertas tissue yang menyerahkan dirinya dibentuk menjadi bunga. Kertas tissue tidak bisa merubah dirinya sendiri...ia perlu bantuan..dan ketika bantuan datang ia pasrah dan tidak menolak..menyerahkan diri sepenuhnya kepada sang pemuda.

Sebagai manusia yang diliputi keterbatasan maka sulit bagi kita untuk mengubah diri dan kehidupan kita tanpa bantuan kuasa-Nya. Maka ketika Tuhan berkarya dalam diri kita, seharusnya kita pasrah pada rancangan-Nya, dengan kata lain yaitu tidak memaksa Tuhan mengikuti keingingan-keinginan kita. Kesan "memaksa" tercermin dalam doa-doa kita yang terdengar seperti "mendikte" Tuhan. "Tuhan !!!..berilah aku ini-itu ..bla-bla-bla..dst.". Kita lupa bahwa sebenarnya Dia yang menciptakan kita maha tahu apa yang kita butuhkan.

Untuk itu, mari kita lebih pasrah lagi ketika Tuhan "membentuk" kita...karena rancangan-Nya pasti yang terbaik. Maka, sangatlah tepat bila rumusan doa-doa kita diakhiri kalimat: "Tuhan.....kabulkanlah permohonan-permohonanku ini sekiranya selaras dengan kehendak dan rancangan-Mu..amien".

DIA TAHU SEGALANYA

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja... Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon...
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi... Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan... Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur...
Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban... Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
TUHAN tahu semuanya

Tuhan selalu punya cara

Mzm 121:2-3 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

Awalnya kita kadang tidak paham dengan cara Tuhan menolong kita.Sering kali Tuhan menunjukkan pertolongannya lewat peristiwa yang kurang mengenakkan,sehingga sering kali juga kita mengawalinya dengan keluhan dan sungut".Tapi kalau kita jalani dan telusuri lebih lanjut,ternyata di balik hal yang kurang menyenangkan tersembunyi pertolongan-Nya yang indah.

Tuhan tidak pernah kehabisan cara dan upaya dalam menolong umat-Nya.Tuhan lebih memilih cara" unik dan ajaib agar punya kesempatan dalam menilai kita,apakah kita mau bersabar dan pantang menyerah atau mudah putus asa.Makanya kita jangan cepat" ambil kesimpulan negatif saat peristiwa buruk menimpa kita,karna bisa jadi itu adalah sarana Tuhan dalam menyatakan kuasa dan pertolongan-Nya.Jangan pernah ragukan pertolongan Tuhan yang ajaib.Belajarlah untuk lebih peka terhadap segala kemungkinan baik yang akan terjadi dibalik setiap peristiwa yang tak menyenangkan.

A Little Lesson about Life

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut.

Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu- kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita- cita dan harapan yang kita mintakan.

Kita mungkin tidak akan pernah dapat "Terbang". Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan maha Penyayang.

Kita memohon Kekuatan... Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.

Kita memohon kebijakan... Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan Hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Kita memohon kemakmuran... Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.

Kita memohon Keteguhan Hati... Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.

Kita memohon Cinta...Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.

Kita Memohon kemurahan/kebaikan hati...Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing Kita. Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan? Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.

Tetaplah berjuang...berusaha...dan berserah diri... Jika itu yang terbaik maka pasti Tuhan akan memberikannya untuk kita...

Yesus mati demi sukacita masyarakat yang baru

Mengapa Yesus mati? Saya harap jawaban ini jelas buat Anda. Janganlah sekadar berkata bahwa dia mati untuk menyelamatkan saya. Itu hanya satu bagian saja dari kebenarannya. Jangan sekadar berkata Yesus mati karena dia mengasihi saya. Itu juga hanya satu bagian dari motivasinya untuk mati. Jawaban lengkapnya tidak seperti itu. Yang kita bahas adalah mengapa dia mati, dalam pengertian, apakah rencana dan tujuan kekalnya? Dan kita mendapati bahwa jawaban yang alkitabiah ini sangat jelas. Dia mati untuk menguduskan baginya suatu umat kepunyaannya sendiri. Dan karena mereka adalah miliknya pribadi, maka mereka harus hidup bagi kemuliaan Allah Bapa setiap saat, setiap hari. Tantangan yang sungguh indah. Dan karena mereka hidup bagi kemuliaan Allah Bapa, maka orang lain akan tertarik datang kepada-Nya, orang lain bisa memperoleh hidup yang kekal. Mereka menemukan terang itu melalui kita. Orang lain tertarik untuk masuk ke dalam hidup yang baru ini. Hidup yang tidak harus diisi dengan keegoisan, keangkuhan, dan kebencian untuk bisa mencapai sukses. Ini adalah hidup yang dijalani sedemikian hingga akan membentuk satu masyarakat, saling menasehati (sebagaimana yang dikatakan dalam 1 Tes 5:11) dan saling membangun satu dengan yang lain, saling peduli pada kesejahteraan sesama, membangun masyarakat baru di mana terdapat kasih, dan keadilan berdiam di sana. Ini adalah visi yang sangat indah!

Dan saya sampaikan sekali lagi, saat Yesus mati, saat dia menghembuskan nafas terakhirnya ketika digantung di kayu salib, saya yakin bahwa itu adalah saat bersukacita [baginya] karena visi ini telah meneguhkannya sampai dengan saat yang terakhir - yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia.

Kiranya hari ini kita bisa memberi Yesus Krstus sukacita yang besar, bukannya hanya meneteskan air mata atas kematiannya - seperti yang saya katakan, air mata kita tidak akan pernah cukup - melainkan dengan bangkit dan berkata, "Tuhan, engkau telah mati untuk tujuan ini. Engkau telah menjadikan aku sebagai milikmu; Engkau telah membeliku dengan darahmu; dengan kasih karuniamu, aku akan menjalani hidup demi kemuliaan Allah Bapa di surga. Aku akan menjalani hidup ini dengan cara yang menyenangkan Bapa, sehingga ketika engkau mengenangkan lagi kayu salib dan semua penderitaan yang telah kau lalui, engkau akan bersukacita. Engkau akan melihat hasil dari jerih payahmu dan bersukacita.

TERSENYUM TULUS

Bila mau banyak tersenyum, hati kita harus penuh rasa syukur kepada Tuhan. Kita dapat bersyukur bila hati kita tidak curiga pada kasih dan kebijaksanaanNya.

Senyum ternyata suatu alat yang mujarab untuk melunakkan hati yang keras dan beku. Dengan tersenyum tulus kepada orang lain, maka dia pun membalasnya dengan suka cita. Demikian juga bila kita tersenyum kepada musuh, mungkin awalnya dia diam saja atau buang muka, tetapi bila kita tanpa bosan memberikan senyum, maka lama kelamaan hatinya pun akan mencair dan membalas senyum kita.

Senyum juga merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan bimbingan, rahmat, dan anugrah kepada kita sekalian sejak kita lahir sampai saat ini. Kita juga perlu menyadari bahwa Tuhan adalah sumber kasih dan kebijaksanaan yang selalu mendampingi kita setiap saat dalam suka, maupun dalam duka.

Saat tersenyum bibir kita membuat lengkungan yang terbuka ke atas ͝ sehingga seluruh berkat dan rahmat Tuhan pun dapat kita tampung dengan baik. Tetapi bila kita cemberut, maka lengkungan di bibir kita akan terbuka ke bawah ͡ , akibatnya berkat dan rahmat Tuhan meleleh ke bawah, tidak dapat kita tampung.

Senyum itu suatu alat yang ampuh dan juga gratis, karena itu bagikanlah senyum kepada semua orang dengan hati yang tulus, maka kita akan merasakan hasil yang menakjubkan.

Wednesday 18 April 2012

Adakah Tempat di Hatimu untuk Berbuat Kasih?

Kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan... (1Tim 6: 11). Itulah pesan Rasul Paulus kepada Timotius yang sungguh menarik tapi menantang. Sambil merenungkan kata-kata di atas timbullah beberapa pertanyaan dalam benakku. Mengapa Paulus meninggalkan pesan seperti itu kepada Timotius? Apakah Paulus hanya mau mengingatkan Timotius untuk menjaga imannya atau perbuatan apakah yang telah Timotius lakukan?

Nasihat Paulus kepada Timotius merupakan suatu perhatian yang penuh dengan perasaan dan emosi yang mendalam. Paulus tidak mau supaya sahabatnya, Timotius, terjebak oleh hasrat dan keinginan duniawi. Sebagai seorang sahabat dalam Kristus, Paulus mengajak Timotius untuk memelihara nilai-nilai hakiki yang mana bisa membimbingnya untuk hidup dalam dan seperti Kristus.

Mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kesabaran dan kelembutan pada dasarnya memiliki unsur perjuangan menuju kehabagiaan dan kekudusan dalam hidup serta keharmonisan dan kepedulian dalam hidup bermasyarakat. Namun demikian terkadang dalam hidup keseharian kita, kita sering berhadapan dengan situasi di mana kepribadian kita dicoba dan hati nurani kita diuji.

