Monday 30 July 2012

Jangan Mudah Kecewa, Semua Pasti Indah Pada WaktuNya

Terkadang tanpa kita sedari kita dengan mudah dipengaruhi dan dihasut oleh tipu muslihat iblis yang licik. Terkadang kita kecewa kepada Tuhan, marah kepada Tuhan kerana melihat orang-orang di sekitar kita yang kelihatannya tidak beribadah kepada Tuhan namun kelihatannya kehidupan mereka sepertinya jauh lebih diberkati dan berkelimpahan, sedangkan kita yang sudah rajin beribadah, berdoa dan mengikuti Tuhan hanya gigit jari melihat orang-orang yang tidak mengikuti Tuhan bahkan tidak mengenal Tuhan bergelimangan harta.

Jangan menjadi mudah kecewa kepada Tuhan, jangan mau terprovokasi oleh setan sehingga tanpa kita sedari ternyata kita telah dia didomba oleh setan untuk menjadi kecewa bahkan menjadi musuh Tuhan. Dalang di balik semua ini adalah iblis.

Ada beberapa prinsip yang perlu kita pegang teguh agar tidak mudah kecewa dan kepahitan terhadap Tuhan :

1. Manusia yang memiliki segala kelimpahan harta dan kekayaan duniawi namun tidak memiliki Tuhan adalah manusia yang hanya menikmati kekayaan dan kenikmatan sesaat tetapi mereka tidak tahu bila waktunya meninggal maka tentu saja mereka meninggalkan kekayaan di dunia sedangkan nyawanya tidak luput dalam penghukuman dan kebinasaan kekal kerana walaupun hidup bergelimangan harta pada waktu di dunia tetapi tidak mengenal Allah dan tidak hidup dalam kebenaran maka hidupnya hanya sementara di bumi dan ketika meninggalkan dunia ini mereka kehilangan kehidupan, yang ada hanya kematian kekal.

2. Walaupun secara jasmani hidup kita seolah kelihatannya tidak punya apa-apa akan tetapi bila kita memiliki Tuhan dalam hidup kita maka sesungguhnya kita sudah memiliki sesuatu yang sangat tepat, kita sudah memiliki yang terbaik di dalam kehidupan kita karena Tuhan Yang Menciptakan langit, bumi, alam semesta dan segala isinya ada dalam hidup kita dan kita memilikiNya berarti sesungguhnya kita sudah sangat kaya kerana Pencipta dan Pemilik segala-galanya. Dengan memiliki Tuhan yang Benar maka sesungguhnya kita sudah memiliki segala-galanya.

3. Hidup yang kita alami saat ini adalah hasil tuaian dari taburan masa lalu kita. Berhentilah menyalahkan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai kambing hitam, sebaliknya koreksilah dan perbaikilah cara hidup kita. Jika saat ini kita mengalami hal yang baik berarti di masa lalu kita telah menabur yang baik. Dan jika di masa lalu menabur yang buruk maka wajar saja kita mengalami masa-masa yang buruk saat ini. Perbaikilah taburan kita maka kita akan menuai yang lebih baik ketika tiba waktunya untuk menuai.

4. Bila kita sudah merasa melakukan yang terbaik namun belum melihat kebaikan sesuai harapan kita, bersabarlah kerana kita sedang diproses, ditempa dan dimurnikan agar hidup kita semakin berkenan dan mulia di mata Tuhan. Dalam proses pemurnian, Tuhan sedang menguji anak-anakNya agar kita semua anak-anakNya tidak menjadi anak-anak senangan kerana ada kualiti anak-anak Kerajaan Allah yang harus nampak dan kelihatan sehingga berdampak kepada dunia dan nama Tuhan dipermuliakan di dalam hidup kita.

