Monday 30 July 2012

Jangan Mudah Kecewa, Semua Pasti Indah Pada WaktuNya

Terkadang tanpa kita sedari kita dengan mudah dipengaruhi dan dihasut oleh tipu muslihat iblis yang licik. Terkadang kita kecewa kepada Tuhan, marah kepada Tuhan kerana melihat orang-orang di sekitar kita yang kelihatannya tidak beribadah kepada Tuhan namun kelihatannya kehidupan mereka sepertinya jauh lebih diberkati dan berkelimpahan, sedangkan kita yang sudah rajin beribadah, berdoa dan mengikuti Tuhan hanya gigit jari melihat orang-orang yang tidak mengikuti Tuhan bahkan tidak mengenal Tuhan bergelimangan harta.

Jangan menjadi mudah kecewa kepada Tuhan, jangan mau terprovokasi oleh setan sehingga tanpa kita sedari ternyata kita telah dia didomba oleh setan untuk menjadi kecewa bahkan menjadi musuh Tuhan. Dalang di balik semua ini adalah iblis.

Ada beberapa prinsip yang perlu kita pegang teguh agar tidak mudah kecewa dan kepahitan terhadap Tuhan :

1. Manusia yang memiliki segala kelimpahan harta dan kekayaan duniawi namun tidak memiliki Tuhan adalah manusia yang hanya menikmati kekayaan dan kenikmatan sesaat tetapi mereka tidak tahu bila waktunya meninggal maka tentu saja mereka meninggalkan kekayaan di dunia sedangkan nyawanya tidak luput dalam penghukuman dan kebinasaan kekal kerana walaupun hidup bergelimangan harta pada waktu di dunia tetapi tidak mengenal Allah dan tidak hidup dalam kebenaran maka hidupnya hanya sementara di bumi dan ketika meninggalkan dunia ini mereka kehilangan kehidupan, yang ada hanya kematian kekal.

2. Walaupun secara jasmani hidup kita seolah kelihatannya tidak punya apa-apa akan tetapi bila kita memiliki Tuhan dalam hidup kita maka sesungguhnya kita sudah memiliki sesuatu yang sangat tepat, kita sudah memiliki yang terbaik di dalam kehidupan kita karena Tuhan Yang Menciptakan langit, bumi, alam semesta dan segala isinya ada dalam hidup kita dan kita memilikiNya berarti sesungguhnya kita sudah sangat kaya kerana Pencipta dan Pemilik segala-galanya. Dengan memiliki Tuhan yang Benar maka sesungguhnya kita sudah memiliki segala-galanya.

3. Hidup yang kita alami saat ini adalah hasil tuaian dari taburan masa lalu kita. Berhentilah menyalahkan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai kambing hitam, sebaliknya koreksilah dan perbaikilah cara hidup kita. Jika saat ini kita mengalami hal yang baik berarti di masa lalu kita telah menabur yang baik. Dan jika di masa lalu menabur yang buruk maka wajar saja kita mengalami masa-masa yang buruk saat ini. Perbaikilah taburan kita maka kita akan menuai yang lebih baik ketika tiba waktunya untuk menuai.

4. Bila kita sudah merasa melakukan yang terbaik namun belum melihat kebaikan sesuai harapan kita, bersabarlah kerana kita sedang diproses, ditempa dan dimurnikan agar hidup kita semakin berkenan dan mulia di mata Tuhan. Dalam proses pemurnian, Tuhan sedang menguji anak-anakNya agar kita semua anak-anakNya tidak menjadi anak-anak senangan kerana ada kualiti anak-anak Kerajaan Allah yang harus nampak dan kelihatan sehingga berdampak kepada dunia dan nama Tuhan dipermuliakan di dalam hidup kita.

5. Keberhasilan yang tanpa mengandalkan Tuhan adalah keberhasilan yang semua dan sesungguhnya bukan keberhasilan. Ada beberapa orang yang tampaknya berhasil di luar, tapi dalam keluarga dan rumah tangganya gagal. Adapula yang meminta keberhasilan dan kekayaan kepada iblis, bapa segala dusta dengan datang kepada paranormal, menggunakan cara gaib untuk mendatangkan keuntungan, kekayaan, mendapatkan wang yang banyak, menaklukkan pasangan, memiliki kekebalan dan bila tidak senang dengan kompetitor mereka tidak segan-segan menjatuhkan lawannya dengan bantuan kuasa kegelapan atau okultisme. Perlu kita ketahui bahwa iblis adalah Bapa segala dusta, tidak ada yang gratis dari iblis. Iblis adalah renternir yang jahat dan licik, tidak mungkin ia rela memberikan segalanya tanpa menuntut imbalan. Ada harga yang sangat mahal yang harus dibayar mereka yang memperoleh "berkat" dari iblis kerana iblis adalah bapa dari segala renternir maka bunga yang harus dibayar sangat mahal. Ada tumbal yang pada akhirnya harus diserahkan kepada iblis, bisa keluarga, orangtua, anak, adik, kakak. Dan liciknya lagi, iblis sangat manis merayu "prospeknya" dengan menutup-nutupi bahwa pemberian dari iblis itu gratis. Hati-hati! Bagi yang sudah terlanjur jatuh dalam hal ini, segeralah bertobat, terimalah Yesus satu-satuNya Tuhan yang dapat melepaskan kita dari kuasa iblis dan minta dilayani pelepasan dan tutup semua celah dengan cara mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan.

6. Terkadang timbul perasaan iri kepada kawan kita yang penghasilan atau gajinya lebih besar dari kita, apalagi jika kita mengetahui bahwa orang yang gajinya lebih besar dari kita adalah orang yang usianya jauh di bawah kita. Belajarlah untuk bersabar dan buanglah iri hati. Orang-orang seperti itu diizinkan Tuhan ada di sekitar kita supaya kita belajar dari mereka. Kita akan mengeluarkan segala kekuatan, kemampuan, idea dan kreativiti kita dan kita didorong untuk berdoa dan dimotivasi untuk menjadi orang yang berhasil. Bila mereka boleh, pasti kita juga boleh, apalagi ada Roh Allah yang menyertai kita.

7. Ingatlah akan panggilan hidup kita dan tujuan kita ada di dunia ini. Kita hidup untuk menjadi penyembah yang benar, yang menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran. Kita ada di dunia untuk memuliakan namaNya. Kita hidup untuk melakukan perintahNya, mencari kesenanganNya, mengejar perkenananNya, melakukan dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan yang adalah Raja kita. Tujuan akhir kita bukan untuk selama-lamanya ada di dunia yang fana ini, ada tempat yang jauh lebih baik yang telah Tuhan sediakan untuk kita tinggal dan hidup di dalamnya untuk selama-lamanya, di sana tidak ada lagi ratap tangis, kesedihan, perkabungan, kejahatan, persaingan, sakit penyakit dan segala hal yang buruk lainnya, yang ada hanyalah kasih, sukacita, damai sejahtera berkelimpahan, kebahagiaan, keindahan dan segala hal yang baik yang akan kita nikmati tidak seperti dunia yang kita tinggal saat ini. Kerana itu fokus kita bukan hanya mengejar wang, harta benda dan kekayaan semata, fokus kita bukan mencari pasangan yang kaya raya tetapi tidak memiliki kehidupan ilahi, bukan mencari pasangan yang cantik akan tetapi hidupnya di luar kebenaran. Kerana pada akhirnya semua itu akan mendatangkan kehancuran dalam hidup kita baik di dunia bahkan akhirat kerana dapat menghambat keselamatan dan kehidupan kekal kita kelak di Kerajaan Sorga. Fokuslah untuk melakukan kehendak Bapa di Sorga sehingga kita bisa mengambil HatiNya maka apapun yang kita perlukan dan kita minta pasti Bapa sediakan. Bahkan tanpa meminta pun Bapa sudah menyediakannya kerana hati kita dengan hati Bapa yang peduli dan mengerti kita sudah menyatu.

Bersabarlah saudara sekalian, akan sangat bodoh bila kita menjadi kecewa dan menyalahkan Tuhan tanpa mau mengerti, menyadari, belajar dari kesalahan dan mengkoreksi diri. Tuhan kita bukan Tuhan yang kejam, Tuhan kita sangat mengasihi kita akan tetapi mungkin ada beberapa di antara kita yang tidak menyadari dan sulit melihat kebaikan Tuhan.

Bila kita telah kecewa, berdiam dirilah, rendahkan hatimu, sujud dan tersungkurlah di bawah kakiNya memohon pengampunan dariNya dan mendekatlah kepada Tuhan, jangan menjauh dariNya agar kita tidak lagi terperdaya oleh tipu muslihat iblis dan jatuh kedalam dosa pemberontakan kepada Tuhan. Tuhan pasti mengampuni dosa dan segala kejahatan kita karena Dia Tuhan yang setia, penuh kasih, menyayangi kita dan takkan rela kehilangan kita. Bersyukurlah kerana Tuhan kita baik dan mengasihi kita..

NYAMAN

“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”
(Ayub 42:5)

Nyaman dalam kehidupan pengikut Kristus tidak selalu identik dengan kenyamanan kehidupan duniawi namun kenyamanan yang dapat diartikan sebagai sukacita, rasa bersyukur, damai sejahtera, kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Kita akan kecewa jika berharap berkat dalam kekristianan adalah kenyamanan duniawi , justru dalam kekristianan kita akan dimurnikan dan dilatih dengan masalah demi masalah sehingga kita dapat mempercayakan dan mengandalkan Tuhan dalam berbagai segi kehidupan kita. Masalah merupakan kesempatan bagi kita untuk mengalami sendiri anugrah kasih penyertaan, pemeliharaan dan mujizat saat semua jalan seolah tertutup dan tidak ada jalan keluar bagi kita. Jangan takut dan lari dari masalah, tetapi hadapi, percaya serta andalkan Tuhan dan bersiaplah untuk menerima keajaiban atau mujizat Tuhan yang dinyatakan dalam hidup kita.

"Jika engkau tak pernah sakit bagaimana kau tahu bahwa YESUS adalah PENYEMBUH?