Pertanyaannya: Adakah tempat di hati kita untuk orang-orang miskin seperti Lazarus yang dilukiskan dalam Injil Lukas 16: 19-31? Adakah kesabaran dalam mendengarkan keluh kesah sesama kita? Di tengah kebisingan hidup, adakah sedetik mungkin untuk merenungkan Kasih Tuhan lewat doa?

Semua pertanyaan ini sering menghantui kita tatkala kita berada dalam persimpangan kehidupan yang tidak menentu. Keputusan kita lalu dipengaruhi oleh kebutuhan jasmani yang mana terkadang kita tidak menyadarinya. Kita memilih untuk congkak hati. Kita memilih untuk tidak melihat kenyataan yang sebenarnya. Namun demikian, tidak tertutup kemingkinan bagi kita untuk memilih jalur kasih. Tuhan selalu menyertai kita kemanapun kita pergi dan di manapun kita berada. Tidak ada kata terlambat bagi Tuhan. KasihNya selalu terbuka bagi kita. Yang terpenting adalah bahwa kita memiliki hasrat dan keinginan untuk kembali kepada cintaNya di saat kita menyadari bahwa drama kehidupan yang telah kita lakonkan, serupa dengan sikap orang kaya yang dikisahkan dalam Injil Lukas di atas.

Ajakan Paulus terhadap Timotius untuk memprioritaskan kehendak Tuhan adalah ajakan bagi kita semua untuk hidup di dalam Cinta Tuhan dalam bentuk memperjuangkan keadilan, membangun kehidupan rohani, menjaga kesetiaan dalam persahabatan dengan Tuhan dan sesama, meningkatkan rasa kesabaran serta mecairkan kebekuan hati kita dalam sikap kelembutan terhadap orang ysng membutuhkan.

Tujuan dari semuanya ini adalah untuk menghindari sikap acuh tak acuh. Dengan demikian kita bisa mengatakan: I am experiencing living in heaven before I reach it.
BEBAS DARI BELENGGU KEMARAHAN & KEBENCIAN
Tidak seorangpun akan memiliki kebahagiaan dan suka cita dalam hidupnya
Apabila dalam hidupnya masih menyimpan kekecewaan, amarah, dan kebencian
Dimana kebencian akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dan gelisah dengan mengampuni kita menjadi tidak terbeban dan hidup kita terasa ringan.
“Segala kepahitan,kegeraman, pertikaian, fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan’
(Efesus 4:31)

MERDEKA DARI PERBUATAN DOSA
Dengan mengampuni kita terbebas dari keinginan untuk balas dendam, dimana perbuatan balas dendam adalah perbuatan yang menjerumuskan kita untuk berbuat jahat dan dosa baik dalam pikiran atau melalui tindakan yang kita lakukan.
“Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah,itu hanya membawa pada kejahatan”
(Mazmur 37:8)

MEMBEBASKAN HIDUP KITA DARI SAKIT PENYAKIT AKIBAT AKAR PAHIT

Jika hati dan pikiran kita dipenuhi oleh kekecewaan, kemarahan dan kebencian akan menimbulkan gangguan kesehatan baik secara jasmani maupun secara rohani sehingga kita menjadi rentan terhadap serangan sakit penyakit.
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”
(Amsal 17:22)

DOA KITA TIDAK TERHALANG

Selama kita hidup dalam kemarahan dan kebencian itu sama artinya kita sedang membangun tembok pemisah antara diri kita dengan TUHAN.
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa ,ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang , supaya juga BAPAmu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu”
(Markus 11:25)

MEMBERI KESEMPATAN BERTOBAT

Pengampunan yang kita berikan akan membuka kesempatan bagi orang yang menyakiti kita untuk mengenal kasih dan pengampunan TUHAN melalui tindakan yang kita lakukan.
“Anak-anakKU marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau lidah , tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran”
(1 Yohanes 3:18)

DOSA DAN PELANGGARAN KITA JUGA AKAN DIAMPUNI

Jika kita mau mengampuni terhadap orang yang telah mengakiti kita maka ALLAH BAPA juga akan mengampuni dosa dan pelanggaran kita dan sebaliknya
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang , Bapamu yang disurga akan mengampuni kamu juga’
(Matius 6:14)

‎-SIAPAKAH YANG HARUS DIPERSALAHKAN?-

"Akulah yang menanggung dia;
engkau boleh menuntut dia dari padaku;jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu,maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya."
(kejadian 43:9)

salah satu perkara yg sukar dipelajari adalah mengaku kesalahan dan berkata,"saya bersalah." mengapa?
Kejadian ini tdk selalu disebabkan oleh kita yg sengaja tdk jujur.penyebab utama adalah kita mudah melihat suatu kejadian menurut sudut pandangan kita sahaja.jika kita melihatnya dari sudut pandangan orang lain dengan tenang,kemungkinan ia akan kelihatan berbeza sekali.

Segala sesuatu ada dua sudut.kita tdk akan melihat kedua2 sudut tersebut sebelum kita berhenti menuduh serta mempersalahkan orang lain.sebaliknya,kita seharusnya mendengar dgn rendah hati apa yg dikatakan oleh org lain juga.jika kita hendak menyelesaikan pertelingkahan,maka
kita juga harus bersedia utk menanggung kesalahan tersebut.

-mari kita fikir brsama dgn soalan ini.,.dlm peribadi kita masing2...-
*mengapa terlalu sukar utk mdengar pandangan org lain?
*Bila masa yg sesuai utk menanggung kesalahan itu bersama?
*Apa yg harus kita lakukan jika orang lain tdk mengaku salah?

~Untuk menjadi benar,bersedialah utk mengaku kita bersalah.~

Tuesday 17 April 2012

‎(APAKAH DOA MENGUBAH SESUATU ?)

Mereka mengatakan bahwa doa mengubah sesuatu, tetapi apakah doa SUNGGUH dapat mengubah segala sesuatu ?
Ya! DOA SUNGGUH DAPAT MENGUBAH SEGALA SESUATU!

Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!

Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu dimasa depan?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari!

Apakah doa mengubah hati yang hancur atau tubuh yang rusak ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah sumber kekuatan dan sumber penghiburanmu!

Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan inginkan ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!

Apakah doa mengubah caramu melihat dunia?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah dengan mata siapa kau akan melihat dunia!

Apakah doa mengubah penyesalanmu di masa lalu?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah harapanmu di masa depan!

Apakah doa mengubah orang-orang disekitarmu ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu-masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang disekitarmu!

Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan?
Oh, ya, selalu! dan Doa akan benar- benar mengubah seluruh dirimu!

Apakah doa sungguh mengubah segala sesuatu ?
YA, doa sungguh mengubah segala sesuatu.

‎~ HIDUP BERKELIMPAHAN DALAM TUHAN ~

Shalom...

Apakah Anda ingin hidup berkelimpahan ?

Ada beberapa cara agar anda bisa hidup berkelimpahan. Berikut beberapa prinsipnya :

1. Hidup berkelimpahan harus dimulai dari jiwa dulu. Jika jiwa anda berkelimpahan, maka fisik akan mengikuti. Agar jiwa anda berkelimpahan, maka anda harus mendengar dan membaca firman, mengerti firman dan mengaplikasikannya. Sudahkah anda membaca firman setiap hari ? sudahkah anda mengerti dan mengaplikasikannya ? Bacalah alkitab, dan hidup di dalamnya, dan hidupmu akan beruntung.

2. Banyaklah berderma untuk orang yang kekurangan dan membutuhkan. “Orang yang memberi kepada orang miskin dan menaruh belas kasihan, memiutangi Tuhan.”

3. Jika kamu kaya dan diberkait, janganlah kamu sombong, dan bilang : ini semua berkat AKU. Sebab, sebenarnya Tuhanlah yang memberikan kamu kuasa untuk mendapatkan berkat tersebut.

4. Tuhan ingin kita diberkati agar kita bisa menjadi berkat dalam hal pemberitaan injil.

5. Siapa menabur, dia akan menuai. Di dunia ada hukum pelipat gandaan, yaitu dibijinya. 1 biji gandum, akan berbuah ratusan hingga ribuan bulir gandum. Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit. Orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Ini berlaku untuk kebaikan atau kejahatan. Siapa menabur kebaikan, akan menuai banyak kebaikan. Siapa menabur kejahatan, akan menuai banyak kejahatan. Oleh karena itu, untuk semua yang kita hasilkan, alangkah baiknya sebagian kita tabur jadi perpuluhan, sebagian di tabur (menjadi biji) untuk pemberitaan injil.

6. Tuhan tidak merespon kebutuhan, tapi merespon iman.

7. Jangan menabur sembarangan. Jangan menabur ditempat yang banyak duri, tapi taburlah ditempat yang subur, yang banyak air. Taburlah di tempat dimana Tuhan mempercayainya : Gereja, lembaga pemberitaan injil, dll.

