Wednesday 14 March 2012

Seorang gadis buta.

“Seorang gadis buta membenci dirinya sendiri karena kebutaannya. Bukan hanya dirinya sendiri yang ia benci, tetapi orang lain juga. Satu-satunya orang yang tidak dibenci hanyalah kekasihnya. Kekasihnya itu selalu setia mendampinginya serta menghiburnya. “Aku berjanji akan menikah denganmu jika aku boleh melihat.” kata gadis buta itu kepada kekasihnya. Ketika suatu hari ada orang mendermakan mata kepadanya, gadis buta itu pun boleh melihat dunia. “Sekarang kamu sudah boleh melihat, maukah kamu menikah denganku?” kata kekasihnya. Betapa terkejutnya gadis itu ketika mengetahui bahwa ternyata kekasihnya buta dan ia tidak bersedia menikah dengannya. Kekasihnya yang selalu setia menemani ketika gadis itu masih buta, pergi dengan hati sedih. Ia meninggalkan sesampul surat untuk gadis itu, “Kekasihku tersayang, tolong jaga baik-baik mata saya.” Ternyata yang mendermakan mata itu tak lain adalah kekasihnya.


Tidak sedikit orang di dunia ini yang ketika status dan keadaannya berubah menjadi lebih baik, maka fikiran dan sikap hidupnya pun berubah. Terkadang manusia lupa akan kehidupannya yang lama, bagaimana Tuhan sudah mengangkat serta memberkatinya hingga menjadi seperti sekarang itu. Ia melupakan Tuhan dan tidak ingat untuk bersyukur kepada-Nya. Biarlah kita belajar menjadi orang-orang yang selalu bersyukur dan tahu berterima kasih, sambil mengingat bahwa banyak orang yang keadaannya jauh lebih memprihatinkan daripada kita.


Hari ini, sebelum Anda berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar, ingatlah akan seseorang yang tidak boleh berbicara. Sebelum Anda mengeluh karena rasa makanan Anda, ingatlah orang-orang yang tidak memiliki apa-apa untuk dimakan. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau isteri Anda, ingatlah seseorang yang sangat merindukan pasangan hidup namun belum mendapatkannya. Hari ini, ketika Anda mulai mengeluh mengenai anak-anak Anda, ingatlah pasangan yang sampai kini masih menangis kepada Tuhan meminta anak, tetapi mereka belum mnendapatkannya. Sebelum Anda marah-marah dan mengeluh karena rumah Anda yang buruk, kotor atau kurang besar, ingatlah para gelandangan yang tidak mempunyai rumah. Ketika Anda mengeluh tentang pekerjaan Anda, ingatlah para pengangguran yang sangat menginginkan pekerjaan itu. Ketika Anda menuding seseorang karena kesalahan yang diperbuatnya, ingatlah bahwa tidak seorang pun di dunia ini yang tidak pernah melakukan kesalahan.


Bagaimana pun keadaan hidup Anda, ingatlah bahwa hidup ini adalah anugerah terindah dari Tuhan. Jalanilah setiap keadaan dengan ucapan syukur dan rasa terima kasih.

(Mazmur 28:7; 103:2)

No comments:

Post a Comment