Jika engkau tak pernah bersedih bagaimana kau tahu bahwa YESUS adalah PENGHIBUR dan PEMBERI KELEGAAN?

Jika engkau tak pernah berbuat kesalahan bagaimana kau tahu bahwa YESUS adalah PENGASIH & PENGAMPUN?

Jika engkau tak pernah merasa penuh kelemahan bagaimana kau tahu harus belajar bergantung dan bersandar pada YESUS?

Jika engkau tidak pernah gagal bagaimana kau tahu bagi YESUS tidak ada yang mustahil?

Berbahagialah jika kita pernah mengalami semua itu karena kita tahu bahwa YESUS selalu menyertai dan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang tetap setia dan mengasihiNya.

Bagi-bagi status.

Jika Kita memakai laptop dan HP untuk online FB, maka seringkali kita akan mendapat pemberitahuan, bahwa si A mengirimkan status X, ke berbagai grup, bagaikan membagi-bagi catuan makanan.

Lalu apa salahnya...? Tidak ada salahnya bah. Hanya... 'mungkin' itulah yang boleh menimbulkan kebosanan bagi orang yang membacanya, khususnya bagi orang yang juga bergabung di banyak grup dengan si A. Membaca status yang sama berulang kali, kadang boleh menimbulkan kejenuhan, sehingga bilamana pada hari yang lain, terjadi hal yang sama... 'mungkin' kerana reaksi perkawanan, maka diberi Ibu Jari "LIKE" dan/atau komen "Amin", tanpa membaca isi status itu.

Sebenarnya firman Tuhan yang dibagikan pastilah bermanfaat. Namun ada juga orang yang berpendapat, ada Firman dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Terlepas dari itu, Anda dan saya, jika memakai hikmat Tuhan, pastilah tidak mudah 'diperbodohkan' begitu saja.

Jadi, status Firman Tuhan apapun yang dikirimkan oleh si A, baik maupun membawa kepentingan pribadi ataupun tidak, yakinlah...tidak akan kembali dengan sia-sia. Kerana ada tertulis : "demikianlah Firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Aku kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yeremia 55:11).

Kenapa Harus Difikirin?

Pernahkah kamu mengalami masa-masa dimana kamu banyak mendapatkan komen yang buruk terhadap kehidupan kamu? Dalam satu sisi itu memang baik untuk refleksi bagi kehidupan kita, namun bagaimana bila perbuatan baik (yang memang diterima masyarakat sebagai perbuatan yang baik dan terpuji) tiba-tiba mendapat komen yang tidak mengenakkan dari beberapa orang? Secara tidak langsung anda akan berfikir tentang kejadian yang sering terjadi di dunia ini,

Lalu bagaimana caranya supaya kita boleh terhindar dari efek komen buruk yang diberikan oleh orang lain? Mudah saja, kita hanya perlu mengacuhkan “Komen” mereka saja. Namun itu bukan berarti bahwa kita harus benci mereka bukan seperti itu, namun kita lebih objektif saya, kita tutup telinga kita dari komen-komen buruk mereka, namun kita tetap bersikap ramah pada mereka, bagaimanapun juga kita ini adalah manusia, tidak ada manusia yang sempurna (Seperti yang selama ini kita pakai sebagai alasan apabila kita berbuat salah).

Sebenarnya hidup itu mudah, lakukanlah apa yang kita inginkan dan jangan lihat ke masa lalu. Apabila kita merasa ada yang salah, segeralah perbaiki sebelum kesalahan akan menjadi masalah yang besar bagi Kehidupan kita, dan yang terakhir, tetaplah menjaga Hubungan kita dengan Tuhan walau apapun yang terjadi dalam dunia ini, Tuhan-lah sumber kebenaran, filsafat manusia boleh berbeza, tafsiran manusia pasti berbeza, namun apa yang membuat sama? Yaitu keyakinan bahwa Tuhan dari semua Agama mengajarkan Kebaikan, bukan Kehancuran..

Hilangnya Cinta dalam Rumah Tangga .........

Perasaan cinta kasih antara suami dan isteri adalah karunia Tuhan yang sangat agung kepada hamba-hambaNya. Bahkan cinta dalam ikatan pernikahan ini merupakan sebentuk perasaan yang amat kuat, melebihi perasaan kecintaan terhadap benda-benda yang lain.

Akan tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, cinta yang telah dikaruniakan Tuhan kepada suami dan isteri semakin mengering dan akhirnya mati sama sekali. Keadaan ini tentu saja bukan merupakan sesuatu yang datangnya secara tiba-tiba, melainkan pasti ada permulaan yang menyertainya. Cinta tidak datang secara tiba-tiba, tidak pula hilang secara tiba-tiba. Ada sebab-sebab yang mendatangkan cinta, ada sebab-sebab pula yang menghilangkan cinta.

Kadangkala faktor yang menjadi sebab hilangnya cinta mulai muncul dan tidak diusahakan untuk diatasi, akan sanggup mengikis habis, secara perlahan tetapi pasti, cinta yang telah tumbuh selama ini layu kembali. Setiap hari ikatan cinta berurai, satu per satu, hingga akhirnya didapatkan kenyataan cinta mereka telah sirna. Waspadalah! Berhati-Hatilah!!

MeRendahkan Hati

Rendah hati adalah pemikiran yang menganggap diri sendiri kecil, memiliki pemikiran yang tepat tentang diri kita. Bagi orang berdosa, definisi tersebut mengandung makna sebagai pengakuan dosa-dosanya, dan menyadari bahwa ia tidak layak untuk menerima anugrah Allah yang begitu besar.

Dalam budaya Ibrani, rendah hati adalah sebuah penundukan yang hanya dilakukan oleh para budak. Tetapi Paulus mengatakan bahwa kita harus rendah hati dalam setiap segi kehidupan kita. Rendah hati adalah lawan dari kesombongan yang mendorong perpecahan. Orang yang rendah hati menyadari bahwa dirinya di bawah program Allah (Yohanes 3:30), sehingga ia taat dan patuh pada Allah.

Rendah hati dinyatakan dengan sikap seorang hamba yang besuka cita untuk membuat orang lain berhasil. Upah terbesar dari kerendahan hati adalah menjadi seperti Kristus. Kerendahatian menempatkan Tuhan yang pertama, orang lain kedua, dan diri kita paling belakang. Ketika kita berpikir bahwa kita rendah hati, sebenarnya kita tidak rendah hati.

Membuka pintu rumah kita

(Opening our homes)
Dan kerana mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama² dengan mereka. Mereka bekerja bersama², kerana mereka sama² tukang kemah. Kis 18:3

Dalam buku Outlive Your Life (Hidup Melayani), Max Lucado menulis: “Keramahtamahan membuka pintu bagi terbentuknya suatu komuniti yang luar biasa. Bukan suatu kebetulan bahwa dalam bahasa Inggris, hospitality (keramahtamahan) dan hospital (RS) berasal dari bahasa Latin yang sama, kerana keduanya membawa pada hasil yang sama: kesembuhan.

Ketika Anda membuka pintu rumah bagi seseorang, undangan Anda mengandung pesan: ‘Engkau penting bagi saya & bagi Allah.’ Anda mungkin hanya berkata, ‘mari pergi berkunjung.’ Namun yang didengar oleh tetamu Anda adalah, ‘Saya diterima.’

Ini mungkin yang telah didengar dan dirasakan Rasul Paulus ketika Akwila & Priskila membuka pintu rumah mereka baginya. Ketika Paulus tiba di Korintus, kemungkinan ia merasa sangat lelah kerana perjalanan yang ditempuhnya dari Atena.

Boleh jadi Paulus merasa kecewa kaerana pelayanan yang sepertinya tidak berhasil di sana. Ia lalu menulis, “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar” (1 Kor. 2:3). Akwila & Priskila kemungkinan bertemu dengan Paulus di suatu pasar di Korintus.
lalu mengundangnya untuk tinggal bersama mereka. Mereka menyediakan kesegaran bagi jiwa melalui keramahtamahan Kristian yang mereka tunjukkan.

Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk bersikap ramah tamah dengan membuka pintu rumah kita demi menolong orang² yang sedang dilanda badai hidup & memperlukan pemulihan.
Kita dapat dipakai Tuhan kerana Dia sendiri telah menolong kita.

Bapa di surga, jadikan kami rela melayani sesama dengan menunjukkan keramahtamahan. Kiranya kami dapat menyediakan tempat perteduhan yang aman bagi mereka yang sedang dilanda badai kehidupan. Amin.

Keramahtamahan Kristian terwujud melalui hati dan pintu rumah yang terbuka.
(Christian hospitality is an open heart and an open home)

Bertanyalah

(It's okay to ask)
Pergilah, & katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, . . . kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Lukas 7:22

Wajar jika ketakutan dan keraguan terkadang muncul dalam fikiran kita. “Bagaimana jika ternyata surga itu tidak ada?” “Apakah Yesus satu²nya jalan menuju Allah?” “Apakah cara saya menjalani hidup akan diperhitungkan?” Pertanyaan² semacam ini tidak boleh dijawab dengan ter-gesa² atau seenaknya.

Yohanes Pembaptis, yang disebut Yesus sebagai nabi yang terbesar (Luk. 7:28), mempertanyakan beberapa hal sesaat sebelum penghukumannya.
Dia ingin tahu dengan pasti apakah Yesus itu Mesias & apakah pelayanannya selama ini sudah benar.

Jawapan Yesus menghibur yang dapat kita teladani. Alih² mengabaikan keraguan Yohanes atau mengkritiknya, Yesus merujuk pada mukjizat² yang sedang dilakukan-Nya. Sebagai saksi mata, murid² Yohanes dapat menghadap kembali dengan membawa keyakinan teguh bagi guru mereka.
Namun bukan itu saja yang Dia lakukan, Dia juga menggunakan perkataan & ungkapan dari nubuat Nabi Yesaya mengenai Mesias yang akan datang (Yes. 35:4-6; 61:1). Semua ini pasti telah dikenal baik oleh Yohanes.

Lalu, berkata kepada orang banyak, Yesus memuji Yohanes (Luk. 7:24-28), menghilangkan keraguan yang mengatakan Dia tersinggung oleh pertanyaan yang menuntut kepastian dari Yohanes yang selama ini telah menyaksikan pelayanan Yesus (Mat. 3:13-17).