8. Taburlah dengan ketaatan. Jangan sampai menabur dengan motivasi salah : Ingin menjadi terkenal, dll.

9. Untuk menuai, setelah menabur, perlu WAKTU, IMAN dan KESABARAN. Jangan lepaskan kepercayaan, karena kurang tekun dan sabar, sebab BESAR upahnya.

10. Hati-hati tipu daya kekayaan. Ini bisa membuat kita tidak berbuah. Tipuan kekayaan : harta ini milik kita. Padahal, faktanya, kita hanyalah pengelola. Dunia dan segala isinya adalah seluruhnya kepunyaan Tuhan.

11. Pengutusan dan pemberitaan injil butuh biaya. Jika kita diberkati, itu bukan tanpa tujuan. Salah satu tujuannya adalah untuk pemberitaan Injil. Maka, ambillah bagian dalam pemberitaan Injil.

12. Janganlah mengumpulkan harta dibumi. Tapi, kumpulkanlah harta di surga. Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu. Oleh karena itu, agar kita bisa hidup berkelimpahan, maka harus ada DOA dan KORBAN/SEDEKAH.

13. Jika memberi persembahan dan sedekah, berilah SEBELUM diberkati. Jangan memberi persembahan SETELAH diberkati. Sebab, persembahan itu akan ditolak. Kita tidak bisa “menyuap” Tuhan.

14. Jangan sampai kita jadi hamba uang, melainkan kita harus jadi Tuan dari uang.

15. Yang tidak bekerja, jangan makan. Namun, jangan sampai bekerja terus menerus, hingga keluarga dikorbankan. “Sebab, berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya. Dan sia-sialah membangun rumah, jika bukan Tuhan yang membangunnya. Sebab, Tuhan memberikan kepada orang yang dicintainya saat orang tersebut tidur. ”

16. Ada 3 jenis penyediaan / berkat Tuhan:

* Penyediaan pada masa perbudakan. Jika kita kerja keras, maka kita akan mendapat berkat.

* Penyediaan pada masa padang gurun. Kita memiliki kebebasan. Tapi, semuanya serba mepet dan pas-pasan. Tuhan hanya mencobai kita, apakah kita tetap setia apa tidak.

* Penyediaan di tanah perjanjian. Kita harus menabur, dan taburan kita akan diberkati Tuhan berlimpah-limpah.

17. Kenapa banyak orang suka uang ? Sebab, uang memungkinkan dan memudahkan orang untuk mendapatkan apa saja yang diinginkannya. Oleh karena itu, cinta akan uang, bisa menghancurkan kita. Maka, berdoalah : jangan minta kekayaan. Sebab, kekayaan itu godaannya begitu besar. Berdoalah agar kita dijadikan pengelola yang baik untuk semua yang sudah disediakan Tuhan, Maka Tuhan akan mendidik kita.

18. Kenapa orang kaya susah masuk kerajaan surga ? Salah satunya adalah karena orang kaya dihargai dan banyak orang menjilat dia. Jika orang kaya itu berbuat salah, orang enggan menegur dia. Ini yang bisa membuat orang kaya menganggap dirinya bijak dan menjadi sombong. Ini salah satu penyebab orang kaya susah masuk kerajaan surga.

19. Jangan berharap pada orang kaya dan manusia. Terkutuklah ! Berharaplah pada Tuhan saja.

20. Jika anda pernah bertanya : “Bolehkah saya berhutang?” , itu adalah pertanyaan yang salah. Sebab, jangan pernah berfikir kita akan berhutang. Tapi, pikirlah kita akan memberi pinjaman kepada orang lain. Ingat, yang berhutang akan menjadi budak orang yang menghutangi. Sebenarnya, tidak ada enaknya berhutang. Kita hanya mendapatkan sedikit kesenangan, karena kita memiliki hal yang sebenarnya belum waktunya kita miliki.

21. Pertanyaan yang benar adalah : Bagaimana caranya agar kita tidak berhutang. Cara untuk terlepas dari hutang :

- Sikap hati yang benar. Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali. Orang benar meminjam dan pasti membayarnya.

- Patahkan roh hutang dengan kuasa Allah.

- Tetap menabur meskipun kita di saat sulit dan berkekurangan.

22. Orang yang diberkati adalah salah satunya akan memberi pinjaman. Jika kita diberkati Tuhan, salah satu tugas kita adalah memberi pinjaman. Jika kamu meminjamkan, dan berharap dibalas, maka kamu tidak akan ada jasanya. Jika kita memberi pinjaman, janganlah berharap dibalas, terutama jika yang meminjam adalah untuk kebutuhan primer : sakit, makanan, dll. Jika tidak untuk kebutuhan primer, misal : beli mobil, perhiasan, maka klo kita sedang tidak sejahtera, jangan diberi pinjaman. Dan ingat, jangan jadi penanggung hutang orang lain.

Jadi, dari uraian diatas, maka anda tahu bahwa jika anda ingin hidup berkelimpahan di Surga dan di dunia, maka kita harus MENABUR. Kita harus menabur, terutama untuk pekerjaan Tuhan.

TUHAN YESUS Mengasihi, Memberkati & Menyertai Anda selalu...

*Sepuluh Tips Untuk Menghadapi Kesulitan*

''Bersyukurlah kepada orang yang menyakiti Anda,
karena ia telah membentuk sikap hati Anda;

Bersyukurlah kepada orang yang menipu Anda,
Karena ia telah membuat Anda tambah bijaksana;

Bersyukurlah kepada orang yang mengkritik Anda,
karena ia telah membentuk kepribadian Anda;

Bersyukurlah Kepada orang yang telah mencabuk Anda,
Karena ia telah mengilhami untuk melawan;

Bersyukurlah kepada Orang yang meninggalkan Anda,
karena ia telah mengajarkan kemandirian kepada Anda

Bersyukurlah kepada orang yang membuat perjalanan Anda tersandung,
karena ia telah memperkuat kaki Anda;

Bersyukurlah kepada orang yang telah menuduh Anda ,
Karena ia mengingatkan Anda tentang kekurangan Anda;

Bersyukurlah kepada orang yang menentang Anda ,
karena ia mendorong Anda untuk membuat pertimbangan dengan hati-hati;

Berterimakasihlah kepada orang yang mengatakan yang sebenarnya kepada Anda,
Karena sesungguhnya merekalah teman Anda;

BERSYUKURLAH Kepada TUHAN Yang mengijinkan Anda menghadapi kesulitan ,
sehingga Anda dapat tumbuh lebih dewasa.Amin...!!

Dengan kumpulan Tips ini Semoga memberkati

TUHAN YESUS Mengasihi Anda selalu...

Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini

Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara.
( Roma 12:2;FAYH )

Pengaruh dunia ini tentunya juga sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan perkembangan dunia ini yang semakin modern telah banyak merubah segala bidang kehidupan ini. Semuanya serba cepat, serba modern, sehingga manusia semakin dimanjakan dengan kemudahan-kemudahan dan kepraktisannya. Tetapi secara tidak langsung hal ini juga telah mempengaruhi pola pikir manusia. Secara bertahap pandangan yang bersifat rohani mulai diganti oleh pandangan yang bersifat ilmiah. Manusia mulai berfungsi tanpa memikirkan Allah, dan kebanyakan hidup dengan orientasi kepada yang sekuler. Sehingga segala sesuatunya hanya dinilai darui sudut apakah hal tersebut ilmiah atau tidak, Walaupun percaya kepada Allah tapi hanya sebatas di kepala saja, tapi cenderung bertindak sebagai orang sekuler dalam kegiatan kesehariannya.

Tentunya sistem dunia seperti ini bertentangan dengan sistem Kerajaan Allah. Sistem dunia yang menuntut manusia untuk percaya setelah melihat berbeda dengan sistem Kerajaan Allah yang menuntut manusia untuk percaya sebelum melihat. Hal inilah yang menyebabkan manusia sulit untuk memahami hal-hal yang bersifat rohani. Kesulitan memahami hal-hal rohani akan menyebabkan manusia sulit untuk mengalami berkat Allah dalam hidupnya ( 1 Korintus 2:12 ).

Firman Tuhan diatas mengatakan supaya kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi kita harus memperbaharui dan membangun pemikiran kita supaya selaras dengan kebenaran Firman Allah.

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
( 1 korintus 2:14 )

Melihat dan Percaya

Yohanes 20

Murid-murid melihat dulu bukti peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus, baru mereka percaya. Kita tidak dapat lagi melihat bukti peristiwa kebangkitan, tetapi kita dituntut untuk beriman (percaya walaupun tidak melihat). Oleh karena itu, kita memerlukan pertolongan Roh Kudus.

