Saturday 30 June 2012

‎1 Timotius 6:8 “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”

Salah satu pengajaran tersirat dalam di atas adalah dunia ini bukanlah akhir atau tujuan hidup kita.

Tuhan tidak pernah memaksudkan penciptaan kita bahwa kita akan berbahagia-sejahtera dengan sempurna di dunia.
KEKEKALAN, itulah hidup sejati yang Tuhan rencanakan bagi kita.
Selama di dunia, kita dilatih dan diperlengkapi agar kita siap menjalani kekekalan bersama dengan Dia di Surga.

Itulah sebabnya Paulus mengatakan hal di atas, sebab Tuhan sudah memberikannya visi tentang kehidupan kekal di Surga yang begitu luar biasa bahagia-sejahteranya, sehingga apa pun kebahagiaan-kesejahteraan dunia ini menjadi tidak ada artinya di matanya.
Karena, Paulus sudah melihat Surga.

Melalui Pauluslah Tuhan berbicara kepada kita oleh Roh-Nya agar kita tidak menjadikan dunia dan pengejaran akan kebahagiaan-kesejahteraan sebagai tujuan hidup kita
Tujuan hidup kita di dunia ini adalah hidup di Surga bersama Tuhan.
Jadi, selama kita masih hidup di dunia, makanan dan pakaian yang ada pada kita itu sudah cukup.

TUHAN selalu menjawab Doa permohonan anak-anak NYA:

Jawaban YA > sesuai dengan kehendak NYA dan karena sudah melakukan apa yang diinginkan TUHAN untuk dilakukan (1 Yohanes 3:22)

Jawaban TIDAK > TUHAN mempunyai rencana lain atas hidup, karena DIA mengetahui apa yang terbaik untuk anak-anak NYA, jangan kecewa tetap percaya TUHAN selalu baik dalam segala rancangan NYA atas hidup (Yeremia 29:11)

Jawaban TUNGGU > TUHAN menginginkan kesabaran, kepercayaan yang sungguh dan kesetiaan kepada NYA, bahwa DIA menepati janji NYA, sama ketika Abraham dan Sara menantikan seorang anak, sehingga lanjut umur dan menurut hukum normal tidak memungkinkan lagi untuk mendapat keturunan, tetapi TUHAN menjawab bisa karena Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN (Kejadian 17:21 ; Lukas 1:37)

**Betapa agungnya Ekaristi**

Mengenal lebih jauh tentang:
"DIALOG PEMBUKA DAN PREFASI" dalam Ekaristi

Dialog pembuka ini mau mengajak seluruh umat beriman untuk
memusatkan perhatian pada saat terpenting dalam perayaan
Ekaristi. Dialog pembuka terdiri atas 3 bagian dialog antara imam
dan umat.

Bagian pertama dimulai dengan salam imam:
"Tuhan sertamu"
dan dijawab umat:
“Dan sertamu juga".
Dengan salam itu,
dinyatakan iman kita akan kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam
hidup kita umat-Nya. Dalam arti yang sama pula dinyatakan apa
yang terdapat dalam rumusan salam alternatif yang pertama:
"Tuhan bersamamu"
dan dijawab umat:
“dan bersama rohmu".

Bagian kedua imam mengajak umat untuk mengarahkan hati
kepada Tuhan dengan berkata:
"Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan"
dan umat menjawab:
"Sudah kami arahkan."
Dengan demikian, mereka dingatkan bahwa pikiran mereka hendaknya
hanya diarahkan kepada Tuhan.

Bagian ketiga, imam mengundang umat beriman untuk ber- syukur kepada Tuhan Allah atas karya atau tindakan Allah yang menyelamatkan, dengan berkata:
"Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita"
dan umat menjawab:
"Sudah kami layak dan sepantas-nya".
Seruan Iayak dan pantas merupakan seruan persetujuan.

Dialog ajakan ini mengawali atau dilanjutkan dengan prefasi. lsi prefasi adalah pewartaan atas karya agang kasih Allah yang menyelamatkan umat manusia melalui Yesus Kristus. Kini dalam Tata Perayaan Ekaristi (TPE) 2005 memiliki 72 buah prefasi Semua prefasi ini sama-sama mau mewartakan keagungan kasih Allah yang menyelamatkan umat manusia melalui Yesus Kristus itu. Setiap prefasi mengeksplisitkan salah satu aspek misteri keselamatan Allah.

Prefasi sendiri dibagi atas 3 bagian, yailu: 1)bagian pengantar; 2)bagian rumusan prefasi yang mengungkapkan alasan-alasan kita untuk memuji Allah Bapa, khususnya mengenai karya penciptaan dan penebusan yang dilakukan Allah,dengan menyebut salah satu pokok misteri karya penyelamatan-Nya yang terlaksana melalui Yesus Kristus dan 3)bagian penutup yang menghubungkan dengan bagian seruan aklamasi umat: Kudus. (buku Katekese liturgi pra misa 2012, oleh Komlit Keuskupan Surabaya)

Prefasi ini untuk membawa umat kepada rasa syukur akan keagungan karya kasih Allah melalui Yesus Kristus. Mungkin saja karena rutinitas dan lain hal, kita kurang mengingat lagi akan besarnya kasih Allah dan betapa Yesus telah mengorbankan Diri bagi kita. Pada momen ini kita disadarkan kembali akan anugerah-anugerah yang telah kita terima berkat karya agung Tuhan Kita Yesus Kristus. Prefasi ini menyadarkan kita juga bahwa diri kita dikasihi Allah. Kita perlu belajar berterima kasih. Dengan hati yang bersyukur, kita siap untuk menjalani Doa Syukur Agung yang merupakan puncak perayaan Ekaristi.

Pernyataan Rasmi Oleh Majlis Uskup-Uskup katolik Malaysia.

Pernyataan Rasmi Oleh Majlis Uskup-Uskup katolik Malaysia.Per: Mengenai implikasi undang-undang penukaran agama ke agama Islam.

Kepada saudara-saudari dalam Kristus,Jika anda menukar agama ke Islam,ketahuilah bahawa ada perubahan besar pada kedudukan anda menurut undang-undang dan apa yang boleh lakukan atau yang anda tidak boleh lakukan.Apabila anda menukar agama ke Islam ia kan di daftarkan di Jabatan Agama Negeri dan Jabatan Pendaftaran Negara dalam sistem komputer dan imformasinya dapat diketahui di seluruh negara.

Menurut hukum Syariah di kebanyakan 13 negeri Malaysia:1) Kembali ke agam asal adalah, (a) tidak dibenarkan menurut hukum,atau,(b) menjadi satu kesalahan di mana anda boleh didenda,dirotan,ditangkap atau di penjarakan menurut hukum Syariah di kebanyakan Negeri.2) Jika anda di bawah umur 18 tahun ,anda perlukan kebenaran daripada ibubapa untuk memeluk agama Islam.3) Dalam Kad Pengenalan anda akan direkodkan bahwa agama anda adalah Islam.Maka walaupun anda tidak lagi mengamalkan ajaran Islam,anda akan tetap didenda,dirotan,ditangkap atau dipenjarakan kerana melanggar hukum Syariah. Misalnya anda didapati berdoa di Gereja,makan di khalayak orang ramai dalam musim puasa,khalwat dan lain-lain.4) Anda tidak boleh kahwin dengan orang yang bukan Islam. Jika anda memutuskan untuk bercerai dan kembali ke agama asal,anda kan kehilangan hak menjaga anak-anak anda sebab mereka adalah Muslim.5) Jika anda meninggal dunia,sanak saudara anda yang bukan Islam tidak mempunyai hak untuk menuntut harta,wang dan apa sahaja yang anda tinggalkan untuk mereka. Mayat seorang yang telah memeluk agama Islam akan di ambil oleh Majlis Agama Islam daripada keluarga yang bukan Islam untuk di kebumikan menurut cara Islam walaupun dia sudah lama tidak lagi hidup sebagai seorang Muslim.6) Jika salah satu pasangan telah menukar agamanya kepada agama Islam,anda tidak berhak ke atas harta dan anak-anak samaada suami atau isterinya.

### Kami tahu bahawa ada orang Kristian yang menukar agama ke Islam atas sebab-sebab tertentu tidak sedar akan akibatnya dan tidak memikirkan dengan serius akan implikasi undang-undang pada diri mereka. Sebab itulah kamu perlu tahu akan informasi ini.Dengan ini kami tidak berniat untuk menentang Islam dan kebebasan beragama untuk semua rakyat Malaysia yang termaktub dalam Perlambagaan Negara kita dalam Perkara 11 yang memberi hak kepada setiap individu kebebasan untuk memilih agama. Tetapi untuk membuat pilihan yang benar anda perlu tahu dengan jelasnya apa yang anda pilih dan apakah akibatnya kerana pilihan anda itu.

Uskup Agung Datuk Murphy Pakiam,Presiden Majilis Uskup-Uskup Katolik Malaysia.

Pelaku Firman

"Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu, 'Tuhan.Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu di surga" (Mat 7 :21-29)

Betapa sulitnya masuk ke dalam kerajaan surga.Seseorang bisa saja rajin berdoa, memanggil nama Tuhan, mengusir setan dalam nama Tuhan, bernubuat dan mengadakan mukjizat dalam nama Tuhan..tetapi semua itu belum menjadi jaminan untuk masuk surga.
Hal ini perlu dilengkapi dengan perbuatan kasih yang nyata...Dan perbuatan kasih itu adalah melakukan kehendak Bapa.Melakukan kehendak Bapa berarti mau mendengarkan dan melaksanakan kehendakNya, bukan kehendak kita sendiri...kendati untuk itu kita harus menghadapi aneka tantangan dan kesulitan.
Untuk orang - orang yang sungguh-sungguh menghayati pola hidup dan iman seperti ini, Yesus menyamakan mereka seperti seorang yang membangun rumah di atas fondasi batu yang kokoh dan kuat.Kehidupan yang dibangun secara demikian akan teguh dan kuat menghadapi tantangan dan badai kehidupan apapun..Merekalah yang disebut Yesus sebagai orang-orang bijaksana.

Semoga kita tidak hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga pelaku firman Tuhan, sehingga pada saat dipanggil kelak Tuhan tidak berkata:" Aku tidak mengenal kalian!Enyahlah daripadaKu kalian semua pembuat kejahatan"..

"ENGKAU MAMPU MENGHASILKAN BUAH YANG BAIK"

"Dari buahnyalah kamu kamu akan mengenal mereka," demikian Yesus mengingatkan kita pagi ini tentang apa yang kita imani dan hayati dalam hidup. Bisa saja kita mempunyai iman yang satu dan sama tentang Bapa, Putra dan Roh Kudus; Kita adalah anggota dari satu gereja, yakni Gereja Katolik; berasal dari satu keuskupan, paroki, bahkan dari satu keluarga, tapi buah-buah yang setiap orang hasilkan sangat tergantung pada benih yang ia pilih, caranya ia semaikan dan pelihara setiap saat.