Sikap mempertanyakan atau meragukan respons manusiawi yang dapat dimengerti.
Kedua sikap itu merupakan kesempatan yang diberikan mengingatkan, memastikan,& menghibur orang² yang terguncang oleh ke-ragu²an.

Saat jiwaku yang miskin terdampar dalam ragu dan kegelapan menutupi wajah Juruselamat, Kasih dan kebenaranNya mengenggamku erat kerana Dia ‘kan mendekapku dalam karunia-Nya.

Kita menerima kepastian saat kita meragukan apa yang kita pertanyakan dan meyakini apa yg kita percayai.
(Reassurance come as we doubt our doubts & believe our beliefs).

DIKALA TERJEPIT & TERHIMPIT

Setiap manusia pasti pernah mengalami kesulitan dalam kehidupannya.

Kesulitan bagaikan kesan kehidupan yang mewarnai perjalanan hidup manusia; boleh dikatakan , selama kita masih hidup dan ada di dunia ini, tidak ada yang bebas dari kesulitan.

Hari demi hari yang kita jalani, rasanya tidak pernah berhenti, dari satu permasalahan berganti dengan permasalahan yang lainnya..

Seolah hidup ini  h a n y a  seperti mengurai benang kusut yang tidak pernah ada habisnya.

Terkadang kesulitan yang harus kita hadapi membuat masa depan kita terasa gelap dan tidak ada harapan

Kesulitan yang ada seolah menjadi batu penghalang yang sangat besar dan terasa tidak mungkin untuk disingkirkan, sehingga membuat kita tidak mengerti harus berbuat apa lagi, karena semua daya dan upaya sudah terkuras habis..biss...

Disaat seperti itu, sebetulnya ada JALAN KELUAR, yaitu datang dan Berseru kepada Tuhan, kerana tidak ada masalah apa pun yang lebih besar daripada Tuhan...

Saat itu, Datang, Berseru, Berserah , Bersyukur kepadaNya, serta Percaya bahwa Dia selalu ada dan terlalu Sanggup melakukan perkara-perkara yang tidak mungkin menjadi mungkin...

NOTHING IMPOSSIBLE!

( Mazmur 50 : 15 )

PENYEMBAHAN - APAKAH ITU DIMENSI YANG TERHAD?

Semua aspek kehidupan kita yang memuliakan Dia adalah penyembahan. Apa pun yang bertentangan dengan itu BUKAN penyembahan.

Sama seperti doa yang tidak harus terhad kepada waktu rutin tertentu, demikian pula penyembahan harus tidak dimengertikan dengan kunjungan ke gereja pada hari ketujuh sahaja untuk layak dikatakan penyembahan. Itu dimensi pengertian yang SALAH.
Penyembahan adalah segala ungkapan hati kita untuk maksud mengagungkan Allah, ungkapan hati untuk mengasihi, menghormati dan memuliakan Dia. Apapun bentuk kehidupan kita yang memuliakan Tuhan itulah penyembahan, terpancar dari sikap hati yang tersalur pada sikap hidup kita yang mengkagumi dan menjunjung tinggi Tuhan di atas segalanya.
Segala wujud iman kita melalui perbuatan adalah penyembahan - Menyanyi bagi Tuhan, Membaca dan merenung firman Tuhan stiap hari, Bersyafaat, Memberikan persepuluhan, Mendengarkan khotbah, Mendengar lagu-lagu rohani, Mengasihi pasangan, Mensyukuri makanan dan minuman, segala bentuk kebaikan yang kita lakukan itulah makna penyembahan, ibadah yang sejati.
Maksudnya apa pun yang kita lakukan, selagi itu bersifat positif, sihat, benar, membangun, memberkati dan menimbulkan rasa syukur dan memuliakan Tuhan - itu adalah penyembahan.
Jika hari ini, kehidupan kita dihiasi dengan dusta sesama,mengumpat sesama, beremosi tanpa kawalan, melakukan penipuan, tertarik kepada hal-hal keuntungan duit untuk keselesaan sendiri, penuturan dan perkongsian lucah, dan sebagainya, lalu kita mengakhiri hari untuk pelabuhan peniduran dengan ucapan doa "Aku sungguh mengasihi-Mu, Tuhan. Terima kasih kerana memberikan aku hari ini untuk dilalui." makanya kita menjadi pendusta di hadapan Tuhan kerana tidak ada satu pun dari aspek kehidupan yang kita lalui hari ini yang telah memuliakan Tuhan. Sesungguhnya Dia menyelidiki kita apakah telah berlaku ibadah dalam hidup kita pada hari ini yang telah membawa makna penyembahan kepada-Nya.

Semoga hikmat pengertian ini membawa transformasi gaya penyembahan kita pada hari-hari mendatang. Jangan lelah, jangan mengeluh, tapi mari terus maju untuk membaiki cara dan gaya hidup kita agar berkenan menjadi penyembahan kepada Tuhan.

Saturday 28 July 2012

‎"BERUBAH DARI DALAM"

Banyak orang yang begitu bersemangat mengikuti seminar motivasi atau pengembangan diri untuk menggalakkan kehidupannya, namun sayang.. Motivasi dan semangat itu hanya berlangsung beberapa minggu atau bulan saja. Mengapa..?
Kerana motivasi itu cuma datang dari luar, dari orang lain, dan bukan datang dari diri sendiri.

Ya, perubahan tidak akan berlangsung lama bila itu terjadi hanya dari luar. Sebaliknya jika kita mengharapkan perubahan sejati, maka kita perlu memulainya dari dalam diri kita sendiri.

Pengkotbah 1:17a
"Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan."

Ketahuilah, orang lain dapat membantu kita maju dan berjaya, namun kitalah yang paling peranan di dalamnya.

Untuk itu lakukanlah perubahan dari dalam, mungkin itu tentang sikap hati, corak fikiran, kebiasaan, dan yang lainnya.

Roma 12:2
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Yakinlah, jika yang di dalam diri kita sudah berubah, maka perubahan yang tetap akan menjadi milik kita.

UJIAN IMAN

“Dimanakah kasih setiaMu yang mula-mula ya Tuhan yang telah Kau janjikan dengan sumpah………….”
(Mazmur 89:50)

Ada kalanya dalam hidup ini kita mengalami masa-masa sulit dimana pergumulan hidup terasa berat, tekanan demi tekanan hidup terasa menyesakkan, kita runtuh dan merasa putus pengharapan saat melewati lembah kekelaman hidup kita, kita merasa Tuhan telah memalingkan muka dan meninggalkan kita sendirian menanggung semua beban ini.
Memang ada banyak hal yang terjadi dalam hidup kita yang tidak dapat kita mengerti saat ini, sebenarnya apa yang terjadi dalam hidup kita ini merupakan ujian terhadap iman dan permulaan pendewasaan rohani kita dimana. Tuhan telah berjanji tidak akan meninggalkan kita..

”Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau. Jangan bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan”
(Yesaya 41:10)

Jika kita fokus dengan hanya melihat gunungan masalah dan beratnya tekanan maka kita akan merasa tawar hati dan sibuk mengasihani diri sendiri yang melemahkan kekuatan kita dan kita tidak akan dapat melihat dan merasakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Yang dapat kita lakukan adalah tetap tinggal tenang dan percaya dalam rancangan kehendak Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita. Tuhan sangat mengerti dan peduli kelemahan dan batas kemampuan serta kekuatan kita untuk menanggung segala sesuatunya. Dimana Tuhan juga telah berjanji bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami tidak akan melampaui batas kekuatan kita serta, Tuhan akan memberikan jalan keluar bagi permasalahan kita.

Nantikan dengan penuh pengharapan dan sukacita tergenapinya rancangan Tuhan yang sempurna dan indah atas hidup kita, semua akan indah pada waktunya..

Memikul Salib

Ayat bacaan: Luk 27
======================================================================
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku."

Ada banyak pandangan yang salah mengenai iman kristiani. Banyak orang berfikir bahwa menjadi seorang kristian, bererti hidup nikmat berkemewahan, tidak perlu bekerja, dan Tuhan akan mencukupi semuanya. Menjadi seorang kristian sama halnya seperti sebuah piknik di tempat super mewah. Jika hal itu tidak terjadi? Maka mereka kecewa, meragukan kewujudan Tuhan, atau menjadi pengembara agama.

Dengarlah, Yesus telah menyatakan sejak awal bahwa barang siapa yang tidak mau memikul salibnya dan mengikuti Yesus, dia tidak akan dapat menjadi murid. Apakah orang kristian ditakdirkan menderita? tentu saja tidak! Tuhan menjanjikan segala sesuatu bagi anda dan saya di kehidupan duniawi ini. Itu jelas, dan itu benar. Tapi bukan disitu titiknya, kerana kita memiliki destinasi akhir yang jauh lebih penting, sebuah kehidupan kekal. Apakah itu nantinya kehidupan kekal atau kebinasaan kekal, semua tergantung kita.

Saya tidak tahu apakah diantara anda pernah mengalami sulitnya menjadi pengikut Yesus ditengah2 saudara2 kita yang tidak percaya. Saya tidak tahu apakah anda pernah mengalami tekanan, penderitaan, disingkirkan, dianaktirikan, bahkan diusir dari rumah atau lingkungan anda begitu anda memutuskan untuk setia pada Yesus. Saya tidak tahu apakah anda mengalami kesulitan untuk digalakkan, mendapat kesempatan dan sebagainya, kerana isian KTP anda berbeza. Saya tidak tahu apakah anda pernah mengorbankan hal2 yang sangat berat dalam hidup anda. Tapi jika ya, inilah salib yang harus kita pikul. Dan percayalah, semua itu akan terbayar lunas di kehidupan kekal, yang amat sangat jauh lebih panjang dari sebuah kehidupan di dunia ini, bahkan seringkali anak2 Tuhan tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memikul salibnya, kerana Tuhan sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian mengalami masa2 sulit.