Para murid tidak ingat bahwa Tuhan Yesus telah mengungkapkan dalam berbagai kesempatan bahwa Dia akan dibunuh, lalu dibangkitkan pada hari yang ketiga (Lihat Matius 16:21; 17:23; 20:19; Lukas 9:22; 18:33). Maria Magdalena, Petrus, dan Yohanes (murid yang dikasihi Yesus) tidak pernah menyangka bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit pada hari yang ketiga. Petrus dan Yohanes baru menjadi percaya setelah mereka melihat kain kapan dan kain peluh yang terdapat di dalam kubur Tuhan Yesus. Perhatikan bahwa kain kapan itu “terletak” di tanah (20:6), bukan “diletakkan” atau “dilipat”, sedangkan kain peluh itu tidak terletak (ditumpuk) di dekat kain kapan dan sudah “tergulung” (20:7, bukan “terlipat rapi”). Bayangkan bahwa apa yang dilihat oleh Petrus dan Yohanes itu adalah pemandangan yang terjadi karena tubuh Tuhan Yesus tiba-tiba lenyap. Posisi serta kondisi kain kapan dan kain peluh yang dilihat oleh Petrus dan Yohanes itu amat wajar dan tidak mungkin direkayasa sehingga tidak mengherankan bahwa Yohanes langsung menjadi percaya saat melihat pemandangan dalam kubur itu (20:8).

Kita yang hidup sekitar dua ribu tahun setelah peristiwa kebangkitan itu terjadi tidak mungkin lagi melihat kondisi kubur tempat tubuh Tuhan Yesus dibaringkan. Oleh karena itu, diperlukan iman untuk bisa mempercayai bahwa peristiwa kebangkitan itu benar! (Bandingkan dengan Ibrani 11:1). Apakah Anda percaya walaupun Anda tidak melihat?

Yohanes 20:29
Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Orang bebal!

Ada orang berfikir bahawa kerana begitu banyak kejahatan, kekejaman, ketidak-adilan, penipuan, pembunuhan dan berbagai-bagai lagi jenis penyakit yang terdapat didalam dunia ini maka mereka membuat kesimpulan bahawa Tuhan tidak ada! Mereka meragui kewujudan Tuhan. Kerana kata mereka, jika ada Tuhan kenapa begitu banyak kejahatan dan kesusahan didalam dunia ini? Kenapa Dia tidak menyelesaikan segala masalah dan melenyapkan semua kejahatan didunia ini? Kenapa?
Jangan salahkan Tuhan. Kerana Dia mengajar kita berbuat baik seperti saling mengasihi dan menjauhkan kejahatan dan dosa. Masalah dan kejahatan yang wujud didunia ini bukanlah diwujudkan oleh-Nya. Tetapi gara-gara manusia yang keras kepala dan tidak mengikut pengajaran Tuhan sepenuh hati.

Sesungguhnya, hal tidak percaya kepada Tuhan bukanlah suatu pendirian yang baru dibawah langit ini. Kerana sejak dulu memang ada saja manusia yang asyik mempersoalkan kewujudan Tuhan. Memang beginilah sikap manusia yang "pintar tapi bodoh." C pendek kata, orang bebal memang bersikap begini. Seperti yang dinyatakan didalam Alkitab: Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah!"(Mazmur 53:2a).

Nah! apa pun yang mempengaruhi dan menyebabkan kita meragui kewujudan Tuhan, janganlah terlalu emosi dan mengikut perasaan didalam hal ini. Kerana SIAPALAH KITA KALAU BUKAN TUHAN YANG MENCIPTA KITA? MASAKAN KITA HIDUP KERANA KITA MENCIPTA KEHIDUPAN KITA SENDIRI? Sebab itu, janganlah bersikap bodoh dan berlaku kasar kepada Tuhan. Sedarilah dan ingat-ingatlah bahawa kita bukan bertanduk didunia ini. Kerana kita akan mati suatu hari nanti dan bertemu dengan Pencipta kita. Sebab itu, janganlah kita layan perasaan yang meragui kewujudan Tuhan. Tetapi sebaliknya, marilah berdoa memohon kepada Tuhan supaya Dia mengampuni segala dosa kita dan menguatkan iman kita kepadaNya.

Pasangan dari Tuhan

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, “Engkau tidak memiliki pasangan karena tidak memintanya”, Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, saya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berjalannya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya,” Hambaku, aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan.”

Saya bertanya, “Mengapa Tuhan?” dan ia menjawab, “Karena aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah kebenaran dan segala yang aku lakukan adalah benar.”

Aku bertanya lagi, “Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?”

Jawab Tuhan, “Aku akan menjelaskannya kepadaMu. Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagiku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni; tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitive, namun engkau sendiri tidak….”

Kemudian Ia berkata kepada saya, “Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualiti yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulang rusukmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadi kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikan seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu.”

Saturday 14 April 2012

Lelaki Dan Perempuan

Perempuan adalah:
1. Orang yang akan mendampingimu seumur hidup.
2. Orang yang akan melahirkan anak-anakmu, walau dengan penuh rasa sakit.
3. Orang yang merawatmu sampai tua.
4. Orang yang akan merawatmu pada saat kau sakit.
5. Orang yang akan selalu mendukung walau kau gagal berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kali.
6. Orang yang memberikan hidupnya untukmu. Bahkan ia membuang egonya demi bersamamu. Bahkan saat kau menyakitinya, ia tetap berada di sampingmu..


Sedangkan Lelaki adalah..
1. Orang yang akan menjagamu seumur hidupmu.
2. Orang yang berkorban untukmu.
3. Orang yang menikahimu.
4. Orang yang merawatmu pada saat kau sakit.
5. Orang yang memelukmu pada saat kau sedih.
6. Orang yang ingin membuatmu bahagia.
Mereka sama berharganya, hanya saja mereka mempunyai perbedaan-perbedaan yang kadang membuat mereka menyakiti satu sama lain, dan itu hanya dapat diatasi dengan pengertian dari kedua belah pihak.


Hidup itu singkat… Terlalu singkat untuk berbagai pertengkaran… Mengapa tidak kau bahagiakan saja pasanganmu, dan mengisi hari-hari kamu dengan penuh cinta, dan membuat pasanganmu tersenyum lebih lebar tiap harinya?
Bukankah itu lebih baik dan bahagia dibanding saling menyakiti? Walaupun banyak hal, dimana kenyataannya tak mudah untuk dilalui, bahkan terkadang segan untuk melaluinya.


Melihat ke atas : memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yang ada.
Melihat ke samping : semangat kebersamaan.
Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga.
Melihat ke dalam : untuk instropeksi.
Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik.


Dari air kita belajar ketenangan…..
Dari batu kita belajar ketegaran…..
Dari tanah kita belajar kehidupan…..
Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri…..
Dari padi kita belajar rendah hati…..
Dari TUHAN kita belajar tentang kasih yang sempurna……
Kerana tidak ada orang yang sempurna…

Tuesday 10 April 2012

Melalui Kristus kita telah dibenarkan dan dilayakkan menjadi bagian dari Kerajaan Allah

“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu” (1 Petrus 2:21-25)

Melalui Kristus kita telah dibenarkan dan dilayakkan menjadi bagian dari Kerajaan Allah..., selanjutnya, setelah kita dibenarkan bukan berarti semuanya telah berakhir, namun merupakan sebuah permulaan kehidupan kita yg baru di dalam Tuhan..., dalam kebenaran itu, kita dipanggil untuk meneladani Kristus Yesus, berjalan dan hidup sama seperti Dia, yaitu membawa kabar keselamatan itu kepada setiap orang...., kebenaran yang kita terima bukanlah hasil usaha kita, sama sekali tidak ada sesuatu pun yang membuat kita layak menerimanya, semua itu benar² hanya karena kasih karunia Kristus Yesus..., jadi bisa dikatakan Paskah adalah penggenapan dari misi Tuhan Yesus Kristus..., salib adalah tujuan Yesus ketika Ia melepaskan kemuliaan sorga dan menjelma menjadi manusia..., sebab jika Ia tidak mati di kayu salib, maka kita manusia tetap berdosa dan tidak bisa diperdamaikan dengan Allah..., dosa telah membuat kita terpisah dari Allah..., namun lewat kematian Yesus dikayu salib, maka dosa kita telah dihapuskan dan kebenaran Kristus itu menjadi milik kita...

‎"Begitulah Sifat Manusia"

Kita sering terdengar keluhan2 kawan2, teman2, saudara mara, adik beradik, keluarga, anak2, suami isteri, ibubapa...

Kadang-kadang kita mendengar keluhan2 itu dari mereka yg datang kepada kita sambil mengongsikan keluhan2 mereka...

Kadang-kadang kita sendiri juga mengeluh...

Bila kita kongsikan keluhan pada org lain, orang lain mengatakan kepada kita pada org lain plak...

Bila kita kongsikan pada isteri kita, si isteri sampaikan pada anak mereka agar anak mereka memahami si bapa tetapi lain pula jadinya, si anak memarahi si bapa sebab tidak pandai menjaga hati si anak... bila si anak mengeluh pada si ibu, si ibu sampaikan pada si suami agar si suami memberi perhatian pada si anak tetapi lain pula jadinya, si bapa memarahi si anak sebab tidak menghormati si bapa.

Begitulah lumrah sifat manusia... apa yang kita keluhkan itu akan terjadi juga atas diri kita...

Nehemia 5:1 "Maka terdengarlah keluhan yang keras dari rakyat dan juga dari pihak para isteri terhadap sesama orang Yahudi."