Sekali lagi, entah perbuatan baik di dunia nyata maupun apa yang kita tampakkan lewat status-status kita setiap saat di facebook menggambarkan siapakah kita yang berbuat atau memiliki status itu, dan banyak hal yang terbuat dalam hidup atau tertulis dalam status datang dari atau sebagai hasil dari apa yang kita pupuk dan simpan sebagai harta di hati kita. Dengan kata lain, semuanya itu adalah hasil dari apa yang kita bangun dalam hati dan jiwa kita saat ini.

Pagi ini, Yesus menginginkan saudara dan aku bukan saja mewartakan tentang kebenaran Firman-Nya, tentang cinta kasih dan pengampunan-Nya, tetapi juga harus mampu untuk menjadi pelaksananya dalam hidup. "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku; Tuhan...Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga." Dan kehendak Bapa adalah "agar kita saling mencintai sebagai saudara." Jika ada cinta yang tulus di hati maka segala bentuk kejahatan tidak akan memiliki ruang di hati kita untuk bersemai dan bertumbuh, apalagi sampai menghasilkan buah.

Karena itu, aku ingatkan kembali lagi engkau sebagai saudaraku bahwa dirimu tercipta sebagai citra Allah. Allah menciptakan kita dengan hati dan otak (kehendak bebas) untuk memilih buah-buah manakah yang aku hasilkan dalam hidupku; baik atau jahat? Anda tercipta sebagai yang terbaik, tapi menjadi baik atau jahat adalah pilihan bebas setiap manusia yang sangat dihargai oleh Penciptamu. Sebagai seorang saudara, aku tetap percaya bahwa engkau memiliki kemampuan untuk menghasilkan buah-buah yang baik, entah lewat kehidupan nyata maupun lewat dunia maya. Jangan mencampur adukan hati dan otakmu dengan yang baik dan jahat sehingga hari ini engkau mewartakan firman Tuhan, tapi esok engkau menghina dan memfitnah orang lain; hari ini engkau menyembuhkan dan menguatkan orang lain lewat kata-katamu, tapi esok engkau bisa melukai bahkan membunuh mereka. Intinya, berbuatlah dalam segala hal seperti Allah, Bapamu karena sesungguhnya engkau adalah citra Diri-Nya.

Ingatlah bahwa dari buah-buahmu, orang lain akan tahu pohon seperti apakah tubuh dan jiwamu, pun keluargamu.

Pohon yang Baik

Yesus mengajak kita semua untuk berhati hati terhadap kedatangan nabi-nabi palsu :"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.Dari buahnyalah kalian mengenal mereka" (Mat 7 :15-20)

Siapakah nabi nabi palsu? Mereka adalah orang hidup dalam kepalsuan...selalu berbicara tentang Allah dan menunjukkan hidup yang seolah-olah saleh, tetapi sesungguhnya cara hidup mereka tidak sesuai dengan yang dikatakan.Mereka memberikan pengajaran yang sesat, yang menjauhkan kita dari kebenaran firman Tuhan.Nabi nabi palsu tidak hanya kita jumpai dalam Kitab Suci tetapi juga dalam hidup kita sehari hari..bahkan mungkin nabi palsu itu adalah kita sendiri...maka waspadalah...

Cara membedakan nabi palsu dan bukan adalah melihat dari buah buah yang dihasilkan.
Seorang nabi sejati memancarkan buah buah yang baik dalam dirinya yaitu, kasih, damai sejahtera, sukacita, kelemahlembutan, kesabaran, kebaikan, kesetiaan dan pengendalian diri
Sedangkan nabi palsu menghasilkan buah buah amarah, perselisihan, dengki, iri hati, kebencian, balas dendam dan sikap buruk lain yang membuat diri kita semakin jauh dengan ajaran Tuhan Yesus

Sahabat sahabatku...sebagai murid Yesus, kita diajak untuk menjalankan tugas perutusan melalui kata dan perbuatan kita sehari hari.
Jadikanlah diri kita pohon yang baik yang membawa kasih, damai dan sukacita...dan membawa diri kita dan orang lain untuk semakin dekat dengan pohon kebenaran sejati yaitu Yesus sendiri.

"SESAAT KETIKA ENGKAU MENJADI TANDA SUKA CITA"

Kesombongan seseorang banyak terlihat ketika ia menjadikan orang lain sebagai bahan tertawaan. Sebaliknya, kerendahan hatimu hanya bisa menjadi keutamaan di dalam jiwamu ketika Anda mampu menjadi tanda dan sumber hiburan dan suka cita bagi sesamamu, bahkan kadang menjadi bahan tertawaan mereka bukan karena kebodohanmu melainkan karena Anda mampu menghadirkan sebuah senyum dan tawa di hati dan wajah orang lain, yang mendengarkan kata-katamu, melihat perbuatanmu serta merasakan kehangatan pribadimu bila Anda ada bersama mereka.

Karena itu, masih ada sisa waktu di hari ini bagimu untuk menjadi tanda suka cita dan sumber kebahagiaan bagi orang lain, walaupun hanya lewat sebuah senyum, seuntai kata, sebuah sms atau panggilan telpon kepada dia/mereka yang Anda cintai. Buatlah sekarang kawan! karena sesungguhnya dia/mereka sedang menantimu di ujung sana.

Harus Ada Keseimbangan

Imamat 25:35-55; Kisah 4:32-37

“Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu” (Imamat 25:35).

Kemiskinan adalah keadaan yang menakutkan. Tidak ada di antara kita yang mau jatuh miskin. Tetapi ingatlah bahwa Allah mempedulikan orang miskin. Banyak referensi di Alkitab yang menerangkan bahwa Allah peduli dengan mereka.

Konsep mengenai kemiskinan banyak disalah mengerti oleh bapa-bapa rohani kita pada masa dulu. Zaman dahulu menganggap semakin seseorang miskin, maka semakin rohani orang itu. Sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali antara kemiskinan dengan kerohanian. Justru Alkitab menerangkan bahwa seharusnya anak-anak Tuhan diberkati. Alkitab berkata, “Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini” (Ulangan 15:4, 5).

Kunci untuk terhindar dari kemiskinan adalah mendengarkan baik-baik suara Tuhan dan melakukan segenap firman Tuhan. Namun kenyataannya tidak dapat dihindarkan bahwa kemiskinan itu selalu ada di antara bangsa Israel seperti dikatakan, “Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu” (Ulangan 15:11).

Saudara, kemiskinan itu bukanlah kehendak Tuhan, meskipun bukan berarti miskin itu sama dengan dosa. Tidak! Dan bukan pula berarti bahwa kita wajib kaya raya dan menjadi konglomerat. Ini konsep yang salah juga. Yang benar adalah Allah menghendaki segala keperluan Anda mencukupi.

Dan dalam gereja Tuhan sendiri seharusnya ada keseimbangan antara si miskin dan si kaya, di mana si kaya peduli terhadap orang-orang miskin. Cuma sayangnya kita sedang menuju kesempurnaan, jadi praktek keseimbangan belum terlihat jelas dalam gereja Tuhan.

Renungan:

Sama seperti kesembuhan, kecukupan adalah kehendak Allah. Tuhan selalu menyiapkan berkat-berkat-Nya kepada kita, seperti berkat yang dicurahkan kepada bangsa Israel ketika Allah memelihara mereka di padang gurun.

Kemiskinan bukanlah dosa, namun dosa dapat menyebabkan kemiskinan.

MAUKAH ANDA SEMBUH…..???

“Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan menyembuhkan luka-luka mereka”
(Mazmur 147:3)

Keengganan kita memberikan pengampunan akan membuat kita memelihara luka , jika luka tidak segera dibenahi atau diobati maka akan membuat diri kita semakin tenggelam dan nyaman dalam lembah mengasihani diri sendiri yang semakin membuat hidup kita menderita dan sibuk menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan untuk apa yang telah terjadi dalam hidup kita.
Jika kita ingin sembuh dan dipulihkan dari luka dalam kehidupan kita, berhentilah menyalahkan orang lain dan Tuhan, segeralah bangkit dan keluar dari lembah mengasihani diri sendiri, akui dihadapan Tuhan semua ketidakmampuan dan kelemahan kita untuk mengatasi kekecewaan , sakit hati, kemarahan dan kebencian dengan kekuatan kita sendiri agar Tuhan membereskan hati dan mengubah hati kita yang keras menjadi lembut serta memberikan keberanian, kekuatan dan memampukan agar kita dapat melepaskan pengampunan.
Tuhan rindu untuk menyembuhkan dan memulihkan hidup kita karena Tuhan mengerti dan peduli dengan apa yang terjadi dalam hidup kita.
Sesungguhnya separah apapun tidak ada luka yang tidak dapat disembuhkan dan dipulihkan oleh Tuhan karena Tuhan sudah menanggung setiap kekecewaan, penolakan, direndahkan, dipermalukan, ditinggalkan sakit penyakit bahkan pengkhianatan untuk kita diatas kayu salib.jika kita ingin sembuh dan dipulihkan maka PENGAMPUNAN adalah satu2nya jalan dan keputusan yang harus kita ambil, Yesus sendiri telah menunjukkan jalan Pengampunan dengan kasih dan pengampunanNya yang tidak tergoyahkan bagi manusia. Semua kesalahan dan dosa kita telah diampuni maka kita juga harus memberikan pengampunan juga pada sesama kita. Mengampuni memang tidak mudah untuk diberikan atau dilakukan tetapi bukan berarti tidak mungkin atau dapat dilakukan, bagi Tuhan kita tidak ada yang mustahil yang terpenting ada kemauan dari kita untuk sembuh dan dipulihkan.

Janganlah Kamu Sesat

1 Korintus 15:33 “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”

Pergaulan yang buruk pasti akan merusakkan berbagai kebiasaan kita, termasuk kebiasan kita beribadah kepada Tuhan dan menaati-Nya.
Orang-orang yang bukan teman kita tidak akan mudah mempengaruhi kita karena kita tidak membuka diri kita kepada mereka.
Tetapi, kepada orang-orang yang kita sebut sebagai teman kita, kita pasti membuka diri kita.
Kita menjadi lebih rentan untuk dipengaruhi oleh pandangan mereka, kebiasaan mereka, ucapan-ucapan mereka, gaya hidup mereka, nilai-nilai mereka, dsb.
Kita lebih mudah untuk dipengaruhi oleh teman, baik pengaruh positif maupun negatif.
Itulah sebabnya kita harus bijaksana memilih siapa-siapa saja yang akan kita jadikan teman kita.
Pilihlah teman-teman yang akan memberi pengaruh baik kepada kita, dan kita memberi pengaruh baik kepada mereka.

Berpacaran dengan orang yang bukan seiman artinya berteman cukup dekat (lebih dari sekedar teman) dengan dia.
Kita menjadi lebih terbuka lagi kepadanya ketimbang dengan teman-teman kita yang lain.
Dan, kita pun menjadi jauh lebih rentan untuk dipengaruhinya.

Itulah sebabnya sangat tidak bijak untuk berpacaran dengan orang yang tidak seiman dengan kita.
Karena, dia, cepat atau lambat, akan memberikan pengaruhnya pada kita.
Kita menjadi terbiasa dengan nilai-nilainya yang bertentangan dengan firman Tuhan.
Kita menjadi kurang sensitif.
Di samping itu, hati kita menjadi makin tuli dan kebal terhadap suara Roh Kudus dalam diri kita.