5. Keberhasilan yang tanpa mengandalkan Tuhan adalah keberhasilan yang semua dan sesungguhnya bukan keberhasilan. Ada beberapa orang yang tampaknya berhasil di luar, tapi dalam keluarga dan rumah tangganya gagal. Adapula yang meminta keberhasilan dan kekayaan kepada iblis, bapa segala dusta dengan datang kepada paranormal, menggunakan cara gaib untuk mendatangkan keuntungan, kekayaan, mendapatkan wang yang banyak, menaklukkan pasangan, memiliki kekebalan dan bila tidak senang dengan kompetitor mereka tidak segan-segan menjatuhkan lawannya dengan bantuan kuasa kegelapan atau okultisme. Perlu kita ketahui bahwa iblis adalah Bapa segala dusta, tidak ada yang gratis dari iblis. Iblis adalah renternir yang jahat dan licik, tidak mungkin ia rela memberikan segalanya tanpa menuntut imbalan. Ada harga yang sangat mahal yang harus dibayar mereka yang memperoleh "berkat" dari iblis kerana iblis adalah bapa dari segala renternir maka bunga yang harus dibayar sangat mahal. Ada tumbal yang pada akhirnya harus diserahkan kepada iblis, bisa keluarga, orangtua, anak, adik, kakak. Dan liciknya lagi, iblis sangat manis merayu "prospeknya" dengan menutup-nutupi bahwa pemberian dari iblis itu gratis. Hati-hati! Bagi yang sudah terlanjur jatuh dalam hal ini, segeralah bertobat, terimalah Yesus satu-satuNya Tuhan yang dapat melepaskan kita dari kuasa iblis dan minta dilayani pelepasan dan tutup semua celah dengan cara mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan.

6. Terkadang timbul perasaan iri kepada kawan kita yang penghasilan atau gajinya lebih besar dari kita, apalagi jika kita mengetahui bahwa orang yang gajinya lebih besar dari kita adalah orang yang usianya jauh di bawah kita. Belajarlah untuk bersabar dan buanglah iri hati. Orang-orang seperti itu diizinkan Tuhan ada di sekitar kita supaya kita belajar dari mereka. Kita akan mengeluarkan segala kekuatan, kemampuan, idea dan kreativiti kita dan kita didorong untuk berdoa dan dimotivasi untuk menjadi orang yang berhasil. Bila mereka boleh, pasti kita juga boleh, apalagi ada Roh Allah yang menyertai kita.

7. Ingatlah akan panggilan hidup kita dan tujuan kita ada di dunia ini. Kita hidup untuk menjadi penyembah yang benar, yang menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran. Kita ada di dunia untuk memuliakan namaNya. Kita hidup untuk melakukan perintahNya, mencari kesenanganNya, mengejar perkenananNya, melakukan dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan yang adalah Raja kita. Tujuan akhir kita bukan untuk selama-lamanya ada di dunia yang fana ini, ada tempat yang jauh lebih baik yang telah Tuhan sediakan untuk kita tinggal dan hidup di dalamnya untuk selama-lamanya, di sana tidak ada lagi ratap tangis, kesedihan, perkabungan, kejahatan, persaingan, sakit penyakit dan segala hal yang buruk lainnya, yang ada hanyalah kasih, sukacita, damai sejahtera berkelimpahan, kebahagiaan, keindahan dan segala hal yang baik yang akan kita nikmati tidak seperti dunia yang kita tinggal saat ini. Kerana itu fokus kita bukan hanya mengejar wang, harta benda dan kekayaan semata, fokus kita bukan mencari pasangan yang kaya raya tetapi tidak memiliki kehidupan ilahi, bukan mencari pasangan yang cantik akan tetapi hidupnya di luar kebenaran. Kerana pada akhirnya semua itu akan mendatangkan kehancuran dalam hidup kita baik di dunia bahkan akhirat kerana dapat menghambat keselamatan dan kehidupan kekal kita kelak di Kerajaan Sorga. Fokuslah untuk melakukan kehendak Bapa di Sorga sehingga kita bisa mengambil HatiNya maka apapun yang kita perlukan dan kita minta pasti Bapa sediakan. Bahkan tanpa meminta pun Bapa sudah menyediakannya kerana hati kita dengan hati Bapa yang peduli dan mengerti kita sudah menyatu.

Bersabarlah saudara sekalian, akan sangat bodoh bila kita menjadi kecewa dan menyalahkan Tuhan tanpa mau mengerti, menyadari, belajar dari kesalahan dan mengkoreksi diri. Tuhan kita bukan Tuhan yang kejam, Tuhan kita sangat mengasihi kita akan tetapi mungkin ada beberapa di antara kita yang tidak menyadari dan sulit melihat kebaikan Tuhan.