Jika kita kongsikan keluhan kita pada TUHAN, TUHAN pasti punya jawapan
"BEGITULAH SIFAT MANUSIA... BARANGSIAPA YANG BERSANDAR PADAKU, DIA PASTI MEMAHAMINYA"

TUHAN YESUS mengatakan begitu kerna DIA mengetahui segala sesuatu dan kita juga mengetahui bahawa sepanjang hidupNYA, DIA tak pernah mengeluh.

Ya, kita bukan TUHAN tetapi YESUS pernah menjadi manusia yang hidup seperti kita. Mengapa kita tidak mahu mencontohi perbuatanNYA yang baik itu...?

YESUS pokok dan kitalah cabang-cabangNYA, tinggallah di dalamNYA pastikan kita akan berbuah...

Menegur Dengan Kasih

Yang dimaksud dengan menegur adalah memberi teguran, menasehati, mendidik dan mengingatkan. Sikap orang dalam menerima teguran bermacam-macam. Ada yang menerima dengan senang hati, ada yang biasa-biasa saja, ada yang mengiyakan hanya untuk mempercepat proses pembicaraan, ada yang menolak dengan tegas, ada yang berkelit, bahkan ada yang tersinggung dan marah, serta masih banyak lagi reaksi lainnya.

Beberapa kebenaran yang perlu kita ketahui saat menegur orang lain:
1. Menegur haruslah dilandasi dengan kasih. Memang terdapat resiko orang yang ditegur menjadi tidak menyukai kita, tetapi kalau memang ia perlu ditegur, tegurlah!

Mengasihi bukan berarti harus selalu setuju, harus selalu mengiyakan, harus selalu tersenyum manis. Untuk mengasihi diperlukan teguran yang dibungkus dengan kejujuran dan keterusterangan, tanpa pura-pura.

Menegur yang dilandasi oleh kasih akan menutupi pelanggaran orang tersebut. Orang yang ditegur dengan kasih akan lebih mudah menerima teguran yang ditujukan kepadanya dan akibatnya kemungkinan untuk yang bersangkutan berubah menjadi lebih besar. Sebaliknya bila kita menegur dengan tidak berlandaskan kasih, hasilnya adalah pertengkaran. Pertengkaran bukanlah tujuan akhir yang ingin kita capai.

2. Menegur haruslah dengan hikmat. Hikmat akan membantu kita untuk memberi teguran yang tepat. Hikmat di sini berarti meliputi teknik, cara, kata-kata, waktu, tempat, serta situasi dan kondisi untuk penyampaian teguran yang tepat.

3. Hasil dari menegur dengan menggunakan hikmat akan berbuah manis. Awalnya mungkin terdapat gesekan, bahkan mungkin dapat menciptakan konflik dengan yang bersangkutan. Namun, kita tetap perlu mengambil resiko ini.

4. Jangan menahan teguran karena takut terhadap resiko gesekan dan konflik.
Salah satu bentuk kasih adalah teguran yang berhikmat. Saat kita tidak melakukan hal ini, kita berarti tidak takut pada Tuhan. Tidak takut pada Tuhan berarti dosa. Jangan takut menegur bila memang diperlukan!

Lalu bagaimana menegur dengan menggunakan hikmat?
1. Menegur dengan lemah lembut. Kelemahlembutan merupakan salah satu buah Roh yang diperlukan (Galatia 5:23). Lemah lembut bukan berarti lemah atau plin-plan. Lemah lembut merupakan sikap hati yang mau mengerti kondisi dan keterbatasan orang lain.

2. Mengetahui dengan jelas orang-orang yang perlu ditegur, orang-orang yang tidak perlu ditegur, saat dan situasi yang tepat untuk menegur. Walaupun saat kita tahu seseorang itu salah, ada saatnya kita perlu menggunakan hikmat. Ya, tidak serta merta kita dapat menegur, bahkan kadang-kadang menahan teguran atau tidak memberikan teguran memerlukan suatu hikmat tersendiri.

Berikut sejumlah ciri-ciri orang yang tidak perlu ditegur atau Anda sebaiknya menahan teguran pada waktu yang lain:

- Orang yang tidak mau mendengarkan teguran dan tidak mempedulikan teguran, bahkan membenci teguran. Orang-orang ini adalah orang yang akan menguras emosi kita. Jadi, jangan habiskan waktu, tenaga, dan emosi untuk orang yang tidak mau mendengar. Bukan karena kita tidak peduli, tetapi memang ada kesempatan lain yang lebih tepat untuk menegur. Cukup bawa orang ini dalam DOA.

- Orang yang gemar bersilat kata. Saat Anda memberi teguran pada orang yang gemar bersilat kata, orang ini akan terus-menerus memberi jawaban dan alasan. Hemat nafas Anda! Hentikan sampai di situ dan bawa orang ini dalam DOA.

Cara-cara menegur adalah demikian:
1. Menegur hanya berdua saja, tidak di depan orang lain. Orang akan lebih mudah menurunkan ego bila ditegur berdua saja tanpa kehadiran orang lain. Pada saat ada orang lain yang hadir, kecenderungan untuk membela diri dan mempertahankan ego akan lebih besar daripada saat hanya berdua.

2. Bila berdua saja tidak mempan, minta bantuan 1 atau 2 orang lain untuk menegur. Ini harus melihat kasusnya juga. Tidak semua kasus dapat diperlakukan sama. Jika memang diperlukan bantuan dari 1 atau 2 orang lain, lakukanlah!

3. Bila setelah minta bantuan dari 1 atau 2 orang tetap tidak mempan juga, minta bantuan lebih banyak orang. Ini hanya perlu dilakukan untuk kasus-kasus yang sangat serius. Untuk kasus-kasus yang dapat mengundang keresahan bagi orang banyak, hal ini perlu dilakukan. Bila yang bersangkutan masih tidak mau mendengarkan teguran, hemat nafas Anda! Cukup bawa yang bersangkutan dalam DOA Anda.

Jadi, Anda siap memberi teguran?

Cabaran kita.

Ada orang-orang Kristian yang berkata bahawa lebih baik tukar agama kerana mengalami berbagai bentuk penindasan dan ketidak-adilan daripada orang-orang tertentu yang berada ditapuk kekuasaan. Meskipun perkara ini tidak dilakukan secara terang-terangan tetapi secara tersembunyi dan secara halus. Namun ia tetap membuat kita sakit hati, geram, marah dan kecewa.

Misalnya yang dialami oleh beberapa orang Kristian. Meskipun mereka mempunyai kecekapan, kepakaran, pengalaman yang luas, dan berkelayakan tinggi tetapi kerana mereka orang Kristian maka didalam hak kenaikan pangkat mereka diketepikan begitu saja. Mereka tidak dinaikkan pangkat. Kalau ada pun, dekat-dekat mau pencen kira-kira didalam lingkuangan satu atau dua tahun barulah dinaikkan pangkat; Orang-orang Kristian juga mempunyai peluang yang kurang untuk memasuki Institut Pengajian Tinggi(IPT). Demikan juga didalam hal mendapat biasiswa. Harapan mereka adalah agak tipis. Kenapa? Kerana orang-orang yang berkuasa mempunyai sikap yang pilih-kasih. Mereka biasanya lebih cenderung memberi keutamaan kepada orang-orang yang sebangsa dan seagama dengan mereka. Bukankah ini satu bentuk penindasan dan bukti ketidak-adilan?

Walau bagaimana tidak semua orang mereka bersikap seperti itu. Kerana ada juga orang-orang mereka yang baik dan bersempati dengan nasip orang-orang Kristian. Lalu memberi bantuan dan sokongan yang iklas sesuai dengan semangat keperimanusian dan keperhatinan kepada sesama manusia. Namun jumlah mereka tidaklah begitu besar.

Yaa....memang orang-orang Kristian banyak godaan, cabaran dan tentangan. Meskipun begitu, kita tidak boleh berputus asa lalu mengambil jalan yang senang dan mudah dengan bertukar agama. Kita mesti bertahan sehingga akhir hidup kita didunia ini.

Kita mesti ingat dan sedar bahawa Tuhan Yesus pernah berkata "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahawa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu"(Yohanes 15:18). Sebab itu bertahanlah. Pertahankan iman Kristianmu, meskipun dipandang rendah oleh orang lain. Kerana apa yang penting ialah bukan kebahagian duniawi tetapi kebahagian yang kekal di akhirat nanti.

Sebab itu, janganlah gara-gara tidak mendapat layanan yang istimewa didunia ini, kita menyangkal dan meninggalkan Tuhan Yesus. Ingatlah Dia adalah satu-satuNya Penyelamat umat manusia yang dihantar oleh Allah Bapa yang Maha Kuasa. Jestru itu, marilah kita bertahan dan menjadi orang-orang Kristian yang tabah, kuat, dan setia sampai selama-lamanya. Meskipun menghadapi berbagai tentangan dan cabaran daripada pihak-pihak yang tertentu yang tak seiman dengan kita. Marilah tetap bersabar dan sentiasa mengampuni mereka kerana membenci kita.