HARAPAN MASA DEPAN

Berbicara mengenai masa depan, tentulah yang terbayang di benak setiap orang adalah impian, harapan, dan cita-cita. Sebahagian orang memiliki cita-cita yang sangat tinggi, sampai tidak realistik. Sebahagian pula memiliki cita-cita yang biasa saja, mengambil “jalan selamat”, berharap semua baik-baik saja. Tetapi yang paling menyedihkan adalah terdapat orang yang tidak memiliki cita-cita dan harapan sama sekali dalam hidupnya. Tidak memiliki harapan, tidak memiliki impian untuk masa depan. Lalu untuk apa hidup jika tidak ada sekecil pun cita-cita dan harapan?

Mungkin di antara kita ada yang merasa tidak punya harapan di masa depan. Tahun 2012 ini mungkin terasa biasa-biasa saja. Mungkin keadaan membuat kita merasa tidak mungkin memiliki cita-cita dan harapan. Bahkan merasa bahwa hidup ini begini-begini saja. Maju ke depan juga tidak ada perubahan. Tetapi percayakah kita, jika perasaan putus asa itu datangnya dari si jahat ? Si jahat akan selalu membawa kita ke dalam suasana yang jauh dari pengharapan kepada TUHAN. Ketika kematian Yesus di kayu salib menumbuhkan benih IMAN, PENGHARAPAN dan KASIH dalam diri anak-anak-Nya, maka tindakan si jahat adalah sebaliknya iaitu membuat anak-anak TUHAN tidak beriman, tidak berpengharapan, dan tidak memiliki kasih.

Ketika kita mulai tenggelam, hulurkan tanganmu kepada Yesus yang mampu berjalan di atas air.

Wednesday 27 June 2012

Ada berapakah ANGKA yang kamu lihat??

Maksud dari gambar ini adalah....

Sebuah sudut pandang dan prinsip pemikiran setiap orang berbeza. Maka hormatilah dan jadilah pribadi yang bermanfaat. :)

Belajar dan Belajar

Selama kita hidup,tidak ada istilah berhenti untuk BELAJAR !!..Belajar dan belajar sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita manusia. Istilah belajar tidak hanya menuntut ilmu secara formal disekolah,....tetapi juga di 'Sekolah Kehidupan' yaitu 'Belajar' dari PENGALAMAN atau KEGAGALAN di masa lalu...'Belajar' dari KEBERHASILAN orang lain,....'Belajar' untuk menerima KELEBIHAN dan KEKURANGAN orang lain.Terlebih lagi'kita juga belajar untuk MENGERTI KEHENDAK TUHAN dalam hidup ini.Biarlah ROH KUDUS kiranya yg akan terus menyingkapkan hal2 baru. Tetaplah bertekun untuk BELAJAR didalam 'SEKOLAH KEHIDUPAN'...kerna itulah yang membuat kita memiliki 'Kecerdasan Spiritual'.

*******APA ITU SUKSES !!! *******

Setiap orang pasti ingin merasakan yang namanya sukses, dan mereka punya makna sendiri-sendiri mengenai arti dari kesuksesan.

Ada golongan yang mengatakan bahwa sukses itu adalah sesuatu yang berbau wang atau boleh disebut kapitalisme. Namun ada juga yang berpendapat bahwa sukses adalah segala sesuatu yang boleh membuat seseorang merasa senang, contohnya menolong orang, memberi barang, dan lain-lain.

Di golongan agama sukses adalah berhasilnya melewati segala cobaan. Sukses telah mendekatkan diri kepada sang pencipta (meskipun perasaan ini sangat jarang muncul). Namun dalam agama, sukses itu tidak ada akhirnya. akan terus berkelanjutan dan tidak boleh berhenti. Misalkan sukses puasa ramadhan, maka tahun depan pun harus terulang. Sukses ibadah haji, hikmah dan mawas diri akan sikap dan perilaku harus terulang dalam kehidupan sehari-hari, dan lain-lain

Banyak orang merasa frustasi dengan kegagalan mereka dalam meraih apa yang diinginkannya, bahkan tak sedikit yang mengambil jalan bunuh diri, kerana merasa gagal dan tak berguna hidup di dunia.

Padahal setiap kesuksesan pasti dikedepannya juga akan timbul masalah. Kerana sesungguhnya kebahagiaan di dunia ini tak ada yang abadi.Semua pasti ada saatnya akan hilang. Jadi kita sebagai manusia harus siap menghadapi segala keburukan yang akan menimpa diri kita. Percayalah setiap cobaan yang menimpa diri kita adalah petunjuk dari Tuhan untuk menuju kebahagiaan yang abadi. Agar setiap langkah kita selalu dalam bimbingan Tuhan..

Yang Terbaik, Berikanlah!

Bilangan 18:1-32; Lukas 21:1-4

“Dari segala yang diserahkan kepadamu, yakni dari segala yang terbaik di antaranya, haruslah kamu mempersembahkan seluruh persembahan khusus kepada TUHAN, sebagai bagian kudus dari padanya” (Bilangan 18:29).

Apabila Anda mengundang tetamu penting ke rumah Anda, apakah Anda akan menyajikan makanan yang merupakan sisa kemarin? Ataukah Anda menyajikan makanan yang sudah agak basi? Atau sup yang sejuk? Tidak, bukan? Anda pastilah menyiapkan makanan yang terbaik. Kalau perlu Anda sejak pagi hari berbelanja dan memasak makanan yang terbaik.

Sayang, prinsip seperti ini tidak kita gunakan saat bertemu dengan Allah. Tanpa sadar kita hanya menyajikan kepadanya sisa-sisa makanan malam kita. Kita hanya memberikan waktu sisa kepada-Nya. Setelah seharian melakukan berbagai kegiatan dan pada malam hari Anda menguap dengan mengucapkan “selamat malam” kepada Allah. Anda bersekutu dalam waktu yang amat singkat! Kita juga memberikan talenta yang tersisa. Misalnya Anda adalah seorang penyanyi yang seharian bekerja dan mengeluarkan album, tetapi suara Anda tidak begitu banyak Anda gunakan untuk memuji Tuhan. Hanya semenit dalam hati Anda memuji Tuhan. Anda juga memberikan wang yang sisa. Setelah panting2 membeli berbagai keperluan, kini yang tersisa atau lebihan sehaja yang menjadi bagian dari kantong persembahan di gereja. Nilainya sama dengan wang parkir!..

Kita tidak mau memberikan yang terbaik kepada Allah. Kita tidak mengerti rahasia berkat dibalik memberikan yang terbaik kepada Allah. Padahal dalam pembacaan hari ini kita membaca perintah Allah agar umat-Nya memberikan yang terbaik kepada-Nya. Kalau Anda melakukannya, maka Dia juga akan memberikan yang terbaik kepada Anda.

Yesus adalah yang terbaik dari Allah, dan Dia diberikan kepada manusia. Betapa pedihnya hati Bapa manakala Dia melihat Anak-Nya mati dengan cara yang hina. Tetapi Ia harus melakukannya supaya keselamatan diberikan kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Yang terbaik sudah diberikan, baiklah kita juga mau memberikan yang terbaik kepada-Nya.

Renungan:

Apa yang terbaik menurut Anda, berikanlah kepada Allah. Mungkin Anda terlalu sayang, tetapi pengakuan dari seorang mencintai-Nya tidak akan segan untuk memberikan yang terbaik. Anda itukah orangnya?

Apa yang terbaik dari Anda berikanlah kepada Allah.

Rahasia Menantikan Tuhan

Habakuk 2:1-5

Pada saat bangsa Israel berada dalam kesesakan, Habakuk selaku seorang nabi telah menjadi perantara antara Tuhan dengan bangsa Israel, dan ia berkata : ”Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mahu meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankanNya kepadaku, dan apa yang akan dijawabNya atas pengaduanku.” Ia senantiasa menantikan firman Tuhan dan jawaban Tuhan untuk dapat disampaikan kepada bangsa Israel agar hati bangsa Israel tetap kuat dalam menghadapi pergumulan yang sedang terjadi.
Saudara, arti dari kalimat “berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara” adalah ia membawa segala pergumulan dan menantikan Tuhan dalam doa. Ia berusaha mencari wajah Tuhan dan kehendakNya lewat doa. Habakuk tidak jemu-jemu dalam menantikan jawaban Tuhan sebab ia telah menerima segala janji Tuhan, dan ia yakin apabila Tuhan berjanji pasti akan digenapi, seperti yang tertulis dalam II Petrus 3:9, ”Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, kerana Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”
Lalu, bagaimana dengan kita, apakah kita saat ini sedang menantikan jawaban dari Tuhan atas pergumulan kita ? Jika ya, marilah kita naik ke “menara doa” yaitu masuk dalam doa, sebab ketika kita menantikan Tuhan dalam doa,maka kita akan mendapatkan tiga hal diantaranya :

1.Revelation (Wahyu)
Apabila kita membaca dalam I Korintus 12:1-11, maka kita akan temukan salah satu dari ketiga hal tersebut di atas. Pada ayat 3 dijelaskan bahwa seseorang dapat menyebut bahwa Yesus adalah Tuhan kerana di dalam orang tersebut ada Roh Allah, dan orang yang mendapat karunia bernubuat atau wahyu itupun oleh kerana karunia Roh. Jadi betapa pentingnya seseorang mendapatkan wahyu dari Tuhan, kerna wahyu merupakan firman yang langsung disampaikan melalui Roh Kudus. Untuk itu apabila kita saat ini sedang dalam pergumulan, maka janganlah kita semakin menjauh dari Tuhan dan mulai mengandalkan kekuatan kita sendiri, sebab firman Tuhan menesihatkan, ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” (Yeremia 17:5). Tetapi justru kita semakin dekat dengan Tuhan untuk mendapatkan wahyu dari Tuhan. Dan orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru. sementara kita menunggu sangat memerlokan kesabaran. Sebab tanpa kesabaran seseorang tidak akan mendapatkan apa yang dirindukannya.

2. Wisdom (Hikmat)
Pada saat kita berdoa kepada Tuhan, maka kita akan mendapatkan hikmat. Dan hikmat yang kita dapatkan bukanlah hikmat yang dari dunia melainkan hikmat dari Tuhan, seperti yang tertulis dalam I Korintus 2:6-9, ”Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. . . . . . ”
Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita telah menerima hikmat dari Tuhan. Saudara, ketika kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan maka di dalam diri kita ada Roh Allah. Dan apabila Roh Allah ada di dalam diri kita, maka kita akan memiliki pikiran Kristus, selain memiliki pikiran diri sendiri. Jikalau kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari maka kita akan melihat bahwa pada saat manusia mengajar manusia, maka itu pikiran manusia, sedangkan apabila Roh Allah ada di dalam hamba Tuhan, maka yang diajarkan oleh hamba Tuhan itu adalah pikiran Allah. Selanjutnya, apabila kita fokus kepada Tuhan dan mempersilahkan Roh Kudus berkuasa dalam kehidupan kita maka Roh Kudus itu akan memunculkan pikiran Allah, sehingga kita semua mendapat pikiran Allah / Wisdom (Hikmat). Itulah yang sulit diterima oleh orang dunia, sebab mereka tidak menerima Roh Allah. Oleh sebab itu, kita perlu banyak berdoa supaya kita semakin sensitif terhadap Roh Allah yang senantiasa memberikan input mengenai pikiran Allah. Dan tentunya pikiran Allah itu tidak dapat diterima dengan akal manusia, melainkan dapat diterima dengan iman.