Bila kita telah kecewa, berdiam dirilah, rendahkan hatimu, sujud dan tersungkurlah di bawah kakiNya memohon pengampunan dariNya dan mendekatlah kepada Tuhan, jangan menjauh dariNya agar kita tidak lagi terperdaya oleh tipu muslihat iblis dan jatuh kedalam dosa pemberontakan kepada Tuhan. Tuhan pasti mengampuni dosa dan segala kejahatan kita karena Dia Tuhan yang setia, penuh kasih, menyayangi kita dan takkan rela kehilangan kita. Bersyukurlah kerana Tuhan kita baik dan mengasihi kita..

NYAMAN

“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”
(Ayub 42:5)

Nyaman dalam kehidupan pengikut Kristus tidak selalu identik dengan kenyamanan kehidupan duniawi namun kenyamanan yang dapat diartikan sebagai sukacita, rasa bersyukur, damai sejahtera, kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Kita akan kecewa jika berharap berkat dalam kekristianan adalah kenyamanan duniawi , justru dalam kekristianan kita akan dimurnikan dan dilatih dengan masalah demi masalah sehingga kita dapat mempercayakan dan mengandalkan Tuhan dalam berbagai segi kehidupan kita. Masalah merupakan kesempatan bagi kita untuk mengalami sendiri anugrah kasih penyertaan, pemeliharaan dan mujizat saat semua jalan seolah tertutup dan tidak ada jalan keluar bagi kita. Jangan takut dan lari dari masalah, tetapi hadapi, percaya serta andalkan Tuhan dan bersiaplah untuk menerima keajaiban atau mujizat Tuhan yang dinyatakan dalam hidup kita.

"Jika engkau tak pernah sakit bagaimana kau tahu bahwa YESUS adalah PENYEMBUH?

Jika engkau tak pernah bersedih bagaimana kau tahu bahwa YESUS adalah PENGHIBUR dan PEMBERI KELEGAAN?

Jika engkau tak pernah berbuat kesalahan bagaimana kau tahu bahwa YESUS adalah PENGASIH & PENGAMPUN?

Jika engkau tak pernah merasa penuh kelemahan bagaimana kau tahu harus belajar bergantung dan bersandar pada YESUS?

Jika engkau tidak pernah gagal bagaimana kau tahu bagi YESUS tidak ada yang mustahil?

Berbahagialah jika kita pernah mengalami semua itu karena kita tahu bahwa YESUS selalu menyertai dan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang tetap setia dan mengasihiNya.

Bagi-bagi status.

Jika Kita memakai laptop dan HP untuk online FB, maka seringkali kita akan mendapat pemberitahuan, bahwa si A mengirimkan status X, ke berbagai grup, bagaikan membagi-bagi catuan makanan.

Lalu apa salahnya...? Tidak ada salahnya bah. Hanya... 'mungkin' itulah yang boleh menimbulkan kebosanan bagi orang yang membacanya, khususnya bagi orang yang juga bergabung di banyak grup dengan si A. Membaca status yang sama berulang kali, kadang boleh menimbulkan kejenuhan, sehingga bilamana pada hari yang lain, terjadi hal yang sama... 'mungkin' kerana reaksi perkawanan, maka diberi Ibu Jari "LIKE" dan/atau komen "Amin", tanpa membaca isi status itu.

Sebenarnya firman Tuhan yang dibagikan pastilah bermanfaat. Namun ada juga orang yang berpendapat, ada Firman dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Terlepas dari itu, Anda dan saya, jika memakai hikmat Tuhan, pastilah tidak mudah 'diperbodohkan' begitu saja.

Jadi, status Firman Tuhan apapun yang dikirimkan oleh si A, baik maupun membawa kepentingan pribadi ataupun tidak, yakinlah...tidak akan kembali dengan sia-sia. Kerana ada tertulis : "demikianlah Firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Aku kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yeremia 55:11).

Kenapa Harus Difikirin?