Memikul salib bukanlah sekedar tetap mengucap syukur ketika kita mengalami sakit kepala. Bukan pula sebuah bentuk kesabaran ketika rekan kerja kita tidak menyenangkan. Memikul salib mempunyai makna menyatakan diri sepenuhnya sebagai pengikut Yesus, dengan risiko apapun, dengan pengorbanan dalam bentuk apapun. Dalam keadaan paling sulit sekalipun, jika anda taat dan setia, Yesus akan selalu memberi kekuatan dan menunjukkan jalan keluar.

Iman kristian bukan sebuah piknik atau pesta, tapi sebuah permulaan perjalanan menuju keabadian yang penuh damai sejahtera..

Berani Mengaku Salah

Ayat bacaan: Mazmur 25:9
======================================================================
"Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati."

Banyak orang percaya salah satu hal tersulit untuk dilakukan adalah kerendahan hati untuk berani mengakui kesalahan dan meminta maaf. Secara pribadi, manusia mempunyai kecenderungan untuk membela diri dan melakukan pembenaran ketika tersepit. Mungkin lebih mudah untuk mengakui kesalahan pada atasan atau yang lebih tua dari kita, tapi pada anak, bawahan, yang lebih muda,atau murid2? sulit kan?

Padahal kalau mau jujur, tidak ada manusia yang melarikan diri dari kesalahan. Setiap hari, disengaja atau tidak, ada saja kesalahan yang kita lakukan. Dalam pekerjaan, terhadap kawan2, terhadap orang2 disekitar kita, terhadap istri atau anak. Nobody's perfect. Kesalahan adalah sebuah hal yang wajar, tapi berani mengakui kesalahan perlu kerelaan hati dan keberanian. Masalahnya, banyak orang menganggap bahwa mengaku salah sama dengan mengaku kalah. Tapi bagi Tuhan tidaklah demikian.

Lihat betapa Tuhan memberi perhatian besar kepada orang yang rendah hati. Alkitab diberikan sebagai pedoman dan hukum bagi kita untuk menjalani hidup, dan hanya orang yang mau melaksanakan isi dari alkitab lah yang dapat dibimbing oleh Allah. Tuhan tidak mau mengajar orang yang sombong, dan selalu menganggap diri dia lebih hebat. Jika mereka menganggap mereka sangat sempurna dan lebih hebat dari Tuhan, buat apa Tuhan mengajar mereka?

Tuhan ingin kita mempunyai sikap rendah hati. Kita mau membuka hati, mau diajar, mau mendengar, mengijinkan Tuhan berbicara dalam hidup kita, dan melakukan semua yang diajarkanNya. Mungkin di awal2 akan terasa berat untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf, tapi yakinlah,jika anda percaya pada Tuhan, turutilah pada ajaranNya, anda akan sampai kepada tahap dimana anda akan tersenyum sangat bahagia setelah anda berani meminta maaf.

Rendah hati dan bukan rendah diri, mengaku salah bukanlah tanda kalah.

~ KISAH BESI DAN AIR ~

Ada 2 benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya: "Lihat ini saya, kuat dan keras. Saya tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlumba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana .
Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang." Besi dan air pun mulai berlumba :

Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi kerana kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini kerana melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyedarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya. Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di asas gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan kerana bentuknya yang boleh berubah ia boleh dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat diasas gua. Score air dan besi 2 : 0.

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, saya akan mengakui kehebatan kamu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !" Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

RENUNGAN SINGKAT :

Jadikanlah hidup kamu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan kerana dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku kerana itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia.
Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap (Inilah Mujizat)

Sikap kita terbentuk dari pengalaman.

Sikap kita pada hari ini terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang terjadi di waktu lalu. Jika dalam sebuah situasi yang terjadi di masa lalu kita mengalami kegagalan, maka pada situasi yang sama di waktu yang berbeza pun, kita sering percaya bahwa kita akan gagal lagi.

Sejajar pengalaman buruk di masa lalu mungkin pernah kita alami. Kegagalan-kegagalan yang terjadi di sepanjang perjalanan hidup kita. Kesalahan-kesalahan menentukan yang sebenarnya boleh dihindarkan. Pengambilan keputusan yang salah, yang menyisakan banyak akibat sampai hari ini. Juga masa kecil yang buruk, tindakan-tindakan kekerasan yang kita terima, baik secara fizik maupun psikologi, ucapan atau tindakan yang merendahkan, kurangnya kasih sayang dari orang tua dan masih banyak hal yang menimbulkan kepahitan dalam hati.

Jadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran berharga bagi kita. Namun jangan pernah biarkan diri kita hidup di masa lalu. Jangan sampai pengalaman buruk di masa lalu menghantui dan membayangi kehidupan kita di masa kini. Jika tidak, hidup kita hanya akan dikuasai oleh ketakutan dan kekuatiran. Kita takut untuk mencuba hal-hal yang baru. Kita takut untuk melihat masa depan, kerana hidup kita masih dikuasai buruknya masa lalu. Kita takut untuk bersikap yang berharapan. Kita takut menatap hidup dengan keberanian. Tapi, orang yang hidup dengan ketakutan tidak akan pernah berjaya. Jadi, tinggalkan pengalaman buruk di masa lalu kita.

Saya lebih menyukai mimpi masa depan daripada sejarah masa lalu.

Kamu Tidak Pernah Sendiri

Ayat bacaan: Ulangan 31:8
=======================================================================

"Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati"

Tidak ada hal yang lebih menyakitkan hati dari dikhianati atau dikecewakan orang2 terdekat yang kita sayangi. Orang2 yang seharusnya menjadi tumpuan kita, orang2 yang seharusnya kita percaya sepenuhnya, sahabat atau keluarga yang kita anggap paling mengerti kita, mungkin pada suatu ketika berseberangan dengan kita, sulit mengerti kita, atau menyakiti kita lewat perbuatan atau ucapan mereka. Hal itu lumrah terjadi. Ketika hal seperti ini terjadi, biasanya perasaan kita akan lebih sakit ketimbang orang lain yang melakukannya pada kita. Dan terkadang perlu waktu dan permulaan lama untuk sembuh. Malah boleh menimbulkan kepahitan, bahkan sampai timbul rasa sulit percaya kepada orang lain. Ada banyak orang yang sulit memulai sebuah hubungan baru, akibat pernah dikecewakan sebelumnya.

Lihatlah, Tuhan menjanjikan sesuatu bagi anda. Dia akan selalu berjalan didepan, menuntun dan menyertai setiap orang yang percaya padaNya. Ketika siapapun di dunia ini boleh mengecewakan sewaktu-waktu, Tuhan akan selalu ada dengan kasih setiaNya. Jangan takut berjalan, bahkan dalam ketidakpastian atau kegelapan seperti apapun. Anda tidak pernah sendirian. Anda punya Sahabat sejati yang dapat anda percaya sepenuhnya, Sahabat yang dengan penuh kasih menyertai anda dalam segala situasi.

Ketika anda mengalami situasi dimana kawan2 atau keluarga seakan2 jauh dari anda, ketika anda merasa mereka mengecewakan, ketika anda merasa tidak dipercaya lagi oleh mereka, serahkanlah semua pada Tuhan. Ketika anda telah menyelesaikan semuanya dengan pertobatan padaNya, dan mengijinkan Tuhan untuk turut campur, Dia akan hadir dengan penuh penghiburan bagi anda. Dia akan melapangkan semuanya. Tuhan rindu untuk itu!


Anda tidak pernah sendirian. Ada Kawan sejati yang tidak pernah mengecewakan dan selalu peduli pada setiap permasalahan anda.

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,untuk menyatakan kesalahan,untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”
(2 Timotius 3;16)

Setiap hari tentunya kita menyempatkan membaca berita-berita maupun cerita-cerita baik melalui surat kabar, tabloid,majalah atau buku-buku. Kita boleh banyak memberikan waktu untuk menyelesaikan bacaan yang sedang kita baca agar kita tidak ketinggalan berita yang sedang terjadi, tetapi sebagai orang percaya sudahkan hari ini kita memberikan waktu untuk membaca atau mendengarkan dan merenungkan firman yang tertulis dalam Alkitab??

Alkitab adalah buku yang berisi pedoman, tuntunan, rambu-rambu bagi tiap orang percaya untuk memutar roda kehidupan dalam melangkah bersamaTuhan.
Alkitab mampu memberikan penghiburan, menguatkan ketika berbicara tentang kasih, pengampunan, janji  dan berkat Tuhan dimana hati kita merasa damai dan diliputi sukacita.
Alkitab juga memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan yang kita hadapi tanpa mengenal tanggal tamat, melalui firman-firman yang tertulis Alkitab memiliki kesanggupan untuk mengajarkan, memperingatkan,menegur, memberitahukan suatu kesalahan sehingga kita dapat melakukan instropeksi diri agar tetap hidup dalam kebenaran meski hidup dibawah tekanan dunia..

“Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar!”

“Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar!” Matius 11:15

Tidak satupun bagian tubuh kita ini diciptakan Tuhan sia-sia atau tanpa tujuan, termasuk di dalamnya telinga. Tapi seringkali kita mengabaikan banyak fungsi penting dari telinga. Kita sering membiarkan hal-hal penting seperti nasihat atau teguran berlalu begitu saja. Masuk kiri keluar kanan, atau bahkan pura-pura tidak mendengar.

Selain telinga, ketulusan hati pun diperlukan untuk boleh mendengar dengan baik. Seni mendengar yang baik bukanlah sekedar mendengar dengan telinga namun juga mendengar dengan hati. Kita mendengar dengan telinga, tapi tanpa hati yang baik, lembut dan tulus niscaya apa yang kita dengar hanyalah akan berlalu begitu saja.

Dalam keluarga, hadiah yang terindah boleh jadi adalah kesediaan orang tua untuk mendengarkan anak-anaknya, begitu juga antara suami dan istri atau kakak-adik. Betapa indahnya jika komunikasi dalam keluarga boleh berjalan dengan lancar.

Tuhan sudah memberi dua telinga, hendaklah kita bersyukur dan mempergunakannya dengan baik. Tentu tidak perlu Tuhan harus membesarkan telinga kita terlebih dahulu agar kita mau patuh bukan? Hendaklah kita terus melatih diri sebagai orang yang mau memberikan sebagian dari waktunya untuk menjadi pendengar yang baik.

"Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengarkan kita, hendaknya kita pun demikian terhadap orang lain"

Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci

"Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas." (1 Timotius 1:5)

Banyak dari kita "Mengiklankan" YESUS , tetapi keadaan dirumah rohani kita dalam keadaan hancur. Kita mungkin beribadah pergi gereja, berbicara dengan bahasa yang rohani,dan berbaur akrab dengan orang lain. Namun, ketika perbuatan kita tidak sejalan dengan isi hati kita, sikap kita yang "Saleh " hanya merupakan sebuah pertunjukan. Ketika YESUS mengecam orang-orang Farisi ,Dia berkata , Demikian jagalah kamu,di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan"(Mat 23:28).

YESUS menyampaikan pesan yang berbeza tetapi sama tegasnya kepada para pengikut-Nya:"Janganlah..... ..... ..... Seperti orang Munafik" (Matius 6:16) . Alkitab mendorong kita untuk memberikan "Kasih yang timbul dari hati yang suci ... ... ... Dan dari Iman yang tulus ikhlas" (1 Timotius 1:5) sikap batin ini seharusnya terwujud nyata melalui perkataan dan pebuatan kita (Lukas 6:45).

Hari ini, perhatikanlah keadaan rumah rohani Anda. Jika orang melihat dibalik tampilan lahiriah yang indah, akankah mereka menemukan suatu hati yang suci murni?

Setiap orang boleh saja jatuh kedalam dosa Munafik yang Mendukakan TUHAN di surga: Dia merindukan mereka yang akan menyembah-Nya. Dalam iman dan kebenaran dan kasih. ALLAH menghendaki supaya perbuatan kita menjadi cermin dari hati kita yang murni.

MENDUA HATI

“Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya”
(Yakobus 1:8)

Dalam kehidupannya manusia cenderung menyukai cara hidup duniawi namun setelah kita dilahirkan dalam Iman kepada Yesus Kristus, kita juga mempunyai keinginan untuk hidup benar seturut dengan kehendak Tuhan yang berlandaskan pada firman Tuhan.
Kini ada 2 hal yang saling bertentangan dalam kehidupan kita, pada satu sisi kita ditarik kembali pada kehidupan lama yang memuaskan kedagingan kita dan disatu sisi berjalan seturut kehendak Tuhan yang tentunya membawa penderitaan bagi daging, sehingga diperlukan niat dan tekad yang kuat untuk taat dan tunduk pada rancangan Tuhan atas hidup kita.
Yesus mengatakan “tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan, karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan megasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain…….”
(Matius 6:24)

Dalam kehidupan ini sejak kita membuka mata, kita dihadapkan pada pilihan demi pilihan dimana pilihan yang kita ambil akan menentukan, menguasai dan menghasilkan buah dalam kehidupan kita.
Berikan dan percayakan hidup kita dalam pimpinan Tuhan agar seturut dengan kehendak, rancangan Tuhan yang sempurna atas hidup kita.

Thursday 26 July 2012

‎"KEPERCAYAAN DIRI"

Bila kita tahu lebih banyak tentang siapa kita, apa yang Tuhan telah tetapkan atas diri kita dan bukan apa penilaian orang lain atau apa yang mereka tetapkan maka kita akan lebih percaya diri, sehingga itu menentukan apa yang dapat kita lakukan.

Yohanes 15:16a
"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,"

Kepercayaan diri boleh mengalami pasang surut, dan boleh terjadi bila-bilapun, bahkan di waktu yang tidak tepat sekalipun!!

Oleh kerana itu peliharalah kepercayaan diri kita, sehingga kitapun boleh mensejajarkan diri dengan orang lain yang sama hebat dan tangguhnya dengan kita, bahkan kita harus mempunyai keyakinan bahwa kita mampu melampaui mereka kerana ada Tuhan menyertai kita.

Mazmur 27:1
"TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?"

Filipi 4:13
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Dengan memiliki kepercayaan diri kita akan dapat melihat banyak peluang dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Tingkatkan kepercayaan diri kita jika kita ingin berubah menuju hidup yang lebih baik.
Tindakan kita ditentukan oleh kepercayaan diri kita, sementara kejayaan ditentukan oleh tindakan kita atas izin Tuhan.

SANG ELANG

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menuai, paruhnya menjadi panjang dan membengkok sehingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat kerana bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu untuk terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu permulaan transformasi yang sangat menyakitkan --- suatu permulaan transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama permulaan transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu permulaan yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh tenaga!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu permulaan pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita.

Kamu adalah elang-elang itu.

Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!

== KUNCI HIDUP ==

1. KETIKA AKAN MENIKAH.
Janganlah hanya mencari istri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah hanya mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2.KETIKA MELAMAR.
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tetapi meminta kepada Tuhan melalui wali si gadis.

3.KETIKA MENIKAH.
Anda berdua bukan menikah dihadapan negara, tetapi menikah dihadapan Tuhan.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA.
Sedarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak kelompok pohon yang penuh duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA GOYAH.
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK.
Jangan bagi cinta anda kepada suami, istri dan anak Anda, tetapi cintailah suami atau istri Anda dan anak-anak 100%.

7. KETIKA ANDA ADALAH SUAMI.
Boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa bangkit secara bertanggungjawap apabila istri memperlukan pertolongan Anda.

8. KETIKA ANDA ADALAH ISTERI.
Tetaplah berjalan dengan tentram, lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan pekerjaan.

9. KETIKA MENDIDIK ANAK.
Jangan pernah berfikir bahwa orangtua yang tidak pernah marah kepada anak, kerana orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anaknya.

10. KETIKA ANAK BERMASALAH.
Yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11. KETIKA ADA PIL.
- LELAKI IDAMAN LAIN -
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai ubat.

12. KETIKA ADA WIL.
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

13. KETIKA MEMILIH LUKISAN KELUARGA.
Pilihlah lukisan keluarga, sekolah yang berada dalam permulaan pertumbuhan menuju lukisan keluarga bahagia.

14. KETIKA INGIN KEKAL HARMONI GUNAKANLAH FORMULA 7K.
Ke-takut-an akan Tuhan.
Kasih sayang.
Kesetiaan.
Komunikasi dialogik.
Keterbukaan.
Kejujuran.
Kesabaran.

Semoga bermanfaat..

Kesaksian dan kisah hidup Nick Vujicic

Kesaksian dan kisah nyata Nick
**********************

"Keadaan Tubuh Saya Adalah Karunia"
------------------------------------------

Nick Vujicic adalah seorang lelaki asal Australia yang mempunyai keadaan tubuh cacat. Dia tidak mempunyai kedua tangan dan kaki yang utuh. Kaki sebelah kirinya pendek sekali, nyaris hanya dari mata kaki sampai telapak kaki. Bagaimana Nick dapat menerima keadaan tubuhnya ini dan bagaimana dia menjalani kehidupannya? Simak wawancara SOLUSI dengan Nick Vujicic berikut ini.

Host: Suatu saat dalam hidup anda, pasti pernah kecewa pada Tuhan. Pernahkah anda berpikir untuk bunuh diri?

Nick: Waktu saya berusia 12 tahun, saya berniat untuk bunuh diri. Saya memang pergi ke sekolah, tapi hidup saya tidak ada di sekolah. Saya melihat diri saya tidak layak lagi untuk hidup… dan saya begitu menyesali keadaan diri saya… Tapi yang saya harapkan saat itu seseorang datang dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Masalahnya jika orang mengatakan hal itu, maka saya akan katakan, “Bagaimana boleh, kamu tidak tahu pahitnya hidup dan masa depan saya. Yang membuat saya senang adalah memiliki orang tua dan saudara yang sangat mendukung saya. Saya selalu terbuka dengan mereka tentang hidup dan perjuangan saya.

Host: Apakah anda pernah bantahan kepada Tuhan?

Nick: Tentu saja, khususnya pada saat saya berusia 7 sampai 9 tahun. Saya tumbuh di keluarga Kristian, semua orang berkata bahwa Tuhan itu Kasih. Setiap orang berkata bahwa Tuhan baik selamanya dan untuk selamanya Tuhan baik. Tapi saya tidak boleh mengatakan itu. Saya tidak dapat melihat kasih Tuhan dalam hidup saya kerana rasa sakit dan penderitaan yang saya alami. Saya tidak mengerti kenapa ini boleh terjadi atas diri saya. Rupanya Tuhan tahu kalau saya akan dilahirkan seperti ini dan saya fikir kalau Dia mengasihi saya, seperti kepada yang lainnya, kenapa Dia membiarkan saya dilahirkan seperti ini… dan juga, kalau Dia dapat melakukan segala sesuatu, mengasihi dan memperdulikan saya, lalu mengapa Dia tidak memberikan saya tangan dan kaki secara mujizat?

Untuk beberapa tahun saya marah pada Tuhan, tidak bicara kepadaNya dan tidak mau melakukan apapun untukNya, sebab dalam setiap keadaan membuat saya bertanya dimanakah Tuhan? Apakah Dia itu benar-benar ada? Apakah Dia mendengar doa kita? Pertanyaan-pertanyaan ini yang selalu terlintas dalam perasaan saya.

Host: Bilakah anda boleh menerima diri anda apa adanya?

Nick: Waktu saya berusia 8 tahun, saya mengalami duka yang sangat berat. Dipenuhi oleh kemarahan saya terhadap Tuhan, membuat saya ingin menyerah dari hidup ini. Saya selalu bergantung pada orang lain, bahkan untuk mengambil segelas airpun saya tidak mampu. Jadi daripada saya membebani orang lain, lebih baik saya akhiri saja hidup saya. Saya tidak menemukan erti dan tujuan hidup saya…

Seperti tertulis dalam kitab suci, bahwa Tuhan memiliki harapan dan masa depan untuk kita, tapi saya sama sekali tidak menemukan harapan dan masa depan bagi hidup saya. Jadi seringkali saya tidak mengerti bagaimana saya boleh menikah, berkeluarga, hidup sepeti orang normal dan yang lainnya… dan sekalipun menikah, bagaimana saya boleh memegang tangan istri saya? Hal-hal inilah yang terjadi atas diri saya. Namun perubaan datang saat umur saya 13 tahun.