3. Power (Kuasa)
Roh Allah itu bisa memunculkan kuasa dalam kehidupan kita, sehingga apa yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah dilihat oleh mata maupun timbul dalam hati kita akan disediakan bagi mereka yang mengasihi Dia. Pikiran Allah menciptakan iman yang dapat mengadakan mujizat.
Dan perlu kita perhatikan bahwa kita tidak dapat memaksakan masa penuaian itu, sebab tuaian kita tergantung dari apa yang kita tabur. Firman Tuhan itu datang dalam kehidupan kita namun belum nyata, tetapi Tuhan berjanji bahwa suatu hari pasti akan digenapi. Pada waktu kita menunggu jawaban dari Tuhan, waktunya tidak akan berlambat-lambat seperti yang dialami oleh Habakuk ketika menantikan jawaban Tuhan. . Tetapi kalau kita benar-benar berlaku tulus di hadapan Tuhan maka kita akan melihat kuasa Tuhan dinyatakan.

‎" KESENDIRIAN DAN KESEPIAN "

Merasa kesendirian bukanlah perkara yang sederhana. Hal ini boleh berdampak besar di dalam kehidupan seseorang.
Orang yang kesepian dan merasa sendiri akan dihantui dengan fikiran bahwa orang lain tidak peduli kepadanya, tidak ada lagi yang memperhatikannya. Dia dibayangi perasaan bahwa dirinya tak berharga, sehingga terpancar ketidak ceriaan di wajahnya dan dihantui dengan rasa sedih.
Kesendirian akan membuatnya mencari kompensasi dengan berbuat sesuatu yang merugikan dirinya sendiri, bahkan mungkin juga merugikan orang lain!!

Belajarlah dari Paulus yang tidak pernah merasa sendiri, kerana dia menyadari bahwa Tuhan YESUS selalu memperhatikan dan memberi penghiburan kepadanya.

2 Korintus 1:3
"Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,"

Dengan menyadari bahwa Tuhan memperhatikan dan menghibur kita seharusnya tidak ada lagi perasaan kesepian dan kesendirian, justru di saat kita sendiri kita punya lebih banyak waktu untuk bersekutu lebih intim dengan DIA.

~ Kesepian bukanlah kehilangan seseorang namun kehilangan fokus, arah dan tujuan dalam hidup ~

INGIN MENDAPAT? HARUS RELA KEHILANGAN!

Baca: Kisah 20:17-38

"Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Kisah 20:35

Umumnya sifat manusia adalah ingin memiliki atau mendapatkan tetapi tidak mau kehilangan atau berkorban. Maunya selalu menerima namun tidak mau memberi. Jadi yang selalu ada dalam pikiran manusia adalah bagaimana caranya mendapatkan dan juga bagaimana caranya supaya tidak kehilangan sesuatu.

Pikiran manusia sangat bertolak belakang dan berbeda dari pikiran dan jalan Tuhan. "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan." (Yesaya 55:8). Menurut pola dunia, semakin kita berhemat, harta kita semakin menumpuk dan kita akan semakin kaya. Apa kata firman? "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:24-25). Alkitab menyatakan bahwa orang yang banyak memberi berkat atau menabur justru semakin diberkati dan diberi kelimpahan oleh Tuhan.

Mengapa kita harus banyak memberi? 1. Memberi adalah perintah Tuhan. Tuhan memberkati kita dengan tujuan supaya kita menjadi berkat bagi orang lain. "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38). 2. Memberi adalah perwujudan kasih. Kekristenan dan kasih merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jika kita mengaku sebagai pengikut Kristus tapi dalam kehidupan sehari-hari tidak punya kasih, sia-sialah kekristenan kita, karena Tuhan adalah kasih, dan kasih harus diwujudkan dalam tindakan nyata. 3. Memberi adalah jalan untuk diberkati. Melalui harta yang kita miliki kita dianjurkan untuk memuliakan Tuhan (baca Amsal 3:9).

Jadi, tujuan Tuhan memberkati kita bukan untuk kita nikmati sendiri, tapi supaya kita menjadi saluran berkat dan membantu pekerjaan Tuhan di bumi.

ORANG MALAS

Orang malas akan selalu mencari alasan dari setiap tindakannya yang kurang bertanggung-jawab.

Kemalasan akan membuat hidup kita tinggal tetap di tempat, tidak ada perubahan. Ada banyak alasan untuk seseorg mengatakan "malas", mungkin seringkali mengalami kegagalan dalam usaha.

Abraham Lincoln berkata,
"Yang paling saya prihatinkan bukan apakah Anda telah gagal, tetapi apakah Anda telah puas dengan kegagalan Anda".

Sebuah pepatah Cina mengatakan,
"Kalau Anda menginginkan kemakmuran satu tahun, tanamlah gandum. Kalau Anda menginginkan kemakmuran sepuluh tahun, tanamlah pohon. Kalau Anda menginginkan kemakmuran seratus tahun, kembangkan orang".

Pandai2lah membawa diri, jangan hanya pandai tetapi tidak cerdik.

Hidup terlalu singkat untuk pilih2, terlalu singkat untuk bersengit hati, terlalu indah untuk merasa bosan, dan terlalu istimewa untuk di sia2kan"
Kata William Artur Ward.

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah2 serigala, sbb itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" Mat 10:16.

‎"Nasihat Sang Bijak"

Suatu hari Seorang bijak berjalan melintasi sebuah kampung. Seorang pemuda kasar yang sangat marah muncul dan mulai menghinanya

"Anda tidak berhak mengajari orang lain.!" Dia berteriak.

"Kamu sama bodohnya dengan orang lain. Kamu bukanlah apa-apa, selain munafik."

Sang bijak tidak marah dengan hinaan ini. Sebaliknya, Beliau bertanya kepada sang pemuda.

"Katakanlah padaku jika kamu membeli hadiah untuk seseorang, dan seseorang itu tidak mengambilnya, Siapakah pemilik hadiah itu.?"

Sang Pemuda terkejut diberi pertanyaan yang aneh. Kemudian dia menjawab " Hadiah itu akan menjadi milik saya, kerana saya yang membeli hadiah itu."

Sang bijak tersenyum dan berkata: "Hal itu benar dan sama saja dengan kemarahan. Jika kamu menjadi marah denganku dan saya tidak merasa terhina, maka kemarahan itu akan kembali padamu.

Anda kemudian menjadi satu2nya yang tidak bahagia, bukan saya. Semua yang anda lakukan akan menyakiti diri anda sendiri."

Jika anda ingin berhenti menyakiti diri sendiri maka anda harus menyingkirkan kemarahan dan ubahlah menjadi cinta kasih.

Ketika kamu membenci orang lain, diri kamu lah yang akan menjadi tidak bahagia. Tetapi ketika kamu mengasihi orang lain, semua orang menjadi bahagia.

'Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.'

Anak Yang Cacat

Seorang Ibu sangat gembira ketika menerima telegram dari anaknya yang telah bertahun-tahun menghilang. Apalagi ia adalah anak satu-satunya. Maklumlah anak tersebut pergi ditugaskan perang ke Vietnam pada 4 tahun yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima khabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur dimedan perang. Anda boleh membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut. Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok.

Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direkter Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota.

Siang harinya si Ibu menerima telefon dari anaknya yang sudah berada di airport.

Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?”

Ibu: “Oh sudah tentu, rumah kita cuma besar dan bilikpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!”

Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, kerana korban perang di Vietnam.”

Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacat?” – nada suaranya sudah agak menurun

Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!”

Si Ibu dengan nada agak terpaksa, kerana si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja, saya kira tidak jadi masalah..”

Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga rusak.. begitu juga kulitnya, kerana sebagian besar hangus terbakar, maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!”

Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Nak, lain kali saja kawanmu itu diundang ke rumah kita, untuk sementara suruh saja tinggal di hotel, kalau perlu biar ibu yang bayar nanti biaya penginapannya..”

Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!”

Si Ibu: “Cuba renungkan nak, ayah kamu adalah seorang kesatuan yang ternama dan kita sering kedatangan tetamu para pejabat tinggi maupun orang-orang penting yang berkunjung ke rumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat seorang anak dengan tubuh yang cacat dan wajah yang rusak. Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan boleh menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan-jangan nanti boleh merusak citra bisness usaha dari ayahmu nanti.”

Tanpa ada jawapan lebih lanjut dari anaknya telefon diputuskan dan ditutup.

Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tetamu menunggu hingga jauh malam ternyata anak tersebut tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, kerana tersinggung, disebabkan kawannya tidak boleh datang berkunjung ke rumah mereka.

Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telefon dari rumah sakit, agar mereka segera datang ke sana, kerana harus mengenal pasti mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak kerana kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari kawan anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya!

Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita lain dari mereka?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan

……. dengan orang cacat?

……..yang bukan kerana cacat tubuh saja?

……. tetapi cacat mental atau

……..cacat status atau cacat nama atau

……..cacat latar belakang kehidupannya?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang

…….yang jatuh miskin?

…… yang kena penyakit AIDS?

…….yang bekas pelacur?

…….yang tidak punya rumah lagi?

…….yang pemabuk?

…….yang  penggemar ?

…….yang berlainan agama?

Renungkanlah jawapannya hanya Anda dan Tuhan saja yang mengetahunya. Dan yang paling penting adalah “SIKAP” kita dalam memandang suatu hal harus kita ubah menjadi yang lebih baik atau lebih positif. Kerana dengan sikap positif secara automatik akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap orang lain dan tentunya hal-hal lain yang lebih baik.

JANGAN MENYERAH...

Alkisah, tersebutlah seorang remaja yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya...meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup.
Ia lalu pergi ke hutan untuk bercakap yang terakhir kalinya dengan Tuhan Sang Maha Pencipta.

"Tuhan," katanya. "Apakah Tuhan boleh memberi saya satu alasan yang baik untuk jangan berhenti hidup dan menyerah ?"
Jawapan Tuhan sangat mengejutkan:"Cuba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu ?".

"Ya," jawab remaja itu.
"Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik. Aku memberi keduanya cahaya. Memberikan air. Pakis tumbuh cepat di bumi.
Daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan.
Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun".
Tapi Aku tidak menyerah.
"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak,
tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu.
Tapi Aku tidak menyerah.

"Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu.
Tapi Aku tidak menyerah.

Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu.
Aku tidak menyerah," kataNya.

"Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil.
Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna.
Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki.
Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup. ""
Kata Tuhan kepada remaja itu:"Tahukah kamu, anak-Ku, di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?"