Pernahkah kamu mengalami masa-masa dimana kamu banyak mendapatkan komen yang buruk terhadap kehidupan kamu? Dalam satu sisi itu memang baik untuk refleksi bagi kehidupan kita, namun bagaimana bila perbuatan baik (yang memang diterima masyarakat sebagai perbuatan yang baik dan terpuji) tiba-tiba mendapat komen yang tidak mengenakkan dari beberapa orang? Secara tidak langsung anda akan berfikir tentang kejadian yang sering terjadi di dunia ini,

Lalu bagaimana caranya supaya kita boleh terhindar dari efek komen buruk yang diberikan oleh orang lain? Mudah saja, kita hanya perlu mengacuhkan “Komen” mereka saja. Namun itu bukan berarti bahwa kita harus benci mereka bukan seperti itu, namun kita lebih objektif saya, kita tutup telinga kita dari komen-komen buruk mereka, namun kita tetap bersikap ramah pada mereka, bagaimanapun juga kita ini adalah manusia, tidak ada manusia yang sempurna (Seperti yang selama ini kita pakai sebagai alasan apabila kita berbuat salah).

Sebenarnya hidup itu mudah, lakukanlah apa yang kita inginkan dan jangan lihat ke masa lalu. Apabila kita merasa ada yang salah, segeralah perbaiki sebelum kesalahan akan menjadi masalah yang besar bagi Kehidupan kita, dan yang terakhir, tetaplah menjaga Hubungan kita dengan Tuhan walau apapun yang terjadi dalam dunia ini, Tuhan-lah sumber kebenaran, filsafat manusia boleh berbeza, tafsiran manusia pasti berbeza, namun apa yang membuat sama? Yaitu keyakinan bahwa Tuhan dari semua Agama mengajarkan Kebaikan, bukan Kehancuran..

Hilangnya Cinta dalam Rumah Tangga .........

Perasaan cinta kasih antara suami dan isteri adalah karunia Tuhan yang sangat agung kepada hamba-hambaNya. Bahkan cinta dalam ikatan pernikahan ini merupakan sebentuk perasaan yang amat kuat, melebihi perasaan kecintaan terhadap benda-benda yang lain.

Akan tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, cinta yang telah dikaruniakan Tuhan kepada suami dan isteri semakin mengering dan akhirnya mati sama sekali. Keadaan ini tentu saja bukan merupakan sesuatu yang datangnya secara tiba-tiba, melainkan pasti ada permulaan yang menyertainya. Cinta tidak datang secara tiba-tiba, tidak pula hilang secara tiba-tiba. Ada sebab-sebab yang mendatangkan cinta, ada sebab-sebab pula yang menghilangkan cinta.

Kadangkala faktor yang menjadi sebab hilangnya cinta mulai muncul dan tidak diusahakan untuk diatasi, akan sanggup mengikis habis, secara perlahan tetapi pasti, cinta yang telah tumbuh selama ini layu kembali. Setiap hari ikatan cinta berurai, satu per satu, hingga akhirnya didapatkan kenyataan cinta mereka telah sirna. Waspadalah! Berhati-Hatilah!!

MeRendahkan Hati

Rendah hati adalah pemikiran yang menganggap diri sendiri kecil, memiliki pemikiran yang tepat tentang diri kita. Bagi orang berdosa, definisi tersebut mengandung makna sebagai pengakuan dosa-dosanya, dan menyadari bahwa ia tidak layak untuk menerima anugrah Allah yang begitu besar.

Dalam budaya Ibrani, rendah hati adalah sebuah penundukan yang hanya dilakukan oleh para budak. Tetapi Paulus mengatakan bahwa kita harus rendah hati dalam setiap segi kehidupan kita. Rendah hati adalah lawan dari kesombongan yang mendorong perpecahan. Orang yang rendah hati menyadari bahwa dirinya di bawah program Allah (Yohanes 3:30), sehingga ia taat dan patuh pada Allah.

Rendah hati dinyatakan dengan sikap seorang hamba yang besuka cita untuk membuat orang lain berhasil. Upah terbesar dari kerendahan hati adalah menjadi seperti Kristus. Kerendahatian menempatkan Tuhan yang pertama, orang lain kedua, dan diri kita paling belakang. Ketika kita berpikir bahwa kita rendah hati, sebenarnya kita tidak rendah hati.

Membuka pintu rumah kita

(Opening our homes)
Dan kerana mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama² dengan mereka. Mereka bekerja bersama², kerana mereka sama² tukang kemah. Kis 18:3

Dalam buku Outlive Your Life (Hidup Melayani), Max Lucado menulis: “Keramahtamahan membuka pintu bagi terbentuknya suatu komuniti yang luar biasa. Bukan suatu kebetulan bahwa dalam bahasa Inggris, hospitality (keramahtamahan) dan hospital (RS) berasal dari bahasa Latin yang sama, kerana keduanya membawa pada hasil yang sama: kesembuhan.