Biarlah mereka "membenci" kita dengan perbagai bentuk dan cara. Yang penting, kita tidak membenci mereka kembali. Kerana kita berpegang kepada pengajaran Tuhan Yesus yang berbunyi: "Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamau. Kerana dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di Surga...(Matius 5:44-45).Amin.

Ikutilah Aku...

Yesus berkata kepada Matius,"Ikutilah Aku." (Matius 9:9). Jemputan atau ajakanNya ini memang merupakan satu cabaran bagi Matius. Tetapi sahutannya adalah serta-merta. Dia berdiri lalu mengikuti Tuhan Yesus. Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita setia mengikutNya?

Inilah cabaran kita selaku pengikut Tuhan Yesus iaitu mengikutiNya dengan setia dan sabar meskipun banyak cabaran dan godaan yang dilalui didalam perjalanan kita selaku pengikutNya. Tapi, kata orang alang-alang mandi kalau tak basah dan alang-alang bercinta kalau tidak sampai berkahwin. Sebab itu, meskipun kita mempunyai banyak cabaran, rintangan dan godaan didalam hal mengikut Tuhan Yesus, janganlah kita mudah putus asa. Kita kuatkanlah hati dan tabah semangat untuk terus mengikutiNya meskipun kita menghadapi perbagai masalah. Kerana lebih baik mati didalam proses terus mencuba menjadi pengikutNya yang baik daripada mati tanpa mencuba.

Jestru itu, marilah kita terus mencuba dan mencuba untuk menjadi umat Kristian yang lebih baik. Dan jangan lupa meminta bantuan rohani daripada Tuhan yang Maha Esa. Janganlah terlalu bergantung kepada tenaga dan kekuatan diri sendiri. Amin.

Mintalah...

Firman Tuhan berbunyi: "Mintalah maka akan diberikan kepadamu...."(Matius 7:7a). Cuba kita renungkan secara peribadi: Apakah yang selalu kita minta daripada Tuhan apabila kita menyampaikan permohonan kita didalam doa? Bukankah selalunya kita meminta hal dan perkara yang berkaitan dengan perkara-perkara duniawi?

Biasanya kita meminta kekayaan duniawi seperti wang, harta, emas, rumah, kereta, tanah dan sebagainya. Selain daripada itu kita juga suka meminta kedudukan yang tinggi didalam dunia ini dan meminta pangkat. Meskipun perkara-perkara ini tidak jahat jika ianya digunakan dengan baik namun kenapa kita terlalu meminta kekayaan duniawi? Kenapa tidak meminta harta surgawi? Sedarkah kita bahawa kekayaan duniawi adalah sementara sahaja? Sesungguhnya, harta duniawi bukanlah milik kita selama-lamanya? Kerana semua kekayaan duniawi ditinggalkan apabila kita kembali kehadapan Tuhan. Segala-galanya kita tinggalkan apabila kita mati!

Jadi, marilah kita belajar meminta harta surgawi atau harta rohani seperti ketabahan dan kesabaran melakuan kehendak Tuhan, kesetiaan mengikuti segala pengajaran Tuhan, hati yang dermawan, hati yang pengampun, sifat yang rajin dan setia berdoa, sifat yang bencikan kejahatan dan dosa, dan sebagainya. Kerana inilah harta yang berkekalan yang kita bawa mati. Dan kita diadili oleh Tuhan berdasarkan kepada harta surgawi yang kita miliki dan bukannya berdasarkan kepada banyaknya harta duniawi yang kita miliki. Jestru itu, marilah kita belajar meminta harta surgawi daripada harta duniawi. Amin.

Sembunyikan.....

Firman Tuhan berbunyi: "Lebih baiklah orang yang menyembunyikan kebodohannya
daripada yang menyembunyikan kebijaksanaannya"
(Sirakh 41:15).
Apakah kebiasaan atau kecenderungan kita? Biasanya berlagak pandaikan!? Inilah yang menjadi masalah kita, walaupun tak faham tetapi mengaku faham; Tak mengerti pun mengaku mengerti; Tak tahu pun mengaku tahu. Akhirnya bila kedapatan maka, orang pun tahu kita sebenarnya bodoh. Sebab itu, Janganlah berlagak pandai kalau tak pandai nanti suatu hari nanti kedapatan dan ketahuan juga. Dan kalau dah kedapatan jangan hairan jika orang menyatakan kepada kita "pandai tapi bodoh!"

Janganlah kerana malu mengaku tidak pandai atau takut dipandang rendah atau takut kalah maka, kita berlagak pandai. Sebenarnya, lebih baik kita mengakui "kebodohan", atau kelemahan dan kekurangan kita supaya kita lebih terbuka untuk mempelajari apa yang kita tidak tahu. Dan orang pula lebih mudah dan senang untuk memberi bantuan atau pertolongan kepada kita untuk mengatasi kepincangan kita.

Dan kalau kita ada kebijaksanaan atau kepandaian, janganlah luki atau tamak atau kedekut sehingga kita tidak mahu membahagikan atau mengsharingkan kebijaksanaan kita itu kepada orang lain. Disamping itu, janganlah pula bersikap sombong dan minta puji kerana kita bijak. Sesungguhnya, jauhilah sikap yang "masuk bakul dan angkat sendiri." Sebaliknya, jika kita ada kepandaian' bahagiakanlah kepandaian kita itu kepada orang lain terutama sekali yang memerlukan bantuan dan pertolongan. Dengan ini, Kita lebih diberkati Tuhan dan disayangi orang.Amin.

Kekayaan

Ada kisah tentang seorang muda yang kaya datang kepada Tuhan Yesus dan bertanya apakah yang harus dia buat untuk memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjawap bahawa jika dia mahu benar-benar sempurna "pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemarai dan ikutlah Aku." Tetapi orang muda itu tidak menyambut cabaran Tuhan Yesus. Dia pergi dengan sedih kerana dia memang banyak harta(Matius 19:16-22).

Menjadi orang kaya tidak salah; dan mempunyai kekayaan juga tidak salah. Tetapi janganlah gara-gara mahu menjadi kaya, kita lakukan apa saja untuk menjadi kaya sehingga Tuhan dan pengajaranNya dilupakan. Ini adalah tindakan yang salah dan tidak bijak. Sebab itu, jika kita mahu mencari kekayaan maka, carilah dengan cara yang baik dan murni.

Ingatlah bahawa kekayaan yang kita miliki janganlah menghalang dan menyebabkan kita lupa kepada Tuhan. Sebab itu, janganlah kita menggunakan kekayaan kita untuk melakukan perkara-perkara yang jahat dan tidak bermoral. Gunakanlah kekayaan yang kita miliki dengan baik. Misalnya membantu orang-orang yang miskin dan susah. Dengan ini, kekayaan mendatangkan berkat keatas diri kita daripada Tuhan; dan kebahagian serta kegembiraan kepada penerimanya. Amin.

Hasilkan buah pertobatan

Seruhan pertobatan adalah begitu jelas dan terang sekali didalam Alkitab. Misalnya Dibahagian Perjanjin Baru, khususnya didalam Injil Matius bab 3, ayat 8 berbunyi: “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

Petikan Alkitab ini menyeru atau memanggil kita untuk berbuat atau bertindak dengan melakukan sesuatu untuk mengubah diri kita sekiranya ada sesuatu perkara/hal yang tidak baik dan jahat yang kita lakukan yang bertentangan dengan pengajaran Tuhan. Kita mestil hasilkan “buah pertobatan” sesuai dengan kesalahan kita itu. Contohnya, kita suka berbohong. Jadi, kita mesti hasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan maka dengan itu kita tidak berbohong lagi. Keputusan untuk tidak berbohong lagi adalah hasil yang kita hasilkan sesuai dan setimpal dengan perbuatan kita yang suka berbohong. Ini bererti kita menjadi orang yang sentiasa bercakap benar dan tidak berbohong lagi, Inilah yang maksudkan “hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

Contoh seterusnya ialah berkaitan dengan pergi ke Gereja. Kita malas sekali pergi ke Gereja setiap minggu(Ahad). Inilah kelemahan dan kesalahan kita. Jadi, kita perlu bertobat dengan menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Didalam kontex ini kita harus berubah dan rajin pergi ke Gereja setiap Minggu. Inilah buah pertobatan yang kita hasilkan.

Saudara dan saudari, saya percaya kita sedar dan tahu kebanyakan kelemahan, kecenderungan dan kesalahan kita sendiri. Sebab itu, marilah menghasilkan buah-buah pertobatan sesuai dengan kelemahan, kecenderungan dan kesalahan kita masing-masing. Marilah luruskan jalan hidup kita yang bengkang-bengkok; Marilah membuang yang jahat dan ganti dengan yang baik; marilah putihkan hidup kita yang hitam demi keselamatan hidup kita dan demi kemuliaan Tuhan yang Maha Esa. Amin.

Melakukan kebaikan tetapi....

Didalam Injil Matius tercatat: "Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat. Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud. Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan"(Mat.12:22-24).