Tadinya saya berfikir bahwa saya adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki ketidakmampuan seperti ini. Lalu ibu saya menunjukkan sebuah surat khabar yang memuat artikel tentang seseorang yang mampu mengatasi ketidakmampuannya sendiri. Dan itu membuka fikiran saya, bahwa mungkin saya bukan satu-satunya orang yang menderita. Saya mulai melihat ini sebagai berkat, dan saya melihat hidup saya bukan setengah kosong melainkan setengah penuh. Saya tidak tahu berapa penuh, tapi saya melihat kekurangan ini sebagai karunia.

Host: Pernahkah anda berfikir untuk menikah?

Nick: Tentu saja

Host: Menurut anda, mengapa orang mudah menyerah? Apa harapan anda jika mereka saat ini melihat anda?

Nick: Saya di sini bukan untuk memotivasi kerana itu bersifat sementara, saya di sini untuk memberikan inspirasi, kerana inspirasi itu bersifat kekal. Dan saya ingin orang mengingat saya waktu mereka melalui masa yang sukar. Saya ingin orang melihat hidup saya sebagai contoh dari kasih karunia Tuhan, supaya semua orang tahu bahwa saya memiliki harapan hanya di dalam Yesus Kristus.

“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, kerana kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, kerana kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5:3-5)

‎"IMAN MELAMPAUI LOGIKA"

Manusia adalah mahluk hidup yang diciptakan berbeza dari mahluk hidup lainnya, salah satu kelebihan manusia dari mahluk hidup lainnya adalah kekuatan dan kemampuan logika atau cara berfikirnya.

Dengan logikanya seorang manusia dapat menghitung, menilai, penaakulan bahkan meramalkan sesuatu atau keadaan tertentu, sehingga dengan kemampuannya itu membuat manusia menjadi mahluk yang paling cerdas di muka bumi ini.

Namun kemampuan logika manusiapun tidaklah menjadikan manusia menjadi mahluk yang sempurna, kerana dengan logikanya itu dipakai untuk mengukur kemampuannya dalam menghadapi sesuatu, menghitung sebuah peluang dalam mengerjakan sesuatu. Dan hasil dari kemampuannya itu adalah : mungkin dan tidak mungkin..., boleh dan tidak boleh..., mudah dan sukar...

Ketika kita mengukur kemampuan kita dan hasilnya kurang mendukung dalam menghadapi sesuatu hal, dari sinilah munculnya akar kekuatiran.

Jika kekuatiran mengenai kurangnya kemampuan membuat kita memperbataskan apa yang akan kita kerjakan, maka sebetulnya kita membataskan apa yang mungkin kita capai!!
Disaat seperti inilah pengharapan dalam iman kekristianan harus bicara,

"Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Matius 6:27)

YESUS KRISTUS adalah ALLAH yang kita sembah dapat mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Lukas 18:27 :
Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."

Selama apa yang kita kerjakan adalah sesuatu yang Allah ingin kita kerjakan, dan kita mengijinkan-Nya terlibat didalamnya, maka kita akan mencapai lebih dari yang kita harapkan.

I Korintus 2:9 :
Tetapi seperti ada tertulis : "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia : semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Oleh kerana itu jangan terlalu bangga dengan logika kita, kerana iman didalam YESUS KRISTUS dapat melakukan jauh lebih hebat dari akal sihat kita..

TERTAWA, SENYUM, HATI, MARAH, BANYAK, KURANGI & PERBANYAK

TERTAWA
Sekali tertawa, pusing kepala hilang.
Dua kali tertawa, bencipun sinar.
Tiga kali tertawa, persoalan lari.
Empat kali tertawa, penyakit sembuh.
Lima kali tertawa, jadi awet muda.
Enam kali tertawa, hati penuh sukacita.
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!” Filipi 4:4

SENYUM
Sekali senyum, curiga hilang.
Dua kali senyum, jadi sahabat.
Tiga kali senyum, hati penuh damai.
Empat kali senyum, beban jadi ringan.
Lima kali senyum, rezeki datang.
Enam kali senyum, keluarga rukun.
“Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran” Amsal 21:23

HATI
Hati yang gembira, adalah obat yang manjur.
Hati yang keras, menemui jalan buntu.
Hati yang lembut, mendatangkan sahabat.
Hati yang loba, menciptakan perangkap.
Hati yang bersih, menjauhkan masalah.
Hati yang licik, mendatangkan musuh.
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” Amsal 4:23

MARAH
Sekali marah, Sukacita hilang.
Dua kali marah, Akal sihat terbang.
Tiga kali marah, Tekanan darah naik.
Empat kali marah, teman-teman pergi.
Lima kali marah, Jadi cepat tua.
Enam kali marah, Pintu dosa terbuka.
“Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah” Yakobus 1:20

BANYAK
Dalam hidup ini…
Berdoalah yang banyak, agar hati tenang.
Taburlah yang banyak, agar menuai banyak.
Bertanyalah yang banyak, agar ilmu bertambah.
Bacalah yang banyak, agar jadi lebih bijak.
Lihatlah yang banyak, agar tambah pengalaman.
Dengarlah yang banyak, agar penuh pertimbangan.
Jalan-jalanlah yang banyak, agar tidak memancut.
Kerjalah yang banyak, agar tidak kekurangan.
Dan…banyaklah humor, agar sihat dan awet muda.
“Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” Galatia 6:7b

KURANGI & PERBANYAK
Dalam hidup ini…
Kurangi ucapan yang mendendam, perbanyak ucapan yang mengasihi.
Kurangi kata-kata yang mengejek, perbanyak kata-kata yang menghargai.
Kurangi kata-kata yang melemahkan, perbanyak kata-kata yang mendorong.
Kurangi perkataan yang menolak, perbanyak perkataan yang memperhatikan.
Kurangi kata-kata kritik, perbanyak perkataan yang membangun.
Kurangi kata-kata yang sia-sia, perbanyak kata-kata yang mendatangkan inspirasi.
Kurangi kata-kata yang kasar, perbanyak kata-kata yang lemah lembut.
“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar.” Kolose 4:6

“Bijaksananya hidup dalam memelihara iman”

Makna hidup kita, tidak ditentukan oleh seberapa banyak status sosial yang disandang dan seberapa lama kita hidup didunia ini, melainkan ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat kesetiaan kita pada kehendak Allah. …. Mat 7 : 24 - 25 …. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, Ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya diatas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan diatas batu.” Prilaku hidup kita dalam ketaatan pada Tuhan senantiasa tergambar dari sikap mendengar dan melakukan artinya jika mau ikut Yesus, kita harus mendengar dan melakukan firman-Nya. Kita akan didapati sebagai orang bijaksana ketika kita tekun dan setia melakukan suatu pekerjaan sampai selesai. Rasul Paulus katakan perjalanan hidup kita didunia ini ibarat suatu pertandingan iman. …. 2 Tim 4 : 7 … “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” Seorang atlit yang ingin menjadi juara dalam mengikuti pertandingan, paling tidak disamping ia mempersiapkan diri, juga ia harus gigih dan tidak putus asa ketika bertanding, karna ada begitu banyak rintangan yang harus dilaluinya. Ada banyak orang Kristen yang mengawali pertandingan dengan baik, namun tidak dapat mengakhiri dengan baik, artinya ia telah mengikuti pertandingan iman, tapi tidak mampu mencapai garis finis dengan sukses. Hal ini disebabkan karna tidak mau mengandalkan Tuhan sehingga ketika ada kesulitan, Ia mencari kekuatan lain diluar Tuhan untuk mengatasi kesulitan tersebut. Perjalanan hidup kita senantiasa diwarnai dengan berbagai kesulitan, namun ketika fokus kita terarah pada kesulitan tersebut, maka kita akan melupakan Tuhan. Harusnya ketika ada kesulitan fokus kita hanya terarah pada Tuhan, karna Tuhan yang mampu menolong kita dan tak ada suatu hal yang mustahil dihadapan Tuhan.

ANDA DIPANGGIL UNTUK MEMILIH DESTINASI ANDA..

YEREMIA 1 : 4 - 5
1:4 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

MAZMUR 139 : 16 — “ mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.”

Seperti Yeremia dan Daud yang telah dipanggil sebelum masuk ke rahim ibu mereka, begitu juga setiap kita yang dilahirkan. Namun demikian, berdasarkan kehendak bebas, Allah mengijinkan setiap orang memilih untuk hidup di dalam panggilan itu atau tidak. Ia berkata tentang diri-Nya : “ Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” MATIUS 22 : 14

Pilihan itu datang dari keputusan-keputusan yang kita ambil, entah saat kita mampu atau tidak untuk tetap berdiam di dalam kepenuhan kemuliaan-Nya. Ia takkan menaruh pada kita hal-hal yang tidak dapat kita tanggung, sebab hal itu dapat menghancurkan kita. Destinasi memanggil setiap kita, dan ia melakukan kehendak bebas kita yang menentukan hasil dari panggilan itu. Saat hati kita terus-menerus merespon suara Pencipta kita, “Aku memilihmu !!! Di atas segala-galanya, Aku memilihmu !!!,” kita menuntun perjalanan kita menuju destinasi kita.

I. Destinasi Kita Bukanlah Produk Akhir, Melainkan Sebuah Perjalanan Menuju Akhir Itu.

Ialah asal mula kita dan Ia jugalah destiny kita. Kita ada di dalam-Nya sebelum dunia diciptakan dan kita kembali diam di samping-Nya, dan bahkan kita berdiam, saat kita turut mengambil bagian dalam kemuliaan-Nya dengan menerima kebaikan dari curahan Darah-Nya.

Perjalanan menuju destinasi kita adalah seperti kita “berlari dalam pertandingan” yang memainkan hari-hari yang tertulis di dalam kitab-Nya bagi setiap kita. Perjalanan ini terjadi satu hari di setiap waktu, satu keputusan di suatu saat untuk memilih-Nya di atas segala-galanya. Di dalam menjalani hidup kita, mengarahkan mata kita kepada-Nya dan, sekali kita, secara sadar membuat keputusan untuk “memilih-Nya,” kita mendapati diri kita berada di tengah-tengah destinasi kita, yang hanya kita dapati di dalam-Nya.