Ketika Anda membuka pintu rumah bagi seseorang, undangan Anda mengandung pesan: ‘Engkau penting bagi saya & bagi Allah.’ Anda mungkin hanya berkata, ‘mari pergi berkunjung.’ Namun yang didengar oleh tetamu Anda adalah, ‘Saya diterima.’

Ini mungkin yang telah didengar dan dirasakan Rasul Paulus ketika Akwila & Priskila membuka pintu rumah mereka baginya. Ketika Paulus tiba di Korintus, kemungkinan ia merasa sangat lelah kerana perjalanan yang ditempuhnya dari Atena.

Boleh jadi Paulus merasa kecewa kaerana pelayanan yang sepertinya tidak berhasil di sana. Ia lalu menulis, “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar” (1 Kor. 2:3). Akwila & Priskila kemungkinan bertemu dengan Paulus di suatu pasar di Korintus.
lalu mengundangnya untuk tinggal bersama mereka. Mereka menyediakan kesegaran bagi jiwa melalui keramahtamahan Kristian yang mereka tunjukkan.

Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk bersikap ramah tamah dengan membuka pintu rumah kita demi menolong orang² yang sedang dilanda badai hidup & memperlukan pemulihan.
Kita dapat dipakai Tuhan kerana Dia sendiri telah menolong kita.

Bapa di surga, jadikan kami rela melayani sesama dengan menunjukkan keramahtamahan. Kiranya kami dapat menyediakan tempat perteduhan yang aman bagi mereka yang sedang dilanda badai kehidupan. Amin.

Keramahtamahan Kristian terwujud melalui hati dan pintu rumah yang terbuka.
(Christian hospitality is an open heart and an open home)

Bertanyalah

(It's okay to ask)
Pergilah, & katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, . . . kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Lukas 7:22

Wajar jika ketakutan dan keraguan terkadang muncul dalam fikiran kita. “Bagaimana jika ternyata surga itu tidak ada?” “Apakah Yesus satu²nya jalan menuju Allah?” “Apakah cara saya menjalani hidup akan diperhitungkan?” Pertanyaan² semacam ini tidak boleh dijawab dengan ter-gesa² atau seenaknya.

Yohanes Pembaptis, yang disebut Yesus sebagai nabi yang terbesar (Luk. 7:28), mempertanyakan beberapa hal sesaat sebelum penghukumannya.
Dia ingin tahu dengan pasti apakah Yesus itu Mesias & apakah pelayanannya selama ini sudah benar.

Jawapan Yesus menghibur yang dapat kita teladani. Alih² mengabaikan keraguan Yohanes atau mengkritiknya, Yesus merujuk pada mukjizat² yang sedang dilakukan-Nya. Sebagai saksi mata, murid² Yohanes dapat menghadap kembali dengan membawa keyakinan teguh bagi guru mereka.
Namun bukan itu saja yang Dia lakukan, Dia juga menggunakan perkataan & ungkapan dari nubuat Nabi Yesaya mengenai Mesias yang akan datang (Yes. 35:4-6; 61:1). Semua ini pasti telah dikenal baik oleh Yohanes.

Lalu, berkata kepada orang banyak, Yesus memuji Yohanes (Luk. 7:24-28), menghilangkan keraguan yang mengatakan Dia tersinggung oleh pertanyaan yang menuntut kepastian dari Yohanes yang selama ini telah menyaksikan pelayanan Yesus (Mat. 3:13-17).

Sikap mempertanyakan atau meragukan respons manusiawi yang dapat dimengerti.
Kedua sikap itu merupakan kesempatan yang diberikan mengingatkan, memastikan,& menghibur orang² yang terguncang oleh ke-ragu²an.

Saat jiwaku yang miskin terdampar dalam ragu dan kegelapan menutupi wajah Juruselamat, Kasih dan kebenaranNya mengenggamku erat kerana Dia ‘kan mendekapku dalam karunia-Nya.

Kita menerima kepastian saat kita meragukan apa yang kita pertanyakan dan meyakini apa yg kita percayai.
(Reassurance come as we doubt our doubts & believe our beliefs).

