Thursday 22 March 2012

Segala Sesuatu Ada Waktunya

Pengkhotbah 3:1-4:16

Segala sesuatu di dalam dunia ini ada waktunya. Namun yang pasti dibalik semuanya itu, Allahlah dengan maksudnya yang baik dan indah, mengendalikan segala peristiwa di dalam waktu.

Ayat-ayat yang kita baca hari ini menyaksikan kekuasaan waktu atas hidup manusia. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Kalau kita baca sekilas ayat-ayat tadi ini apakah memang kenyataan hidup ini monoton, tanpa arah yang jelas yang membuat hidup tanpa adanya keadilan dan makna? Kita tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan demikian, karena Pengkhotbah memaparkan empat fakta yang perlu kita pertimbangkan.

Pertama, hidup ini perlu melihat ke atas, yaitu Allah yang memegang kendali atas waktu dan keseimbangan hidup (3:1-8).

Kedua, hidup ini perlu melihat ke dalam diri, sesuatu dalam diri kita yang menghubungkan kita dengan Allah – yaitu unsur kekekalan di dalam hati manusia yang melampaui waktu (3:9-15).

Ketiga, hidup ini perlu melihat ke masa depan, apa yang menanti di masa depan manusia sebagai pertimbangan dalam hidup ini, yaitu kepastian akan kematian (3:16-22).

Keempat, hidup ini juga perlu memandang segala sesuatu yang berada di sekitar kita, yang mengelilingi hidup manusia, yaitu berbagai problema dan masalah kehidupan yang sangat beragam (4:1-16).

Empat fakta inilah yang Allah pakai untuk menjaga hidup kita dari ancaman hidup yang monoton dan tanpa makna. Menyadari hal ini seharusnya menjadikan kita, senantiasa hidup berpengharapan dalam kondisi kenyataan hidup apa pun, karena sadar segala sesuatu ada waktunya dan Allah Bapa di dalam Kristus yang kita percayai itulah yang memegang kendali atasnya akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. [JS]

Pengkhotbah 3:1, 11
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

No comments:

Post a Comment