Orang-orang yang melihat Yesus menyembuhkan banyak orang yang mengalami berbagai-bagai penyakit merasa takjub dengan kebolehan Yesus memberi penyembuhan. Tetapi didalam masa yang sama, mereka ragu-ragu dengan asal-usul Yesus. Sementara itu, para orang Farisi bukan pula memuji dan mengakui kebolehan Yesus memberi penyembuhan tetapi sebaliknya mereka membuat tuduhan yang buruk dan jahat sekali kepada Yesus. Kenapa mereka berbuat demikian? Mungkin mereka ada alasan yang tersendiri tetapi apa yang jelas ialah mereka "iri hati dan cemburu dengan kebolehan Yesus menyembuhkan orang yang berpenyakit! Lalu, mereka memburuk-burukkan Yesus supaya Dia tidak diterima dan tidak dihormati oleh orang. Inilah motif utama mereka mengaitkan Yesus dengan Beelzebul, penghulu setan. Aneh yaaa......Yesus buat kebaikan pun dikeji dan dihina!

Apakah anda pernah mengalami perkara seperti yang dialami oleh Yesus? Anda buat sesuatu yang baik dan mulia tetapi dipandang buruk pula oleh orang lain. Anda iklas memberi bantuan tetapi disalah-faham oleh orang pula. Anda berbuat baik, tetapi bukan pula mendapat pujian sebaliknya mendapat kejian dan dilemparkan dengan perbagai kata-kata kesat dan makian. Dan.....pengalaman seperti ini boleh melemahkan semangat kita untuk tidak melakukan kebaikan lagi. Atau terus berhenti daripada melakukan kerja-kerja amal.

Sesungguhnya, saudara dan saudari, jika kita mengalami pengalaman yang pahit semasa membantu orang, janganlah tawar hati. Teruskanlah perbuatan yang baik. Biarlah kerja-kerja kita yang baik tidak mendapat apa-apa penghargaan dan pujian; Biarlah ada orang yang memandang rendah dan memburuk-burukkan perbuatan kita yang baik. Kerana apa yang penting ialah memberi bantuan dan pertolongan dengan iklas dan baik. Seperti yang dikatakan oleh Alkitab, Memberi lebih diberkati daripada menerima. Lagi pun, setiap perbuatan yang baik, tidak akan dilupakan oleh Tuhan. Inilah yang paling penting. Biarlah kita tidak mendapat apa-apa dari orang semasa didunia ini. Yang pasti, suatu masa nanti Tuhan akan membalas perbuatan kita yang baik..Amin

Pintu sempit; pintu lebar.

Yesus memberi peringatan kepada para pengikutNya,"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya"(Mat.7:13-14).

Pintu yang sesak bererti pintu kekudusan yang menuju kepada Kerajaan Surgiawi; pintu kepada Tuhan. Pintu ini dianggap kebanyakan orang sebagai jalan yang susah dan sering dilupakan atau diabaikan. Itulah sebabnya banyak orang lupa Tuhan kecuali apabila mereka menghadapi kesusahan, masalah dan sakit. Pada masa-masa seperti ini, mereka mencari dan memerlukan Tuhan. Kerana inginkan kesembuhan dan takut mati! Tetapi sebaik saja, mereka sembuh dan sihat, Tuhan dilupakan lagi dan pengajaran Tuhan juga diabaikan.

Memang banyak manusia tidak begitu suka menjadi kudus tetapi didalam masa yang sama mereka juga tidak mahu menjadi orang yang jahat sekali. Iman mereka ini bagaikan Hidup segan, mati tak mahu; Mau masuk surga juga tetapi tidak mau hidup sebagai orang-orang yang bakal memasuki Surga.

Sementara itu, banyak orang sukakan pintu yang lebar dan luas. Dan inilah jalan duniawi yang mengasikkan dan menyeronokkan. Meskipun jalan ini bukan menuju kepada Kerajaan Surgawi tetapi, banyak orang tergila-gilakan jalan ini. Mereka hidup dengan konsep duniawi yang mengutamakan keseronokan, kebendaan, wang, pesta, seks, arak, dan sebagainya yang dianggap seronok, sedap dan siok!

Saudara dan saudari, didalam kehidupan ini kita mesti mencari dan membuat keseimbangan didalam hidup. Pintu yang sempit tidak kita boleh tolak begitu saja dan pintu yang lebar pula tidak boleh kita terima bulat-bulat begitu saja. Kerana diantara dua pintu kehidupan ini iaitu pintu sempit dan pintu lebar, kita mesti mencari keseimbangan. Kerana kedua-duanya penting tetapi yang satu pintu iaitu pintu sempit, pintu kekudusan, pintu Tuhan haruslah kita mesti utamakan dan tempatkan yang pertama didalam hidup kita.

Sementara itu, pintu yang luas iaitu pintu dunaiwi, boleh juga kita gunakan. Tetapi kita mesti bersifat secara bijak dan dengan penuh berhati-hati. Janganlah kita agung-agungkan pintu ini, kerana semua yang berada didalam pintu ini adalah sementara sahaja dan akan sampai masanya kita akan tinggalkan semua perkara yang ada didalam pintu ini. Sebab itu, marilah kita pentingkan dan utamakan pintu yang sempit. Meskipun ianya susah tetapi ianya menuju kepada kebahagian dan kehidupan yang kekal bersama-sama dengan Tuhan. Dan janganlah kita terpedaya dengan pintu yang luas, lebar dan senang kerana jalan ini menuju kepada kesengsaraan abadi..

‎"Kalau sudah selamat tetap selamat"

Keselamatan adalah anugarah yang dikerjakan Yesus di kayu salib ,orang selamat adalah orang orang yang sungguh (bukan bohong bohongan), menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat,tidak ada cara lain manusia selamat, ,Dia (Yesus) dikorbankan untuk manusia berdosa ,termasuk anda dan saya..
(Epesus 2:8-9:(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
(9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

""Manusia kalau ada yang tidak pernah berbuat dosa,bisa selamat dengan sendirinya,pertanyaannya:Apa ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa???""

Orang yang sudah selamat adalah orang yang sungguh percaya dan tak akan murtad,karena TUhan Yesus yang didalam diri dia,dan orang itu didalam Tuhan Yesus,dan Tuhan tahu itu,dan makanya dia sudah dimeteraikan dengan Roh Kudus pada saat dia percaya... dan tidak akan dicabut dan tercabut oleh kuasa apapun juga,kecuali kalau ada yang lebih besar dari Yesus?????.tolong kasih tahu saya kalau ada,ya..

""Yoh 17:(21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
(22) Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
(23) Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

""Epesus 1:13) Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
(14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

‎"Penilaian"

Kekadang kita dinilai oleh orang sekeliling kita dengan melihat perbuatan kita, dengan melihat tingkah laku kita, perangai kita... jika kita menjadi saksi KRISTUS atau suatu keistimewaan yang ada pada kita, kita tidak akan terlepas dari penilaian itu... seolah2 kita adalah artis yang tersohor di dunia...

Kekadang kita dilihat baik di mata mereka dan dicaci apabila mereka mengetahui hal sebenar dalam masalah rumahtangga, perangai ibubapa kita, perangai kita berdepan dengan musuh-musuh kita yang tidak kita kasihi... mengetahui yang kita hidup berpura-pura di depan mereka seperti malaikat terang di depan mereka tetapi menjadi malaikat kegelapan di belakang mereka... mengetahui kita sering melakukan dosa juga walaupun sering mengaktifkan diri dalam gereja...

Kekadang kita dicaci apabila kita berbuat baik dan mereka dapati kita telah melakukan dosa dan kesalahan dibelakang hari tetapi mereka meninggikan dan mengagung-agungkan orang jahat yang telah berubah menjadi baik...

Kekadang kita juga menilai diri kita lebih baik daripada orang lain, adik beradik, saudara mara, sahabat handai, jiran-jiran kita,...

Kekadang kita juga menilai anak-anak kita yang mana lebih baik...
kekadang kita juga menilai pasangan yang bakal menjadi teman hidup kita...

Penilaian-penilaian semua ini adalah sama seperti orang-orang Farisi dan orang-orang Yahudi yang mahu menilai siapakah YESUS pada masa itu... dan kita mengalaminya setiap masa...

Jika kita merenungkan kisah hidup KRISTUS, masa kecilNYA, DIA mewartakan khabar gembira kepada semua manusia... dan DIA tidak mengendahkan perihal ibubapaNYA iaitu MARIA dan JOSEPH untuk mengkhabarkan berita baik kepada semua. Tiada yang membatasinya, menghalangnya. Dan DIA melakukan semua perbuatan yang baik walaupun ada orang yang tidak menyukai caraNYA tetapi KRISTUS tetap melakukanNYA sebab DIA diutus oleh BAPA ke dunia dan telah diciptakan oleh BAPA untuk menjadi manusia, dikandungkan oleh ROH KUDUS dan dilahirkan oleh PERAWAN MARIA...