DIKALA TERJEPIT & TERHIMPIT

Setiap manusia pasti pernah mengalami kesulitan dalam kehidupannya.

Kesulitan bagaikan kesan kehidupan yang mewarnai perjalanan hidup manusia; boleh dikatakan , selama kita masih hidup dan ada di dunia ini, tidak ada yang bebas dari kesulitan.

Hari demi hari yang kita jalani, rasanya tidak pernah berhenti, dari satu permasalahan berganti dengan permasalahan yang lainnya..

Seolah hidup ini  h a n y a  seperti mengurai benang kusut yang tidak pernah ada habisnya.

Terkadang kesulitan yang harus kita hadapi membuat masa depan kita terasa gelap dan tidak ada harapan

Kesulitan yang ada seolah menjadi batu penghalang yang sangat besar dan terasa tidak mungkin untuk disingkirkan, sehingga membuat kita tidak mengerti harus berbuat apa lagi, karena semua daya dan upaya sudah terkuras habis..biss...

Disaat seperti itu, sebetulnya ada JALAN KELUAR, yaitu datang dan Berseru kepada Tuhan, kerana tidak ada masalah apa pun yang lebih besar daripada Tuhan...

Saat itu, Datang, Berseru, Berserah , Bersyukur kepadaNya, serta Percaya bahwa Dia selalu ada dan terlalu Sanggup melakukan perkara-perkara yang tidak mungkin menjadi mungkin...

NOTHING IMPOSSIBLE!

( Mazmur 50 : 15 )

PENYEMBAHAN - APAKAH ITU DIMENSI YANG TERHAD?

Semua aspek kehidupan kita yang memuliakan Dia adalah penyembahan. Apa pun yang bertentangan dengan itu BUKAN penyembahan.

Sama seperti doa yang tidak harus terhad kepada waktu rutin tertentu, demikian pula penyembahan harus tidak dimengertikan dengan kunjungan ke gereja pada hari ketujuh sahaja untuk layak dikatakan penyembahan. Itu dimensi pengertian yang SALAH.
Penyembahan adalah segala ungkapan hati kita untuk maksud mengagungkan Allah, ungkapan hati untuk mengasihi, menghormati dan memuliakan Dia. Apapun bentuk kehidupan kita yang memuliakan Tuhan itulah penyembahan, terpancar dari sikap hati yang tersalur pada sikap hidup kita yang mengkagumi dan menjunjung tinggi Tuhan di atas segalanya.
Segala wujud iman kita melalui perbuatan adalah penyembahan - Menyanyi bagi Tuhan, Membaca dan merenung firman Tuhan stiap hari, Bersyafaat, Memberikan persepuluhan, Mendengarkan khotbah, Mendengar lagu-lagu rohani, Mengasihi pasangan, Mensyukuri makanan dan minuman, segala bentuk kebaikan yang kita lakukan itulah makna penyembahan, ibadah yang sejati.
Maksudnya apa pun yang kita lakukan, selagi itu bersifat positif, sihat, benar, membangun, memberkati dan menimbulkan rasa syukur dan memuliakan Tuhan - itu adalah penyembahan.
Jika hari ini, kehidupan kita dihiasi dengan dusta sesama,mengumpat sesama, beremosi tanpa kawalan, melakukan penipuan, tertarik kepada hal-hal keuntungan duit untuk keselesaan sendiri, penuturan dan perkongsian lucah, dan sebagainya, lalu kita mengakhiri hari untuk pelabuhan peniduran dengan ucapan doa "Aku sungguh mengasihi-Mu, Tuhan. Terima kasih kerana memberikan aku hari ini untuk dilalui." makanya kita menjadi pendusta di hadapan Tuhan kerana tidak ada satu pun dari aspek kehidupan yang kita lalui hari ini yang telah memuliakan Tuhan. Sesungguhnya Dia menyelidiki kita apakah telah berlaku ibadah dalam hidup kita pada hari ini yang telah membawa makna penyembahan kepada-Nya.

Semoga hikmat pengertian ini membawa transformasi gaya penyembahan kita pada hari-hari mendatang. Jangan lelah, jangan mengeluh, tapi mari terus maju untuk membaiki cara dan gaya hidup kita agar berkenan menjadi penyembahan kepada Tuhan.