KISAH PARA RASUL 17 : 26 - 28
17:26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
17:27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.

Dalam memikiran berat, kita menetapkan destinasi kita untuk menjadi sebuah tujuan melalui barang, pekerjaan atau gelar yang kita raih. Ini adalah bentuk yang ingin kita ciptakan bagi diri kita sendiri, posisi yang kita raih seperti penyanyi, pendeta, ataupun bankir. Saya tidak yakin hanya ini yang ada di fikiran Allah. Bagi kebanyakan kita, hal ini mungkin saja menjadi alasan bahwa destinasi kita tampak mengelak dari kita saat tahun-tahun berlalu dari harapan kita menuju apa yang kita anggap sebagai destinasi kita. Kita berusaha membentuk suatu bentuk dimana kita akan berfungsi. Pertama bentuk, dan fungsi akan muncul sebagai hasil dari alasan yang selama ini memikat budaya kita.

Destinasi sejati kita tersembunyi di dalam fungsi “menghidupi” hari-hari yang dibentuk-Nya bagi kita, bukan gelar ataupun deskripsi kerja. Bukan tentang menjadi seorang nabi, tapi lebih sebagai permulaan belajar bagaimana mendengar suara-Nya dan bernubuat di dalam kasih Bapa. Di dalam fungsi sebagai nabi kita benar-benar mendapati destinasi kita, yaitu untuk menjadi serupa dengan-Nya. Hal ini berlaku bagi setiap pekerjaan dan/ gelar pelayanan yang anda jalani. Meski kita semua memiliki hari-hari yang berbeda yang tertulis bagi kita di dalam kitab-Nya, tetap semuanya adalah permulaan untuk menjadi serupa dengan-Nya, menjadi satu dengan-Nya.

Destinasi kita bukanlah produk akhir melainkan “perjalanan” menuju akhir itu, hari-hari yang kita jalani seperti yang tertulis di dalam kitab-Nya. Hidup kita di dalam-Nya hari demi hari adalah destinasi sejati kita untuk semakin menjadi seperti-Nya; bentuk yang kita ambil saat menjadi, misalnya, seorang guru, penginjil, dll. Saya risau kita kehilangan sukacita perjalanan itu sebab kita menanti untuk meraih suatu posisi, nama atau apapun. Itulah hari-hari yang kita jalani hingga saat ini dengan semua kesalahan, kegagalan, dan bahkan kesuksesan yang membentuk destinasi kita.

II. Destinasi adalah Suatu Kata Kerja – Destinai adalah Seseorang

Saya percaya kita salah mengartikan destinasi sebagai kata benda, ketika, di dalam Allah, ini sebenarnya lebih merupakan suatu kata kerja ketimbang kata benda. Tanpa memperhatikan pekerjaan, proses adalah hal yang sama. Fungsi panggilan kita dan proses yang membawa kita menuju kedewasaan adalah destinasi sejati kita di dalam Allah.

Destinasi adalah bagaimana kita membuat pilihan-pilihan di hari-hari kekecewaan, sakit hati dan dikhianati yang membawa kita menuju kasih dan kesatuan bersama Allah. Kita dapat memilih untuk mengasihani diri kita, atau mengeluh atas keadaan kita dan lamanya kita berada di sana, atau sesuatu yang tampak buruk, yang sebenarnya menjauhkan kita dari arah yang salah. Pilihan kita yang lain adalah menatap mata-Nya dan berkata, “Aku memilih-Mu !!! Apapun yang terjadi dan tak peduli berapa lama aku menanggungnya, di atas segala-galanya, aku memilih-Mu !!!”

Destinasi juga terkait bagaimana kita menangani promosi, perkenanan, dan kemakmuran. Intinya bukanlah bagaimana kita menerima hal-hal tersebut, tetapi bagaimana kita memerintah dan berkuasa pada posisi itu.

Apakah kita mengambil keuntungan bagi diri kita atau kita memakainya untuk mencurahkannya bagi orang lain?

Apakah kita memakai perkenanan kita untuk memperkuat dan mengangkat orang lain ke dalam panggilan mereka, bahkan di atas diri kita? di tengah semua keuntungan yang kita terima, masih terdapat sebuah seruan automatik dari dalam diri kita, “Tuhan, aku memilih-Mu !!! Engkaulah bagianku, Engkaulah destinasiku !!!”

Kidung Agung berkata : KIDUNG AGUNG 8 : 6 - 7
8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

III. DIALAH DESTINASI KITA !!!

Pertanyaan yang diajukan saat kita meninggalkan dunia ini lebih seperti, “Apakah kita menjadi seperti-Nya ?”

“Apakah kita belajar untuk mengasihi ?”

“Apakah kita mati setiap hari agar bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalamku ?”

Destinasi sejati kita ada di DALAMNYA, untuk menjadi seperti-Nya, apapun panggilan kita. DIA-lah Destinasi kita !!!

EFESUS 1 : 10 - 11
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
1:11 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.

Saat mendekati “kegenapan waktu” ini, ada orang-orang yang berkumpul menurut pengertian ini.

Kitalah orang yang mengasihi seperti Ia mengasihi, dan selanjutnya menjadi kasih yang berjalan dan bersedia mengorbankan hidup kita bagi orang lain !!!

Inilah destinasi kita di zaman ini !!!

Apapun bentuk hidup yang kita jalani, ialah untuk memiliki hidup yang tidak memikirkan diri sendiri saat kita menjadi satu di dalam keserupaan dengan-Nya !!!

Hal inilah yang akan menarik hadirat-Nya !!!

“Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.” – ZAKARIA 2 : 5

Mencari KEBAHAGIAN

Kita sering mendengar, hampir semua orang mengatakan ingin mencari KEBAHAGIAN.

Kalau kebahagiaan boleh dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu, saya tidak akan mendapat kebahagiaan kerana sudah diborong oleh mereka.

Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong, kerana semua orang akan berkumpul dimana kebahagiaan itu berada .

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau mencari kebahagiaan itu . Hanya dengan Hati yang tulus, Bersih dan Ikhlas disertai fikiran yang jernih, kita boleh merasakan dan menikmati kebahagiaan itu bilapun, dimanapun dan dalam keadaan apapun.

Ciptakanlah selalu Kebahagiaan dalam hati dan dalam fikiran kita, maka kita akan selalu menjadi orang yang bersyukur telah dikaruniai kebahagiaan,....

Posisi SAYA, KAMU, DAN KITA SEMUA sebagai Orang percaya secara sah kepada Tuhan Yesus:

1. Kita ada dalam Kristus (Ef. 1:3-7).
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,"

2. Kita adalah ciptaan baru (II Kor. 5:17-21; Gal. 6:15).
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

3. Kita ada dalam kerajaan terang ( Roma 8:38; Kolose 1:13-14;).
"Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, TIDAK AKAN DAPAT MEMISAHKAN KITA dari KASIH ALLAH, yang ada dalam KRISTUS YESUS, Tuhan kita."

4. Kita mendapat tempat di surga bersama Kristus (Ef. 2:2-8).
"Allah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus. Keselamatan kalian itu bukanlah hasil usahamu sendiri. Itu adalah anugerah Allah. Jadi, tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya mengenai hal itu."

BIARKAN TUHAN MENILAIMU

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.
Terkadang orang berfikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau berjaya, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kejayaanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik. Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.

Perspektif Benar Tentang Bahagia

Bahagia itu bukan keadaan baik yang menunjang kesenangan kita. Bahagia itu bukan kerana semua orang-orang di sekitar kita menyenangkan. Bahagia itu bukan kerana boss anda tidak memarahi anda.

Bahagia itu justru ketika keadaan di sekitar kita tidak baik atau tidak menunjang kesenangan kita namun kita tetap boleh tersenyum dan menjaga hati kita tetap baik dan senang. Bahagia itu adalah tetap ceria di tengah kumpulan orang-orang yang menyebalkan. Bahagia itu adalah tetap tersenyum ketika kita dimarahi oleh boss. Bahagia adalah tetap semangat ketika tubuh sedang sakit.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa orang yang bahagia adalah orang yang pada saat keadaan di sekitarnya tidak mendukung untuk bahagia namun ia tetap memilih untuk bahagia, tersenyum, ceria dan menjaga sukacita dan mood yang baik atau kesenangannya tidak terpengaruh oleh keadaan sekitar yang buruk dan tidak tercemar oleh keburukan dan virus yang menyerang untuk meracuni hatinya.

Bahagia bukan berasal dari luar diri kita kerana bahagia bukan ditentukan oleh keadaan sekitar. Bahagia mengalir keluar dari dalam hati kita, terpancar melalui wajah yang ceria.

Berbahagialah selama masih bernafas di dunia kerana bahagia adalah hak dan pilihan kita, bukan ditentukan oleh orang lain. Bahagia sudah diberikan oleh Tuhan untuk kita, tinggal kita yang melanjutkan untuk mempertahankan dan mengembangkannya atau membiarkan bahagia yang ada pada kita hilang atau dicuri. Bahagia adalah anugerah, berkat sekaligus perintah Tuhan.

Matius 5:3 ''Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan
beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan
melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena. Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,
sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.''

"Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!" (Mazmur 32:1-2).

Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai- bagai pencobaan, 3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22).

‎" Kemenanganmu atau kemenangan Tuhan ? "

Inilah saatnya Tuhan membawamu di dalam jalan kemenanganNya, bukan kemenanganmu, walau sesaat engkau mengalami kekalahan.

Sebagaimana kemenangan Bapa yang dipersembahkan melalui anakNya yang tunggal dengan cara kehancuran Yesus Kristus, kemenanganNya justru pada saat seolah-olah Yesus tidak menerima pertolongan dari Bapa saat Yesus mati dan menyerahkan nyawaNya, dan Bapa tidak menganggap itu kekalahan, tetapi justru saat itulah kemenangan Bapa terjadi.

Kemenanganmu tidak tertangkap kasat mata dunia, sehingga dunia tidak akan mengagumimu, karena hanya Tuhan yang patut menerima pengagungan.

