Monday 2 July 2012

"ENGKAU AKAN DIJAGA DAN DIRAWAT OLEH ALLAH, BAPAMU"

Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."

Renungan

Kadang dalam hidup kita sebagai orang katolik, kita mengajukan syarat kepada Tuhan untuk mengikuti Dia. Seperti "Tuhan aku mau menjadi orang katolik yang baik asal keluargaku semua sejahtera. Tuhan aku mau rajin ke gereja bila aku lulus sekolah dengan baik" dan masih banyak alasan-alasan lain.

Alasan-alasan itu merupakan alasan yang menunjukkan bahwa kita tidak mau sungguh-sungguh ikut Yesus. Kita mengajukan syarat, kita tidak mau penuh mengikuti kehendak Tuhan. Kita masih mencari keinginan kita sendiri dan bukan mencari dan mendahulukan kehendak Tuhan.

Itulah yang dikatakan Yesus dalam Injil. Kepada orang yang ingin mengikuti Yesus dalam kejelasan status dan tempat, Yesus berkata "Serigala mempunyai liang, Putra Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Kepada orang yang mau mengikuti Dia tetapi mau menguburkan saudaranya, Yesus bilang dengan tegas, "Biarlah orang mati menguburkan orang mati mereka, kamu ikutlah Aku."

Atau dalam hidup ini sering kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Ketika kita menentukan suatu pilihan berarti kita juga harus siap berkorban untuk kehilangan yang lainnya. Ketika seseorang menentukan pilihan hidupnya untuk menjadi seorang rohaniwan, biarawan atau biarawati maka ia harus rela untuk hidup tidak menikah atau berkeluarga. Ketika seseorang memilih untuk menikah secara Katolik berarti ia harus siap hidup dengan satu pasangan seumur hidup, tak terceraikan dan hanya kematian yang memisahkan.

Ketika kita sudah menentukan pilihan maka kita harus komit pada pilihan tersebut, dengan tegas, sepenuh hati, tidak setengah-setengah atau plin-plan. Demikian juga ketika kita sudah membuat pilihan untuk menjadi pengikut Kristus. Kita harus total mengikuti Dia, termasuk segala tuntutan dan konsekuensinya. Kita harus mau meninggalkan atau mengorbankan yang lain karena Kristus menghendaki demikian. Kita tidak boleh menoleh ke belakang, tapi harus mantap menatap dan maju menuju masa depan bersamaNya. Perhatian kita tidak terbagi pada hal-hal lain yang bertentangan dengan kehendakNya.

Yesus sendiri mengalami nasib sebagai anak tukang kayu yang hidup-Nya miskin tanpa status kemasyarakan yang terpandang. Walaupun begitu Yesus tidak tertipu oleh kemuliaan yang diberikan dunia, juga kehormatan yang diberikan manusia terhadap diri-Nya. Secara terus menerus Dia mengalami oposisi dan juga kritik-kritik, demikian pula kebencian dari orang-orang Farisi dan lain-lain pemuka agama yang seharusnya paling menerima Dia. Masihkah kita sekarang mengatakan bahwa Salib-Nya berada di luar lingkup kehidupan kita?

Bagaimana dengan beban-beban-Nya yang lain? Kita mengetahui dari kitab-kitab Injil bahwa Yesus juga menderita kelelahan, malam-malam tanpa tidur, malam hari yang dipakai oleh-Nya untuk berdoa setelah Dia berlelah-lelah sepanjang hari menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat dan mengajar orang banyak. Ia mengalami apa artinya sikap dan perilaku tidak tahu terima kasih dari banyak orang, juga setiap macam perlakuan yang tidak adil. Sukar bagi kita untuk memikirkan salib manusia yang tidak dipikul-Nya di depan kita.

Maka kita diminta mencontoh Yesus ingin agar kita mengikuti Dia secara penuh, sepenuh hati, secara radikal, bukan setengah-setengah, bukan dengan syarat mencari enak kita sendiri. Apapun risikonya mengikuti Dia, kita harus berani menanggungnya. Apakah kita berani? Marilah kita memohon kepada Dia sendiri kekuatan untuk berani ikut Yesus secara penuh!

Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur bahwa Engkau berkenan memanggil dan memilih aku menjadi pengikutMu. Semoga aku tetap setia mengikuti Engkau dan setia pada komitmen yang telah aku pilih sebagai muridMu. Amin.

No comments:

Post a Comment