Sama seperti kita. Kita juga diutus oleh TUHAN, dan diciptakan olehNYA ke dunia ini... Oleh itu janganlah takut untuk menjadi diri sendiri... Janganlah takut akan penilaian manusia sebab mereka tidak menjanjikan kehidupan kekal dan jauhilah diri daripada bersandar pada manusia. Berbaliklah dan bersandarlah pada TUHAN.

Kita semua adalah pendosa, kamu dan saya... Mengapa penilaian-penilaian ini wujud sehinggakan kita membuat jurang di antara kita? Bukankah lebih baik membina ikatan cinta kasih di antara kita? Oleh itu lihatlah ikatan cinta kasih sesama kita seperti KRISTUS menjalinkan ikatan cinta kasih kepada kita semua. Sandarkan diri pada cinta kasih KRISTUS. DIA tidak menilai kita melalui apa yang kita nilaikan kepada sesama tetapi DIA menilai kita melalui CINTA KASIHNYA yang luarbiasa.

‘Dibabtis’

Kolose 2:12 “karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”

‘Dibabtis’ artinya ‘dimasukkan ke dalam’ atau ‘dihisap ke dalam’ atau ‘ditenggelamkan ke dalam’

Segera setelah seseorang percaya bahwa Yesus adalah Juruslamat dan Tuhannya, dia di masukkan ke dalam persekutuan dengan Kristus.
Jadi, dia dipandang oleh Tuhan telah ikut dalam penyaliban Yesus, kematian-Nya, kepergian-Nya ke dalam Maut, dan kebangkitan-Nya.
Artinya (1), dia telah disalibkan dan mati untuk menerima hukuman atas dosa-dosanya bersama penyaliban dan kematian Yesus.

Artinya (2), Si Manusia Lama itu (yaitu roh perbudakan itu, roh yang mati itu, yang najis itu, yang diwarisinya dari Adam melalui orangtuanya) sudah pergi ke alam maut bersama kepergian Yesus ke sana dan dibinasakan di sana.
Itu adalah BABTISAN-KEMATIAN orang-orang yang percaya pada Yesus.

Artinya (3), dia telah dibangkitkan bersama kebangkitan Yesus
Dia dianugerahi roh yang baru, yang suci, yang berasal dari Roh Kudus.
Itu sering disebut peristiwa kelahiran baru.
Dia menjadi ciptaan yang baru.
Yang lama (Si Manusia Lama itu) sudah berlalu, sudah tamat riwayatnya di Neraka.
Yang baru (roh yang baru, yang suci, yang berasal dari Roh Kudus) sudah datang.

Hanya Alkitab yang memberitahukan kebenaran di atas kepada kita, sebab hanya Alkitab firman Tuhan.
Terpujilah kasih karunia Tuhan yang berkenan mengaruniakan roh yang baru kepada kita yang percaya, sehingga kita bisa menaati-Nya dengan bebas, sebab kita bukan lagi budak dosa..

Saudara-saudari seiman.Pada Sabtu suci kita telah memperbaharui janji2 baptis.Kita menyatakan kepercayaan dan kesanggupan iaitu dengan menyeru 'YA KAMI PERCAYA'dan 'YA KAMI SANGGUP'.Tapi itu belum selesai kerna sekiranya iman kita tidak kuat kita pasti akan MENGKHIANATI DAN MENYAKITI YESUS seperti Yudas Iskariot.Ini kerna Kita menyebut perkataan sanggup dan percaya itu cuma sekadar satu perkara yang biasa.Sesungguhnya iman kita telah kita jual contohnya Kita meninggalkan Yesus,gereja katolik yang kudus dan dan semua segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Yesus.Pasti kita sedih jika orang yang kita sayangi telah meninggalkan kita ianya sama juga seperti apa yang Yesus rasakan saat kita mengadai IMAN DAN KEPERCAYAAN Kita.Oleh itu jangan kita mengkhianati dan menyakiti Yesus.Percaya lah kepada Dia kerna Dialah Terang dunia,jalan kebenaran dan hidup.dan Tiada siapa yang dapat sampai kepada Bapa disyurga kalau Tidak melalui Yesus Kristus.Amen

Mati dan Bangkit

Yesus mati dan kemudian bangkit. Peristiwa ini memberi kita gambaran dan pengajaran yang jelas sekali bahawa hidup didunia ini ada akhirnya. Kita semua akan mati, tetapi kita tidak perlu bersedih kerana ada kebangkitan. Dan Yesus sudah membuktikannya dengan kebangkitanNya. Sebelum ini, Yesus pun pernah membangkitkan orang yang sudah mati iaitu Lazarus (Yoh.11:1-44).

Yesus berfirman: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.(Yoh.11:25-26).
Ini bererti hanya melalui belaskasihan dan cintakasih Tuhan Yesus maka seseorang itu akan dibangkitkan diakhir zaman. Sebab itu, marilah menjadi pengikut Tuhan Yesus yang baik dan setia. Kerana Dialah Penebus dan Penyelamat umat manusia yang diberikan oleh Allah Bapa di Surga.


Samada kita suka atau tidak, kematian memang menanti kita dan ianya akan datang pada waktu yang kita tidak duga. Tapi, apa yang penting ialah kita sentiasa bersedia untuk menghadapinya dengan mencintai Tuhan sepenuh hati kita dan sesama manusia. Disamping sentiasa melakukan yang baik dan menjauhkan apa juga perkara yang salah dan dosa. Dan jangan kita lupa setia dan tabah berdoa kepada Tuhan.

Berdoa bukan saja untuk menyembahNya, memujiNya, dan bersyukur kepadaNya tetapi juga memohon pengampunan diatas segala dosa-dosa kita dan memohon petunjuk daripadaNya supaya tidak jatuh kedalam jerat setan dan iblis yang sentiasa menarik dan mengoda kita untuk berdosa.

Saudara dan saudari, marilah kita sentiasa rajin berdoa agar kita sentiasa ingat kepada Tuhan dan sedar bahawa kita ini adalah manusia ciptaanNya, dan DIA adalah Tuhan Allah yang Maha Esa yang patut kita sembah dan puji melalui ibadat kita setiap hari. Jestru itu, marilah kita dengan tabah dan setia bertakwa kepadaNya.

Percaya meskipun....

Tomas iaitu salah seorang daripada pengikut Tuhan Yesus, tidak percaya dengan kawan-kawannya yang berkata, "Kami telah melihat Tuhan!" Ini bererti telah Tuhan Yesus telah bangkit daripada mati dan Ia hidup kembali. Walaupun cuba diyakinkan oleh mereka namun Tomas tidak percaya kecuali dia sendiri melihat dan bertemu dengan Tuhan Yesus. Syukurlah lapan hari selepas itu, Tuhan Yesus muncul didalam pertemuan mereka dan Dia berkata kepada murid yang meragui kebangkitaNya, Kerana engkua telah melihat Aku, maka engkau percaya. Tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yohanes 20:28-29).

Nah, mungkin kita juga banyak kali bersikap seperti Tomas didalam hal mempercayai kewujudan Tuhan: "Betulkah ni, ada Tuhan Allah? Betulkah Yesus itu Tuhan dan Penyelamat umat manusia?" Dan mungkin ada berbagai-bagai lagi macam persoalan kita untuk Tuhan terutama sekali bila kita mengalami kesusahan dan ada masalah. Kita meragui dan mempersoalkan cintakasihNya kepada kita. Tapi, apa pun persoalan kita TUHAN ITU TETAP TUHAN dan kita adalah manusia yang diciptaNya dan diberi kesempatan untuk menikmati kehidupan didalam dunia ini.

Kemudian selepas..... beberapa tahun mungkin selepas 70 tahun atau 80 tahun iaitu bila kita dah "tua dan nyayuk" kita akan pergi daripada dunia ini. Ya! Kita akan mati! Jadi, menyedari hakikat yang pasti akan terjadi didalam hidup kita, tak gunalah kita "bertengkar" dengan Tuhan. Kalau kita percaya kepadaNya, buat apa kita "mengingkari dan melawan" pengajaranNya. Ikut sajalah kalau mau selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat nanti. Lagi pun, buat apa kita percaya kepada Tuhan kalau kita tidak mengikuti pengajaranNya? Lebih baik tak percaya! Habis cerita! Tapi, kita bilang kita percaya kepada Tuhan tapi hidup macam hantu! Bah! Jangan main-main bah didalam hal beriman kepada Tuhan. Kalau kita "main-main" nanti kita yang kena kasih "main-main" di neraka, baru tau!

Jadi, kalau kita percaya kepada Tuhan, janganlah main-main! Jadilah pengikutNya yang tetap dan setia. Dan, janganlah buat macam-macam yang jahat, C pendek kata janganlah buat hal yang tak baik semasa didunia ini. Nanti bila mati, kita tak dapat masuk Surga baru tau! Sebab itu, marilah kita mantapkan dan kuatkan iman kita kepada Tuhan meskipun kita tidak nampak Dia. Kerana apa yang penting sekali didalam hidup ialah kita PERCAYA KEPADA PENCIPTA IAITU TUHAN ALLAH SENDIRI. C pendek kata lagi, kita tetap percaya meskipun tidak pernah melihatNya dengan mata sendiri.