"Aku tidak meninggalkan bambu itu. Aku juga tak akan meninggalkanmu. "
"Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain," kata Tuhan. "Bambu mempunyai tujuan yang beza dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah."
"Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."
"Saya akan menjulang setinggi apa ?" tanya remaja itu.
"Setinggi apa pohon bambu boleh menjulang?" tanya Tuhan
"Setinggi yang boleh dicapainya," jawap remaja itu.
"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang terbaik,
meraih yang tertinggi sesuai kemampuanmu, " kata Tuhan. Remaja itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup yang berharga ini.


Pesan Moral :
- Tuhan mempunyai rencana yang berbeza untuk masing-masing ciptaanNya.
Bicaralah kepada Tuhan dan biarkan Tuhan membantu kita untuk menyadari tujuan hidup kita
- Jangan pernah menyesali satu haripun dari hidup anda
- Hari baik memberikan kebahagiaan, hari buruk memberikan pengalaman
Keduanya sangat penting bagi hidup anda
- Semua orang pernah mengalami saat-saat ingin menyerah.Jika menghadapi kesulitan atau hambatan dalam hidup...ingatlah selalu bahwa kita perlu menumbuhkan AKAR


" Saudara saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan jika kamu jatuh dalam pencubaan,kerana ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan.Dan biarkan ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak berkekurangan. Maka berbahagialah orang yang bertahan dalam pencubaan, sebab ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia"(Yak 1:2-4)

Sahabat sahabat terkasih...hidup selalu menjadi indah karena kita bisa melalui setiap derita...Jangan pernah menyerah...bertahanlah kerana YESUS adalah kekuatan kita. Iman untuk lebih mengandalkan Tuhan di dalam segala hal..itulah akar yang perlu ditumbuhkan.

Dan hendaknya diingat....apapun masalah kita... Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita bergumul sendirian...Dia selalu menyertai kita dari dulu, sekarang dan selama lamanya...

"MENJADI BESAR DAN BERARTI DI TANGAN TUHAN."

"Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah.Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih yang ada di bumi.Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya" (Mrk 4: 26-34)

Biji sesawi meskipun kecil, bila ditanam ia akan tumbuh menjadi paling besar di antara semua tanaman,Namun untuk bisa melihat seberapa besar pohon sesawi itu diperlukan perjuangan, proses yang lama dan dibutuhkan kesabaran yang panjang .
Pertama tama, persiapkan tanah terlebih dulu sebelum benih di tanam.Benihpun perlu dirawat, disirami, diberi pupuk dan rumput rumput di sekitarnya disiangi..Bila semua proses dilakukan dengan baik, maka hasilnya sungguh luar biasa.Dari biji yang kecil itu dihasilkan pohon yang besar, tempat burung burung bernaung.

Allah telah menaburkan benih Kerajaan Allah dalam diri manusia terutama melalui pembaptisan.Dan agar benih Kerajaan Allah itu bertumbuh dan berkembang, dibutuhkan proses yang lama, perlu perjuangan dan kesabaran.
Jadikanlah kita tanah yang subur sehingga benih (Sabda Tuhan) dapat tertanam dan bertumbuh di dalam hati kita dengan baik...
Pupuklah diri kita dengan merenungkan dan melaksanakan firman Tuhan dan menerima sakramen sakramen Gereja.
Siramilah diri kita dengan doa-doa dan perbuatan kasih bagi sesama
Singkirkanlah ilalang ilalang dosa , yaitu nafsu kedagingan kita, kecenderungan kecenderungan untuk berbuat dosa.
Jika semua itu kita lakukan, maka Tuhan akan menumbuh kembangkan benih iman sehingga hidup kita menghasilkan buah kasih dan kebaikan yang melimpah bagi orang orang lain dan lingkungan sekitar dimana kita berada.

Harta Surgawi

"Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi, ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri akan membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga.Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada". (Mat 6:19-23)

Yesus mengingatkan kita semua untuk berhati hati terhadap harta yang kita miliki, kerana manusia mudah sekali terbuai dengan harta duniawi yang sering kali menjebak manusia jatuh dalam dosa.
Harta kekayaan mempunyai dua sisi yaitu dapat membawa manusia kepada kebaikan atau kejahatan.Akan menjadi kebaikan jika harta duniawi yang kita miliki dipergunakan untuk melakukan hal-hal yang bernilai di mata Tuhan, misalnya mau berbagi untuk sesama yang menderita, melayani orang sakit , membantu orang miskin.Sebaliknya harta akan menjadikan kita bedosa jika untuk memperolehnya kita harus bertindak tidak jujur, korupsi dan lain-lain kerana akar dari kejahatan adalah cinta akan duit.
Jadi hendaknya diingat bahwa harta duniawi yang diberikan kepada kita adalah bekal untuk memperoleh harta surgawi, bukan sebaliknya..malah menjerat kita ke dalam dosa.

Marilah kita mengumpulkan harta surgawi , jadilah saluran berkat bagi sesama...bagikanlah kasih dan kebaikan dengan tulus bagi mereka yang membutuhkan sehingga kelak kita dapat bersatu dengan Allah dalam kemuliaanNya di surga.

"JADIKANLAH AKU SALURAN CINTAMU"

Allah mencintai semua orang baik yang miskin, sakit dan menderita, maupun yang kaya dan berpunya. Semua orang diperlakukan secara sama kerana jika kebalikannya yang terjadi pada sikap Allah maka Dia bukan Tuhan kita yang selalu bersikap adil dalam mencintai. Intinya, di Hati-Nya selalu ada ruang yang tersedia untuk setiap orang. Masalahnya, apakah kita mau menempati ruang kosong di hati Allah itu atau tidak? Tentunya ada syarat-syarat yang harus kita penuhi.

Hari ini, kita mendengarkan sabda-Nya; "Jangan kumpulkan harta di duniawi....Sebaliknya, kumpulkanlah bagimu harta surgawi...kerana sesungguhnya di mana hartamu berada di situlah hatimu berada." Secara manusiawi setiap orang mencintai apa yang dimilikinya, atau berjuang untuk membahagiakan dia/mereka yang dicintainya. Dan, itulah KETERIKATAN hati sebagai manusia terhadap apa yang dimilikinya. Kerana itu, apa yang mau dikritik oleh Yesus bukan harta atau duit yang Anda miliki, juga bukan orang kaya dan berpunya, tapi pada sikap batin setiap orang dalam menggunakan apa yang dia (mereka) miliki.

Benar bahwa tidak harus kita punya harta dan duit untuk boleh berbagi (Anda masih punya kata dan kalimat yang boleh dibagikan; Anda masih punya idea dan gagasan yang boleh membantu orang lain, dll-nya). Akan tetapi, renungan kita mau dititik-beratkan pada "sikap batin setiap orang terhadap harta dan duit yang dia miliki." Bagiku, Tuhan tidak marah bahkan menjadi kesenangan Jiwa-Nya bila Ia melihat yang berpunya berbagi dan tidak melekat pada harta bendanya yang didapatkan dengan cara yang halal. Dengan kata lain, mana yang lebih luhur jika engkau memiliki harta dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang atau engkau memiliki sedikit dan tidak mau berbagi kepada sesama alias melekat padanya.

Oleh kerana itu, sejauh yang Anda miliki didapatkan secara halal dan tidak ditampung untuk dan bagi diri dan keluargamu sendiri, maka saranku kepadamu, dapatkankanlah sebanyak-banyaknya dan berbagilah kepada mereka yang berkekurangan setiap saat. Ingatlah akan apa yang selalu kupesankan kepadamu; "buatlah dirimu bagaikan gelas kosong di atas meja agar Allah dengan bebas mengisi kembali dengan air baru sehingga engkau tidak akan pernah kekurangan sesuatu pun untuk selalu berbagi. Jika Anda memiliki sesuatu, maka bersyukurlah bahwa itulah rezeki dari Tuhan, tapi jangan lupa bahwa rasa syukurmu hanya boleh berarti di hadirat Sang Empunya segala sesuatu jika engkau menjadikan dirimu saluran berkat bagi sesamamu. Buatlah dirimu saluran kecil tapi tetap baik agar Allah selalu menggunakannya untuk menyalurkan segala kelimpahan-Nya kepada mereka yang memperlukannya.

Akhirnya, kuulangi lagi pesanku; "bersyukurlah bukan pertama-tama kerana Anda boleh berbagi tapi kerana Allah masih tetap mau menggunakan engkau sebagai saluran kecil cinta-Nya."

Janganlah Kuatir

Banyak hal membuat kita sering dicekam kekuatiran dalam kehidupan ini.
Yesus memberi nasihat bagi kita :" Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.Bukankah hidup ini lebih penting daripada makanan dan tubuh ini lebih penting daripada pakaian?(Mat 6:24-34).

Tuhan menjamin hidup semua makhluk, bahkan burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung diberi makan oleh Bapa, apalagi kita ciptaanNya yang serupa dengan Allah.Semua sudah dicukupkanNya...kerana itu serahkanlah segala kekuatiran kita kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Jika kita bergantung pada barang barang keperluhan dunia yang tak pernah habis, maka hidup kita akan dipenuhi kekuatiran yang tidak pandai habis.Tetapi jika kita mengabdi dan menyerahkan hidup kepada Tuhan , maka tidak ada kekuatiran lagi.Pengabdian kita kepada Tuhan hendaknya dibangun di atas kesetiaan dan cinta yang tidak mendua, tidak terbagi..maksudnya kita hendaknya mengutamakan perkara perkara Allah di atas segala sesuatu yang lain.

Jika kita mengabdi Allah dan melayani sesama dengan segala kemampuan kita, maka Ia akan mencukupi segala kebutuhan kita.Karena itu carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka yang lain lain akan ditambahkan kepada kita sehingga kita tidak berkekurangan.

HADAPI DENGAN KEYAKINAN

“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah,..…, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN,…” (Habakuk 3:17-18)
Baca : Habakuk 3 : 1-19

Manusia tidak mudah melupakan kejadian-kejadian dalam hidupnya, terutama apabila kejadian itu sempat membuat hati manusia kecewa, pahit atau gentar. Dalam menginjak tahun-tahun ini, kita tak tahu lorong-lorong yang akan kita lalui dan peristiwa-peristiwa yang akan kita alami. Adakah lorong-lorong itu lurus ataukah terjal penuh dengan batu dan duri-duri. Tetapi, bagaimanapun juga, orang yang mempunyai Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, dapat mengalami sukacita walaupun menghadapi saat-saat yang mencemaskan. Habakuk sudah tahu apa yang bakal terjadi, tapi dia tetap dapat berkata; “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing dan domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku”.
(Habakuk 3:17-18)


Ada satu rahasia yang membuat dia sanggup mengucapkan perkataan-perkataan itu, yaitu: “orang yang benar itu akan hidup oleh percaya” (Habakuk 2:4b). Percaya kepada siapa? Kata Yohanes: “Barang siapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yohanes 3:36). Untuk memperoleh kehidupan dalam Tuhan Yesus Kristus, kita harus mempunyai keyakinan akan injil. Paulus berkata: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, ….” (Roma 1:16).