Jikalau engkau menang, kemenangan itu milik Tuhan, dan jika engkau kalah, Tuhan tetap menang, serta jika Tuhan menganugrahkan kemenangan itu kepadamu, itulah keberhasilan hidup yang sejati dalam Tuhan, bukan berhasil dengan kekuatan pikiran dan kata hatimu, serta jika engkau tetap taat Tuhan akan membawamu masuk dalam kemenanganNya, maka engkau pribadi yang siap membawa bau yang harum kepada dunia ini, dan dari kematianNya engkau harus menghidupkan dunia ini.

Jika engkau mengalami kesakitan, itu hanya sebatas manusia lahiriahmu dan jiwamu, tetapi ini cara Tuhan menyempurnakan rohmu yang akan sampai masa kekekalan.

Izinkan Roh Allah sepenuh bekerja sempurna dalam rohmu, dan jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan ,karena inilah cara Tuhan membawa melalui rohmu masuk dalam kemenanganNya, yang membawa bau harum untuk dunia melihat, mendengar dan percaya pada pribadi Tuhan.
2 Kor 2:11-17

‎"Bagaimana caranya agar Tuhan tinggal dalam rumah hatimu ?"

Pernahkah engkau sadari bahwa segala sesuatu akan mendatangkan kesia-siaan jikalau engkau tidak melakukannya dengan kerelaan, sukacita dan gembira hati.

Jangan memberikan sesuatu yang membuat Tuhan tidak mau tinggal dalam rumah hatimu, tetapi berikanlah kerelaan, kelapangan dan sukacitamu, supaya Tuhan mau tinggal dihatimu dengan sukacita pula.

Sebagaimana Tuhan berkenan tinggal dalam kediaman Zakeus yang rela dan sukacita menerima pribadi Tuhan dan Tuhan janjikan bukan hanya Zakeus, tapi seisi rumahnya menerima keselamatan, dan keselamatan terjadi yang bermuara dari rumah orang yang tidak pernah diperhitungkan dunia.

Zakeus dapat melakukan sesuatu yang lebih, tubuhnya yang pendek tidak menjadi penghalang, dengan ia berjuang naik di atas pohon hanya untuk melihat pribadi Tuhan, dan ia pribadi yang mampu memandang dengan benar, bahwa Yesus melakukan segala sesuatu, sehingga itu yang menggores hati Tuhan, lalu terjadilah percakapan yang berkelanjutan Tuhan memberi perintah untuk ia turun, dan Tuhan berkenan tinggal di kediamannya dan ia rela kehilangan yang ia kasihi yaitu hartanya, disaat ia menerima lawatan Tuhan.

Tuhan ingin kita dapat berjuang naik melampaui segala penghalang yang ada, untuk memusatkan seluruh hidup kita kepada semua perintah Tuhan, karena ini masa akhir musuh mengakhiri dengan kegerakan kuasanya, tetapi ini masa Tuhan mengawali untuk Tuhan melakukan karya keselamatan dunia dan kalau engkau tidak siap, berakar, rohmu akan terhempas dari pribadi Tuhan.

Lukas 19:1-10

BACALAH BUKU-BUKU ROHANI

Dipetik dari: Buku renungan Rohani.
"Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan berpegang pada ketetapan ini untuk dilakukannya." Ulangan 17:19

Apakah anda ingin menjadi orang tua yang baik? Belajarlah dari orang yang berhasil mendidik dan membesarkan anaknya menjadi seseorang yang bahagia. Ingin menjadi pelatih yang baik? Belajarlah dari seseorang yang mempunyai catatan kemenangan yang baik, seseorang yang dihormati oleh kelompok yang dipimpinnya, dan seseorang yang selalu mendidik dengan kemampuan dan kedewasaan yang baik.
Tapi bagaimana jika anda ingin menjadi seseorang yang mempunyai kehidupan rohani berbuah? Salah satu caranya adalah dengan membaca Alkitab dan ditambah oleh buku-buku rohani yang ditulis oleh orang-orang yang mempunyai kehidupan rohani yang berbuah, seseorang yang berhasil membangun hubungan yang baik dengan TUHAN dab sesama.

BELAJARLAH DARI MEREKA YANG MEMILIKI HUBUNGAN DAN KEDEKATAN DENGAN TUHAN.

Kehidupan tanpa persahabatan adalah seperti langit tanpa matahari.

Amsal 17:17 "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."

Persahabatan yang baik itu sangat penting dan dirindukan oleh semua orang, akan tetapi kita jarang mendapati persahabatan yang demikian.

Amsal 18:24 "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara."

Seorang musuh terlalu banyak bagi kita, betapa menyenangkan hidup ini, karena kita memiliki banyak sahabat.

Seindah apapun warna langit, tanpa matahari akan kelihatan gelap, demikian juga kita, tanpa sahabat hidup jadi kurang indah dan menarik.

Mulai saat ini jadikan diri kita sahabat yang baik bagi siapa saja, sehingga ketika berjalan, bekerja, melayani, ada keselesaan yang dirasakan para sahabat kita.

Persahabatan adalah kasih dengan pengertian.

Yohanes 15:15 "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."

Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka dosa telah memutuskan hubungan mereka dengan Allah dan juga mereka terputus satu sama lain.

Semua itu terjadi ketika hubungan kita dengan Tuhan tidak berjalan dengan benar, hal itu memutus hubungan kita dengan setiap orang.

Hal pertama yang Adam dan Hawa lakukan setelah mereka berdosa adalah menyemat daun ara untuk menutupi diri mereka sendiri.

Seperti Adam dan Hawa, ketika kita mulai bersembunyi dari Allah, maka kita mulai bersembunyi dari orang lain dalam hidup ini.

Keintiman diganti oleh rasa takut dan ketidakpercayaan, saling benci dan irihati, sikap saling menutupi dan saling curiga terjadi dalam sebuah hubungan.

Kejadian 3:7 Adam dan Hawa "Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat"

Apa daun ara kita?
Apakah kita sedang berpura-pura?
Apa hal-hal dalam hidup yang kita takutkan untuk berbagi dengan orang lain?

Mulai saat ini jadilah sahabat yang penuh kasih dan pengertian bagi pasangan, keluarga, teman dan orang lain, karena Allah saja menyebut kita sahabatNYA.

Friday 20 July 2012

DOA HARIAN ORANG KATOLIK

1. TANDA SALIB
Dengan tanda kemenangan Kristus kita membuka dan menutup doa kita sebagai orang Katolik. Atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin

2. KEMULIAAN
Kita memberi hormat kepada Allah Tritunggal. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

3. TERPUJILAH
Terpujilah nama Yesus, Maria, dan Yusuf, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

4. BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di dalam Surga, Dimuliakanlah nama-Mu, Datanglah kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu, Diatas bumi seperti didalam Surga, Berilah kami rezeki pada hari ini, Dan ampunilah kesalahan kami, Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan, Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. (Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya. Amin.) (Matius 6:9-13)

5. SALAM MARIA
Salam Maria, penuh rahmat, TUHAN sertamu, terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin (Lukas 1:42)

6. TUHAN KASIHANILAH KAMI
Tuhan kasihanilah kami; Kristus kasihanilah kami; Tuhan kasihanilah kami.

7. SYAHADAT PARA RASUL (AKU PERCAYA)
Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi; dan akan Yesus Kristus Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.

8. PERISTIWA-PERISTIWA ROSARIO
Peristiwa-peristiwa Gembira (Senin, Sabtu), khususnya selama Masa Adven dan Natal
1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Lukas 1:26-38).
2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya (Lukas 1:39-45).
3. Yesus dilahirkan di Bethlehem (Lukas 2:1-7).
4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Lukas 2:22-40).
5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Lukas 2:41-52).

Peristiwa-peristiwa Sedih (Selasa, Jumat), khususnya selama Masa Prapaskah dan tiap hari Jumat
1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut (Lukas 22:39-46).
2. Yesus didera (Yohanes 19:1). 3. Yesus dimahkotai duri (Yohanes 19:2-3).
4. Yesus memanggul salib-Nya (ke Gunung Kalvari) (Lukas 22:26-32).
5. Yesus wafat di salib (Lukas 23:44-49).

Peristiwa-peristiwa Mulia (Minggu, Rabu), khususnya selama Masa Paskah dan tiap hari Minggu
1. Yesus bangkit dari kematian (Lukas 21:1-12).
2. Yesus naik ke surga (Lukas 24:50-53).
3. Roh Kudus turun atas para Rasul (Kisah 2:1-13).
4. Maria diangkat ke surga (1 Korintus 15:23).
5. Maria dimahkotai di surga (Wahyu 12:1).

Peristiwa-peristiwa Terang (Kamis)
1. Yesus di baptis di sungai Yordan (Matius 3:16-17)
2. Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana (Yohanes 2:11)
3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Matius 4:17-23)
4. Yesus menampakan kemuliaan-Nya (Matius 17:2-5)
5. Yesus menetapkan Ekaristi (Markus 14:22-24)

TATA CARA BERDOA ROSARIO:

1. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
2. Syahadat Para Rasul
3. Bapa Kami
4. Salam Putri Allah Bapa. -> Salam Maria
5. Salam Bunda Allah Putra. -> Salam Maria
6. Salam Mempelai Roh Kudus. -> Salam Maria
7. Kemuliaan
8. Terpujilah
9. Peristiwa Pertama
10. Bapa Kami
11. Salam Maria (10 kali)
12. Kemuliaan
13. Terpujilah
14. Ya Yesus
15. Peristiwa Kedua
16. Bapa kami
17. Salam Maria (10 kali)
18. Kemuliaan
19. Terpujilah
20. Ya Yesus
21. Peristiwa Ketiga
22. Bapa kami
23. Salam Maria (10 kali)
25. Kemuliaan
26. Terpujilah
27. Ya Yesus
28. Peristiwa Keempat
29. Bapa kami
30. Salam Maria (10 kali)
31. Kemuliaan
32. Terpujilah
33. Ya Yesus
34. Peristiwa Kelima
35. Bapa kami
36. Salam Maria (10 kali)
37. Kemuliaan
38. Terpujilah