Sunday 10 June 2012

MENYAMPAIKAN KEBENARAN DENGAN KERAMAHAN

"sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang.." 2 Timotius 2:24

Dalam mengajar, entah itu staff atau rakan kerja atau anak didik kita, maupun di pejabat, di sekolah atau perguruan tinggi, kita berhadapan dengan berbagai orang dengan daya tangkap yang berbeza-beza. Kerana daya tangkap satu dengan yang lain berbeza, ada yang pintar dan mudah mengerti, tetapi ada yang lambat mengerti, sehingga kita harus berulang-ulang mengajarkannya, dan setiap kali harus memperpanjang waktu mengajar agar mereka punya lebih banyak waktu untuk belajar memahami apa yang kita ajarkan. Ada kalanya rasa kesal mulai muncul, terutama ketika mereka bingung pada bagian yang padahal baru saja kita sebutkan. Tapi kita harus segera membuang rasa kesal itu dan tetap bersikap ramah. Sebab, kekesalan tidak akan menyelesaikan masalah, malah sebaliknya akan membuat mereka akan semakin tidak mengerti dan takut. Justru dengan ketenangan dan keramahan, mereka akan boleh menangkap pelajaran dengan lebih baik, meskipun kita harus meluangkan lebih banyak waktu.

Saya diingatkan dengan ayat bacaan diatas. Paulus mengingatkan Timotius, dan tentu bagi kita semua, bahwa sebagai seorang hamba Tuhan, ia tidak boleh emosi, tetapi haruslah ramah kepada semua orang. Timotius juga dituntut untuk cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut menuntun orang dalam pelayanannya.
(2 Timotius 2:24)

Kenapa demikian? "sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, kerana terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya." (masih pada ayat 24). Ketika orang melawan dan menentang kebenaran, Timotius haruslah memperbaikinya dengan ramah, sabar dan lemah lembut, kerana Tuhan selalu bersikap adil dalam memberikan kesempatan bagi siapapun untuk bertobat, tanpa terkecuali, tanpa pandang bulu. Tidak ada pilih kasih bagi Tuhan, kerana siapapun manusia itu adalah hasil ciptaanNya yang Dia kasihi. "

Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!" (Roma 3:29).
Tuhan tidak menganak-emaskan suatu bangsa tertentu, Dia akan memberi berkat melimpah dan keselamatan bagi siapapun yang berseru kepadaNya. "Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Kerana, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan."
(Roma 10:12-13). Tapi bagaimana orang boleh mengenal Tuhan jika mereka belum percaya? Bagaimana orang boleh mengenal Tuhan tanpa ada yang memberitakan- Nya? (ayat 14).

Oleh sebab itulah Kristus sendiri mengutus kita lewat Amanat Agung untuk mewartakan kabar gembira bagi semua orang. "Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20).

Persoalannya adalah bagaimana kita boleh memberitakan tentang kebenaran dan keselamatan dalam Kristus jika kita mengandalkan emosi dan kekerasan? Disinilah kita melihat pentingnya sebuah kelemah-lembutan, kesabaran dan keramahan yang berpusat pada kasih.

Kita tidak akan mampu mewartakan kabar gembira apapun jika kita memakai dengan pemaksaan, kekerasan, penyiksaan dan sebagainya. Selain hal tersebut tidak akan membawa manfaat apa-apa dan malah semakin menjauhkan orang dari kebenaran, hal tersebut juga bertentangan dengan firman Tuhan. Kita justru diajak untuk bersabar dan tetap bersikap ramah. Dengan cara demikianlah kita boleh melepaskan mereka dari jerat iblis. Lihat, orang-orang yang melawan dan menolak kebenaran bukanlah musuh sesungguhnya yang harus kita perangi, tapi mereka adalah korban-korban jeratan iblis.

Jika kita rindu pada mereka agar boleh diselamatkan, wartakanlah kabar gembira dengan ramah, sabar dan lemah lembut. Kenalkan Kristus dengan kasih, kerana kebenaran tanpa kasih adalah sesuatu yang tidak akan pernah boleh menyentuh hati. Ada kesempatan bagi siapapun untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, dan itu boleh terjadi jika kita mampu menjadi anak-anakNya yang rindu untuk mengenalkan Kristus Sang Juru Selamat dengan ramah dan penuh kasih.

Kebenaran dinyatakan dengan sikap mengasihi akan menyentuh hati dan membawa keselamatan bagi mereka yang belum percaya.

No comments:

Post a Comment