Orang yang percaya kepada FirmanNya akan bertahan dalam menghadapi segala sesuatu, sebab dia menjadikan Allah sebagai kekuatannya dalam segala situasi dan kondisi. Habakuk berkata: “ALLAH Tuhanku itu kekuatanku; Ia membuat kaki ku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukit ku”. (Habakuk 3:19).

Satu perkara yang harus kita ingat, ialah dalam segala situasi dan kondisi, Tuhan tak pernah meninggalkan orang yang percaya dan bersandar kepadaNya. Bersyukur kepada kasihNya senantiasa!

Jangan Menghakimi

Yesus mengajak kita semua untuk tidak memberi penilaian atau tanggapan negatif terhadap orang lain :"Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? "(Mat 7:1-5)

Didalam hidup ini, seringkali kita begitu mudah menghakimi saudara saudari kita yang belum tentu bersalah, kita lebih mudah melihat kekurangan-kekurangan orang lain daripada melihat kekurangan diri sendiri.
Yesus menyadarkan kita untuk pertama-tama mampu melihat diri sendiri, mau mawas diri, mengkoreksi diri sendiri dan mau melihat segala kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia.
Memang lebih mudah menuduh atau mengatakan orang lain bersalah. Tetapi alangkah baiknya jika kita mau selalu berpikir positif dan bertindak bijaksana dalam hidup ini.

Marilah kita dengan rendah hati mau mengenal diri sendiri dengan segala kekurangan maupun kelebihannya... berusaha memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu dan mau melihat orang lain secara positif sehingga tercipta hubungan yang lebih baik.

Ya Tuhan tuntunlah kami agar mau selalu bersikap rendah hati, tidak mudah menghakimi orang lain dan berusaha untuk memperbaiki diri kami sehingga hidup kami berkenan dihadapanMu dan sesama.Amin

"MENUAI APA YANG KUTANAM"

Hidup menurut ajaran Yesus merupakan suatu pilihan yang tidak mudah.Diperlukan suatu usaha yaitu tekad, semangat dan pengurbanan.
"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luasnya jalan yang menuju kepada kebinasaan dan banyak orang yang melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya"
Pintu itu sempit, banyak orang berusaha masuk tetapi tidak akan bisa masuk.Salah satu cara untuk masuk adalah memperlakukan orang lain seperti yang kita kehendaki orang perbuat untuk kita seperti yang dikatakan Yesus:" Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang berbuat kepadamu, perbuatlah demikian""(Mat 7:6.12-14)

Jika mengharapkan sikap dan perlakuan yang baik dari orang lain, maka perlakukanlah orang lain atas cara demikian..inilah jalan emas yang Yesus tunjukkan kepada kita dalam menjalin relasi yang dikehendaki Tuhan dan disukaii sesama.
Yesus menghendaki agar setiap orang saling menghormati, saling menghargai, saling tolong menolong dan saling mengasihi satu dengan yang lain.
Jika kita tidak ingin disakiti hatinya, janganlah menyakiti hati orang lain
Jika tidak ingin dijahati orang, janganlah berbuat jahat pada orang lain
Tapi sebaliknya jika kita dijahati orang lain...janganlah membalas kejahatan mereka, tetapi balaslah dengan kebaikan...Inilah sulitnya memasuki jalan yang sempit itu.
Memang tidak mudah untuk melakukannya, kerana semua itu memperlukan perjuangan dan juga pengurbanan.

Dalam kenyataannya banyak orang terjerat pada kebalikan dari peringatan Yesus ini; "Di satu pihak mereka menghina dan memfitnah orang lain, menyebarkan isu tidak benar tentang orang lain, namun di lain pihak mereka berlaku sebagai orang yang paling menderita jika tiba saatnya mereka menuai apa yang mereka sendiri taburkan di atas diri dan hidup orang lain. Kita seakan berkata; "Janganlah mengasariku, janganlah memfitnahku, janganlah berbuat jahat padaku, walaupun apa yang kularang dan tidak kuinginkan, itulah yang menjadi hobyku untuk kuperbuat kepada orang lain. Kita seakan berkata; Hal mengasari, memfitnah dan berbuat jahat biarlah aku yang melakukannya untukmu, tapi terlarang bagimu untuk kau perbuat terhadapku.

Karena itu, aku selalu yakinkan Anda sekalian akan hal ini; "kita akan menuai apa yang kita taburkan dalam hidup kita." Masakan ketika engkau menuai, engkau datang kepada saudaramu dan berkata; "saudara, aku tidak mau menuai apa yang telah kutaburkan." Dan, ia akan menjawabmu; Saudara, aku tidak mempunyai waktu untuk membantumu...silakan pergi dan menikmati hasil taburanmu. Kuingatkan Anda sekalian; "Allah itu Mahacinta tapi Ia akan selalu mencintai kita dengan adil."

Semoga kita mau selalu mau menginvestasikan segala perbuatan baik dan kasih sehingga hidup kita menghasilkan buah buah kebaikan dan kasih.

‎"Anjing dan Kucing"

Anjing dan Kucing merupakan binatang peliharaan yang disukai oleh manusia. Namun jika diperhatikan ada perbedaan sifat diantara keduanya. Kucing lebih terikat pada makanan dan tempat, sedangkan anjing lebih terikat kepada tuannya.

Ketika kucing menemukan rumah dimana dia mendapatkan tempat yang lebih nyaman dan yang lebih banyak, maka dengan mudah ia berpindah tuannya. Kucing lebih mengenali tempat tinggalnya, sedangkan anjing lebih mengenali tuannya.

Seringkali, apapun yang anjing alami dari tuannya, misalnya kurang diberi makan bahkan kurang kasih sayang, kalau anjing itu sudah lama ikut tuannya, maka dapat dipastikan ia akan tetap setia. Mereka berbeza dalam hal "kesetiaan" dan "balas budi".

Itu sebabnya orang sering mengatakan bahwa anjing adalah "man's best friend". Perbezaan sifat kucing dan anjing inilah yang kemudian diangkat untuk menganalogikan sikap hidup orang Kristian terhadap Tuhan. Dari sinilah lahir istilah "Theologi Anjing & Kucing", dimana kucing didefinisikan sebagai orang percaya yang mengutamakan hidup bagi diri sendiri, sedangkan anjing adalah orang percaya yang setia dan mengutamakan hidup bagi Tuhan.

Ada kisah nyata tentang seekor anjing yang ketika ditinggal mati tuannya, ia tetap setia menunggui tuannya pulang sampai akhirnya anjing ini juga mati disamping makam tuannya. Belum pernah ada kisah yang sama terjadi pada seekor kucing.

Mat 15:21-28 menceritakan Yesus pergi dari Genesaret menuju ke Tirus dan Sidon. Kota ini kemungkinan besar belum pernah melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus, karena ia belum pernah pergi kesana (Mat 11:21). Perempuan kanaan ini mungkin hanya mendengar tentang Yesus dari kabar yang berhembus pada saat itu.

Ketika perempuan ini berseru kepada Yesus, IA seolah tidak peduli dan diam saja (ayub 23), bahkan murid-murid menyuruhNYA mengusir perempuan itu, IA hanya menjawab murid-muridNYA mengenai pengutusanNYA kepada domba-domba israel. Waktu perempuan ini mendengarnya, dia datang menyembah Yesus dan tetap memohon.

Maka Yesus menjawabnya dan berkata bahwa roti itu hanya layak diberikan bagi anak-anak bukan untuk "anjing". Wanita ini berkata bahwa memang dia seperti seekor anjing, tetapi bukankah anjing juga boleh makan dan hidup dari remah-remah roti yang jatuh dari meja tuannya?

Perkataan wanita ini membuat Yesus kagum akan kebesaran imannya. Sebenarnya Yesus sedang menguji hati perempuan itu. Secara tidak langsung perempuan ini mengatakan bahwa dia seperti anjing yang selalu berharap kepada tuannya. Dan Tuhan memperhitungkan ini sebagai iman yang luar biasa!

Apakah kita juga memiliki kasih dan kesetiaan yang besar kepada Tuhan, seperti kesetiaan seekor anjing pada tuannya? Berbahagialah orang yang setia pada Tuhan!

Kesetiaan seseorang terbukti disaat ia tetap melekat pada Tuhan, meskipun jalan hidupnya berat.

Tuesday 19 June 2012

LILIN KECIL

Ada sebuah kisah tentang lilin kecil yg dibawa oleh seorang lelaki menaiki tangga yang cukup tinggi, menuju sebuah menara. Di dalam perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, si lilin kecil bertanya kepad lelaki yang membawanya, "Kita hendak ke mana?",
"Kita akan naik lebih tinggi & akan memberi petunjuk kepad kapal-kapal besar di tengah lautan yg luas.",
"Apa? Mana mungkin aku boleh memberi petunjuk kepada kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil?? Kapal-kapal besar itu tidak akan boleh melihat cahayaku," jawab lilin kecil lemah.
"Itu bukan urusanmu.Jika nyalamu memang kecil, biarlah!! Yang harus kau lakukan adalah tetap menyala & urusan selanjutnya adalah tugasku," jawab lelaki itu.
Tidak lama sampailah mereka di puncak menara di mana terdapat lampu yang sangat besar dengan kaca pemantul yang tersedia di belakangnya. Lelaki itu menyalakan lampu besar dengan memakai nyala lemah si lilin kecil. Dalam sekejap, tempat itu memantulkan sinar yang terang benderang, sehingga kapal-kapal yang ada di tengah laut melihat cahayanya..

Pesan Moral:
Dengan keberadaan & keterbatasan kita, memang tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang berarti. Tapi 1 hal yg harus kita ingat, bahawa hidup kita seumpama LILIN KECIL yang ada DI TANGAN TUHAN YANG PERKASA. Segala kemampuan & keahlian, hanya akan tetap seperti nyala lilin kecil jika kita tidak menaruh hidup di dalam tangan-NYA untuk DIA pakai menjadi alat-NYA. Sebaliknya walau nyala anda sangat kecil bahkan mungkin redup, tapi jika mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada-NYA, maka DIA sanggup menjadikan nyala kecil kita menjadi nyala besar & menjadi berkat bagi smua org.:)
So, Jangan memandang ketidakmampuan, keterbatasan, & kelemahan kita !!
Percaya&Berserah kepada Tuhan,Menjadi berkat bagi orang di sekeliling, maka kita hidup di dalam berkat & penyertaan Tuhan...

Kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan

Roma 5:3-4

Ketekunan memang sungguh memberikan inspirasi! Berusaha menjalani kehidupan yang memuliakan Kristus di tengah pengalaman yang menyulitkan bisa membuat kita frustrasi dan putus asa. Namun, ketika bergantung kepada Allah untuk menolong kita mengatasi segala kesulitan yang dihadapi, kita akan dimampukan untuk terus melangkah bahkan ketika kita tidak selalu menemukan jawaban dari masalah kita. Galatia 6:9 mengingatkan kita untuk tidak “jemu-jemu berbuat baik” dan mendorong kita untuk tidak menyerah.

Apakah Allah sedang memakai suatu tantangan yang tampaknya tak mungkin teratasi dalam hidup Anda untuk menghasilkan ketekunan? Izinkan Dia membentuk sifat tahan uji dalam diri Anda, dan tahan uji itu akan menuntun pada pengharapan (Rm. 5:3-4).

Kala cobaan mengusik memperlambat hidupmu,
Terlampau mudah rasanya untuk menyerah;
Tapi dengan tekun kau kan mampu atasinya,
Teruslah bertahan, bersama Kristus kita bisa menang.

Ketika dunia berkata, “Menyerahlah,” pengharapan berbisik, “Cobalah sekali lagi!”

"KALAHKAN SEMUANYA DENGAN CINTA"

Yesus memberikan firman yang menjadi tantangan yang tidak mudah bagi para murid-muridNya:" Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga pipi kirimu".Yesus melarang murid-muridNya mempraktekkan hukum balas dendam: mata ganti mata, gigi ganti gigi...dan menggantinya dengan hukum kasih (Mat 5:38-42)

Yesus sendiri telah memberikan teladan yang indah dalam mengampuni.Ia bersikap sabar, lemah lembut, rendah hati dan tulus mengamouni musuh musuhNya yang meghina, meludahi, menampar, mendera, menganiaya..bahkan yang menyalibkan Dia.Dari atas salib Yesus nberdoa bagi musuhmusuhNya:"Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"
Wow...sungguh suatu semangat pengampunan yang luar biasa dan tak tertandingi oleh siapapun juga.

Sebagai pengikutNya, kitapun hendaknya dengan tekun dan setia menghayati semangat Yesus:
Kalahkan kejahatan dengan kebaikan
Kalahkan kekerasan dengan kelembutan
Kalahkan kebencian dengan cinta kasih
Kalahkan kebohongan dengan kejujuran

Kebaikan, kelembutan, kasih dan kejujuran adalah cara kita menghayati hidup dengan sesama.Kejahatan tidak pernah menang oleh kasih..Kejahatan lama kelamaan akan luntur jika setiap kali dipenuhi dengan kasih.

Friday 15 June 2012

"BUNGKUS atau ISI"

Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia dan menjemukan bila Anda HANYA menguras pikiran untuk mengurus BUNGKUS-nya saja dan mengabaikan ISI-nya.

Bedakanlah apa itu "BUNGKUS" nya dan apa itu "ISI"nya.

"Rumah yg Indah" itu hanyalah bungkusnya; "Keluarga Bahagia" itu isinya.

"Pesta Pernikahan" itu hanya bungkusnya; "Cinta Kasih, Pengertian, dan Tanggung Jawab" itu isinya.

"Ranjang Mewah" hanya bungkusnya; "Tidur Nyenyak" itu isinya.

Kekayaan itu hanya bungkusnya ; "Hati yg rindu utk selalu memberi" itu Isinya.

"Makan Enak" hanya bungkusnya; "Gizi, Energi, dan Sehat" itu isinya.

"Kecantikan dan Ketampanan" hanya bungkusnya; "Kepribadian dan Hati yg Tulus" itu isinya.

"Bicara" itu hanya bungkusnya; "Kenyataan" itu isinya.

"Buku" hanya bungkusnya; "Pengetahuan" itu isinya.

"Jabatan" hanya bungkusnya; "Pengabdian dan Pelayanan " itu isinya.

"Beribadah / Beragama " itu hanya bungkusnya; "Melakukan Ajaran" Agama itulah isinya.

"Kharisma" hanya bungkusnya; "Karakter" itulah isinya.

UTAMAKANLAH ISINYA, namun Rawatlah Bungkusnya..!!!!

»» CERMIN DIRI ««

Renungan bersama ~ semua orang ada didepan. kita dapat melihatnya dengan jelas...terlebih lagi segala kekurangan pasangan kita dan juga orang2 disekitar kita kerna kita tidak dapat melihat kekurangan yang ada pada diri kita sendiri sekiranya kita asyik saja melihat kekurangan dan kelemahan sesama...maka inilah dikatakan EGOIS sehingga kita tidak dapat melihat mata hati kita yang penuh kelemahan dan kekurangan dalam diri kita juga.

Makanya cubalah kita cermin diri kita sendiri bahwa kita lebih banyak kekurangan dan kelemahan kalau dibandingkan orang yang kita hakimi. apa yang penting buka hati kita JANGAN malu dan ragu melihat siapa diri kita yang sebenarnya. disaat kita menyadari segalanya setelah melihat CERMIN itu kita mudah menerima diri kita seadanya SUPAYA kita TIDAK ASYIK melihat saja kekurangan dan kelemahan sesama kerna KITA dan MEREKA adalah SAMA....TIDAK ADA YANG SEMPURNA.

"BERDAMAILAH DENGAN SESAMAMU"

Injil: Mat.5:20-26

Banyak kali kita memaksa Tuhan untuk mengampuni kita, mendengarkan jeritan hati kita, serta mengabulkan permohohan dan doa kita, sementara hati kita tetap menyimpan dendam, benci, iri dan fitnah terhadap sesama kita. Banyak kali kita ingin agar Tuhan memperhatikan kita sementara kita tak pernah membuka mata terhadap derita sesama, mendengarkan kisah mereka serta memberi ruang di hati kita untuk mereka.

Syarat Tuhan sangat jelas pagi ini dalam Injil, jika engkau membawa persembahanmu tapi teringat ada sesuatu yang mengganjal di hatimu dengan sesamamu, pulanglah...berdamailah dengannya/mereka, kemudian datanglah dan ajukanlah persembahanmu kepada Tuhan, maka Tuhan akan menjawab engkau.

Intinya, di hadapan-Nya, Tuhan selalu bertanya kepadamu, bagaimana relasimu dengan saudara/sesamamu sama seperti Ia pernah bertanya kepada Kain tentang Abel. Karena itu, air mata mohon ampun dan maaf di hadapan Tuhan hanya bisa melambung lurus ke hadirat-Nya jika engkau menyingkirkan segala sikap iri, dengki, dendam dan fitnah di hatimu terhadap saudara/sesamamu. Berdamailah dengan sesamamu maka Tuhan membiarkan Diri-Nya tinggal di dalam engkau dan engkau di dalam Dia.

HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS Renungan: "ASAH OTAK TATA HATIMU"

Injil: Yoh 19:31-37

Lalu dari luka yang ditikam si prajurit keluarlah "Air dan Darah." yang memberikan kehidupan dan keselamatan kepada manusia. "Air dan Darah" yang mengalir dari lambung Yesus kemudian dijelaskan oleh Sang Pemilik kepada sekretaris kerahiman Ilahi-Nya, Santa Faustina sebagai berikut: "Dari pakain-Nya yang terbuka di dada keluarlah dua sinar besar; yang satu berwarna merah dan yang satu lagi berwarna pucat. Yang pucat melambangkan "air yang menguduskan jiwa-jiwa. Yang merah melambangkan darah yang memberi hidup bagi dunia." Yesus lalu menambahkan, "dua sinar itu keluar dari kerahiman-Ku ketika Hati-Ku dibukan dengan tombak di salib."

Hari ini kita merayakan "Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus," yang kiranya menarik kembali kita semua untuk melihat dan merenungkan sejauh mana "air dan darah" Yesus telah membuat kita hidup menjadi kudus/suci di dunia ini. Jikalau Hati-Nya menjadi sumber kelembutan, cinta dan pengampunan, maka hendaklah kita pun menata hati kita untuk menyerupai hati-Nya, menjadi sumber cinta, hidup dan pengampunan bagi orang lain. Pertanyaan yang patut kita renungkan adalah "apakah kita pun telah menjadi "air dan darah" (fungsi pengudusan dan memberi hidup) kepada orang lain bila memang kita telah menerima cuma-cuma dari Sang Pemilik Hati dan Kehidupan?"

Pesan saya kepada sahabat-sahabat selalu sama untuk menggunakan otak dan hati kita sebagai pemberian istimewa dari Sang Ilahi, yakni; "Asahlah otakmu selalu tapi jangan lupa tata hatimu." Otak menunjukkan kepintaran dan kehebatan (kejeniusan Anda) kepada orang lain, tapi hendaklah semuanya dilakukan dengan penuh kerendahan hati (fungsi hati) sehingga kepintaranmu tidak menjadi ancaman bagi orang lain melainkan sebaliknya mejadi berkat bagi mereka yang membaca dan mendengarkan engkau setiap saat. Intinya, "asah otakmu tapi jangan lupa tata hatimu."

Memberikan Yang Terbaik

Ada cerita tentang seorang tukang yang sangat ahli membuat bangunan dan telah bekerja selama puluhan tahun disuatu perusahaan property, suatu hari ia meminta berhenti bekerja alias pensiun pada sang pemilik property di mana ia bekerja.

Pemilik perusahaan mengijinkan ia pensiun, namun si tukang diminta membuatkan sebuah rumah sebagai tugas terakhir. Si tukang yang sudah sangat ingin menikmati masa pensiunnya merasa ragu sebetulnya dan mau tidak mau dengan perasaan kurang senang akhirnya diterima juga tugas terakhir ini.

Ia memulai pekerjaannya tidak sepenuh hati. Ia tak sungguh2 memilih material yang terbaik maupun dalam pengerjaannya. Sehingga rumah yang dibangunnya itu tak memiliki kualitas terbaik yang sebenarnya dapat ia berikan.

Setelah rumah selesai dibangun, ia menyerahkan kuncinya pada pimpinannya.. Namun tanpa diduga ternyata rumah yang dibangun itu diserahkan baginya sebagai penghargaan atas pengabdiannya puluhan tahun ini. Betapa terkejutnya si tukang bercampur penyesalan, andai ia tau bahwa rumah itu untuknya pasti akan dibangun dengan cara yang berbeda dan sepenuh hati.

Kehidupan yang kita bangun setiap hari ibarat membangun rumah yang akan kita tempati kelak. Seharusnya kita membangunnya dengan memberikan yang terbaik dengan sepenuh hati. Terlebih lagi bahwa penikmat utama karya2 hidup kita adalah Tuhan. Oleh sebab itu Mari Capai Tujuan Akhir Dengan Pengabdian yang Terbaik Setiap Hari !!!

Ayat Renungan :: Kolose 3:23

AKU ADA UNTUK TUHAN DAN SESAMA

Pernahkah kita memikirkan dan merenungkan betapa mulianya Tuhan yang telah menciptakan tubuh kita dengan begitu sempurna? Dan tahukah kita apa sebenarnya tujuan Tuhan menciptakan kita? Tangan, kaki, mata, mulut, dan lain sebagainya. Sebenarnya semua ini untuk apa? Apakah hanya untuk membantu kita memenuhi kebutuhan sehari-hari atau ada fungsi lain selain hal tersebut?

Kita adalah ciptaan yang paling luhur yang pernah ada, namun kendatipun demikian kita tetap dan bahkan selalu tergantung kepada orang lain karena memang demikianlah kodrat kita sebagai manusia. Kita saling membutuhkan! Benarlah ungkapan asing yang mengatakan “no man is an island”

Mungkin di antara kita berkata: “bagaimana saya dapat membantu orang menuju kepada keselamatan sedangkan saya sendiri terlahir tidak sempurna?” mungkin Saudara cacat: bisu, tuli, buta, dan mungkin cacat fisik lain atau kita begitu sempurna secara fisik namun enggan bertindak karena menganggap tidak layak. Ungkapan-ungkapan demikian memang sangat manusiawi. Ya, memang kita selalu menganggap diri kita rendah di hadapan Tuhan; dan, memang begitulah seharusnya kita bersikap di hadapan Tuhan. Namun yang menjadi permenungan kita berikutnya adalah bagaimana kekurangan itu kita bawakan dalam hidup sehari-hari.

Injil hari ini membawa kita kepada permenungan tentang fungsi badan kita; tubuh yang telah dianugerahkan Tuhan; baik yang sempurna ataupun yang kurang sempurna hendaknya kita gunakan untuk keselamtan diri kita dan juga bagi orang lain sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan. Tuhan kita melalui Injilnya mengajak kita untuk menggunakan tubuh kita sebagai alat atau perpanjangan tangan Tuhan supaya semakin banyak orang diselamatkan. Dengan tegas, Injil hari ini mengatakan “Jika matamu menyesatkan… lebih baik mata itu dicongkel..lebih baik kamu masuk surga dengan… Keterbatasan dan kemampuan yang kita miliki hendaknya kita gunakan untuk membantu orang lain supaya semakin dekat dengan Tuhan bukan membuat orang lain semakin jauh dari Tuhan. Kalau memang anggota tubuh kita hanya kita gunakan untuk keuntungan pribadi hendaknya mulai saat ini kita merobah diri supaya dapat diterima Tuhan kelak.

Segala kebaikan yang pernah kita lakukan tidak akan pernah dilupakanTuhan dan akan tiba waktunya Dia memperhitungkannya bagi kita. Maka marilah kita hidup sebagai garam yang baik, yang menggarami kehidupan orang-orang di sekitar kita supaya kelak kita dapat berbahagia dengan-Nya. Mari menggunakan seluruh anugerah Tuhan yang telah kita terima demi kemuliaan-Nya dan keselamatan orang lain.

Doa

Ya Tuhan, kami sering menggunakan tubuh kami hanya untuk kesenangan kami sendiri, bahkan kami terkadang menggunakan kepintaran kami untuk memojokkan orang yang sederhana. Kami mohon semoga lewat sabda-Mu hari ini kami semakin mampu mewartakan kasih-Mu kepada sesama kami sehingga anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami sungguh berguna bagi keselamatan jiwa-jiwa dan demi kemuliaan-Mu.

KASIH KARUNIA, RAHMAT, DAN DAMAI SEJAHTERA

Kita pasti sering sekali mendengar ketiga kata tersebut. Kasih karunia, Rahmat, dan Damai Sejahtera. Secara umum, ketiga hal tersebut berasal dari Allah dan diberikan kepada manusia. Sudah seharusnya kita mengucapkan syukur kepada Allah atas semua kebaikannya yang tidak pernah berkesudahan.

Kata kasih karunia dan damai sejahtera ditemukan di semua salam Paulus dalam surat-surat Perjanjian Baru-nya bagi gereja-gereja. Dan dalam suratnya kepada Timotius dan Titus, ia juga mencantumkan kata kasih karunia: “Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita” (2 Tim. 1:2). Mari kita kupas setiap kata-kata ini.

Kasih karunia adalah sesuatu yang diberikan Allah kita yang kudus kepada kita, manusia berdosa, yang tidak layak menerimanya. Dalam Kisah Para Rasul 17:25, kita belajar bahwa “Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.” Bahkan di masa kegelapan kita, kekuatan diberikan Allah supaya kita dapat bertahan.

Rahmat merupakan sesuatu yang pantas kita terima dan tidak ditahan-tahan oleh Allah. Dalam Ratapan 3:22, kita membaca, “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habis nya rahmat-Nya.” Bahkan ketika kita memberontak pun, Allah memberikan waktu dan pertolongan bagi kita untuk kembali pada-Nya.

Damai sejahtera adalah sesuatu yang diberikan Allah bagi umat-Nya. Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai Sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu; dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu” (Yoh. 14:27). Bahkan di masa-masa terburuk pun, kita memiliki kedamaian batin karena Allah kita yang memegang kendali.

Kita dapat dikuatkan bahwa di sepanjang hidup kita, Tuhan akan memberi kita kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera yang kita butuhkan untuk menjalani hidup bagi-Nya. Jadi apa lagi yang perlu kita kuatirkan? Tidak ada. Percayalah dan serahkan segenap pergumulan dan hidup kepada Tuhan Allah, dan Dia akan bertindak!

KALA HATI MERASA LELAH ... KATAKAN IMAN JANGAN MENYERAH ... PUSH ...

Yesaya 57 : 16 - Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.

Jika Tuhan membawa kita ke Pinggir Jurang, Percaya Dia sepenuhnya. Yang terjadi adalah, Dia akan menopang kita saat kita jatuh atau mengajarkan kita bagaimana kita terbang.

Didalam setiap tantangan yang kita hadapi di dunia ini, Selalu Tuhan memberikan harapan kepada yang tidak menyerah, mujizat masih terjadi kepada yang percaya dan Tuhan Tidak akan meninggalkan mereka yang berjalan bersamaNya.

Kepercayaan tingkat bawah mengatakan : Tuhan sanggup melaksanakan
Iman menengah mengatakan : Tuhan akan melakukannya
Kedahsyatan Iman selalu berucap : Tuhan telah melakukannya

Kedekatan atau jarak antara Solusi dan Tantangan adalah sejauh Doa. Atau sejauh kaki dan lantai. Orang yang berlutut memohon pertolongan Tuhan maka apapun boleh terjadi didalam hidupnya.

Banyak alasan bagi kita untuk menyerah kalah, Tapi didalam Tuhan Banyak alasan bagi kita untuk tersenyum mengahadapi segala tantangan.

Wang boleh memberikan apa saja didunia, Tapi Wang tidak boleh membeli kebahagiaan. Dan kebahagiaan sejati berada di Tangan Tuhan saja. Tuhan merupakan sumber kebahagiaan SEJATI ... PERCAYALAH ...

Seorang Sahabat Menaruh Kasih Setiap waktu dan menjadi Saudara dalam Kesukaran.

Utamakan kasih didalam persahabatan.

Namun, dari kegagalan itu kita dapat belajar terus untuk meperoleh keberhasilan...

Orang yang gagal adalah orang yang takut dan tidak pernah mencuba untuk melakukan segala sesuatu kerana takut akan kegagalan itu sendiri...

Tuhan adalah seperti seorang pandai besi yang sedang membuat pedang.

Pedangnya adalah kita

Di dalam hidup ini kita akan banyak menemui kegagalan karena itulah yang namanya hidup ... KEEP THE FAITH ...

Ketika segala sesuatunya terlihat SUSAH, lakukan PUSH
Ketika AWAN HITAM menyelimuti kita. Lakukan PUSH
Dimana sepertinya jalan didepan BUNTU. Lakukan PUSH
Yang HATI MERASA LELAH. Lakukan PUSH
Tuhan sepertinya MENJAUH. Lakukan PUSH
Kalah HATI MERASA LELAH. Lakukan PUSH
Ketika SUARA HATI NURANI LEMAH. Lakukan PUSH
LAKUKAN PUSH ... SUPAYA IMAN BERKATA : AKU TIDAK AKAN MENYERAH

PUSH = PRAY UNTIL SOMETHING HAPPEND

Mintalah dengan iman dan ketaatan akan Firman Tuhan Yesus, dan keinginan yang sesuai dengan kehendak Bapa akan terjadi didalam kehidupan kita semua .... Halleluya ... Amen ....

Yesaya 40 : 29 - Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Tuhan Yesus Memberkati .... TETAP SEMANGAT ...

HIDUP TAPI MATI

"Dan tuliskanlah kpd malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yg memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu sgl pekrjanmu: engkau dikatakan hdp, pdhl engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yg msh tinggal yg sdh hampir mati, sebab tdk satupun dr pekrjanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Krn itu ingatlah, bagaimana engkau tlh menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Krn jikalau engkau tdk ber-jaga2, Aku akan datang spt pencuri dan engkau tdk tahu pd wkt manakah Aku tiba2 datang kpdmu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yg tdk mencemarkan pakaiannya; mrk akan berjln dgn Aku dlm pakaian putih, krn mrk adl layak unt itu. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yg demikian; Aku tdk akan menghapus namanya dr kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yg dikatakan Roh kpd jemaat-jemaat." (Wahyu 3:1-6)

======> Surat Wahyu tersebut ditulis oleh Rasul Yohanes dr hikmat Roh Kudus unt jemaat Sardis spy mereka waspada dgn pertumbuhan rohani dan pelayanan mereka kpd Tuhan. Surat ini bkn sekedar berisi nasehat atau pujian melainkan teguran kpd jemaat di Sardis. Meski mereka sudah aktif melakukan pekerjaan Tuhan, namun Tuhan katakan "tdk satupun dr pekerjaan Aku dapati sempurna dihadapan AllahKu" (ayat 2)

Kenapa pelayanan kepada Tuhan mendapat teguran dr Tuhan? Tentu ada yg salah, ada yg keliru, ada yg tak beres, ada yg hrs diperbaiki. Jemaat Sardis ditegur karena melayani tanpa hati yg benar dihadapan Tuhan. Mereka melayani dgn motivasi yg salah. Oleh karena itu Tuhan menegor mereka dgn kata2, "engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati." (ayat 1b)

Dikatakan "hidup" krn dr luar kelhtan bhw mereka bekerja unt Tuhan, tapi dikatakan jg "mati" karena hati dan motivasi mereka tdk benar. Mereka dikatakan "mati" karena hati mereka belum beres dihadapan Tuhan dari sudut pandang Tuhan, karena hati atau apa yg tdk kelihatan jauh lebih penting dari apa yg kelihatan.

Jadi, sekalipun kita aktif ke gereja, berdoa, membaca Alkitab tiap hari, menyumbang uang ke gereja, bahkan aktif terlibat dalam melayani pekerjaan Tuhan spt menjadi pengkhotbah,pembagi firman dunia maya, kepala departemen, pengurus/pemimpin di gereja/komsel/komunitas grup rohani dimanapun (dunia maya/nyata), dll. Tapi jika hati kita belum benar2 beres dihadapan Tuhan semuanya itu sia-sia belaka.

Cara menditeksinya mudah cari tahu apakah kt msh termasuk manusia duniawi?

"Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?" (1 korintus 3:3)

Pesan Tuhan buat kita adl, jika ada dosa, mungkin kebencian, iri hati, pemberontakan, dll mari kita bertobat. Mari kita bereskan sgl sesuatu yg belum beres berkenaan dgn hubungan kita dgn Tuhan. Jika kita mengaku segala dosa kita maka Tuhan itu setia dan adil, maka Ia akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)