Friday 6 April 2012

Peristiwa tentang kematian Yesus di kayu salib

Tuhan, ampunilah segala dosa kami... Kami sungguh bangga memilikimu, tanpaMu kami akan mati kerana dosa kami. KasihMu tiada tandinganNya..
Terdapat didalam empat kitab Injil yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Menurut Taurat, jika sesuatu peristiwa yang terjadi melibatkan 2 atau 3 orang sebagai saksi, hal ini cukup meneguhkan kebenaran peristiwa tersebut (Ulangan 17:6-7). Oleh sebab saksi peristiwa ini melibatkan empat orang penulis, maka kesaksian tentang kematian Yesus Kristus adalah benar dan sah.
Terdapat bukti yang kukuh dalam kesaksian Yohanes, salah seorang pengikut Yesus dalam Yohanes 19:24-25. Yohanes memberikan kesaksian bahwa selepas Yesus disalibkan, “Tetapi salah seorang prajurit menusuk rusuk Yesus dengan tombak, dan pada ketika itu juga keluarlah darah dan air” Yohanes 19:34. Hal ini sungguh mengherankan Yohanes sehingga dia terdorong untuk menulis bahwa “… orang yang telah melihat kejadian ini memberikan kesaksiannya,supaya kamu pun percaya. Kesaksiannya benar dan diatahu bahwa apa yang dikatakannya benar” Yohanes 19:35.
Sekarang, para ahli sains dan doktor telah mendapati bahwa pengaliran darah dan air dari tubuh adalah akibat daripada penyaliban dan jantung yang hancur. Ketika Yohanes mencatat hal ini, dia tidak faham akanimplikasinya tetapi sekarang, melalui kajian sains, kita telah mengetahui bahwa peristiwa itu adalah bukti kukuh bahwa Yesus benar-benar mati di kayu salib.
Sekiranya bukan Yesus yang disalibkan, tidak mungkin orang itu dapat mengeluarkan kata-kata yang penuh dengan kasih sayang seperti sifat semula jadi Yesus, misalnya dalam Lukas 23:34 Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka! Mereka tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka” dan perkataan “Sudah selesai”. Semua ini membuktikan bahwa yang telah mati di kayu salib itu bukan orang lain, melainkan Yesus Kristus sendiri.
Kesaksian tambahan yang lain adalah sewaktu kepala prajurit mengesahkan bahwa Yesus sudah mati. Selepas itu, Yusuf dari Arimatea datang kepada Pontius Pilatus untuk meminta jenazah Yesus supaya dikebumikan. Permintaannya telah diluluskan. Sekiranya yang diturunkan dari kayu salib itu bukan Yesus, sudah tentu Yusuf enggan mengambilnya atau memberikan keterangan tentang kematian Yesus.
Bukti lain adalah orang Yahudi yang meminta kepada Pontius Pilatus agar kubur Yesus dijaga. Permintaan mereka dikabulkan. Seandainya yang dikebumikan itu bukanYesus, sudah tentu orang Yahudi tidak mau menjaga kubur itu. Hal ini berlaku karena Yesus pernah berkata bahwa pada hari ketiga, Dia akan bangkit kembali dari antara orang mati.
Peristiwa penyaliban Yesus telah dinubuatkan oleh para nabi beratus-ratus tahun sebelum nubuat itu menjadi kenyataan. Hal itu merupakan satu peristiwa nyata yang telah terjadi dalam sejarah manusia. Misalnya, Raja Daud dalam Mazmur 22 telah bernubuat tentang:
1. Seruan Yesus kepada Allah. Mazmur 22:2 banding Matius 27:46
2. Ejekan para penonton. Mazmur 22:9 banding Matius 27:43
3. Pakaian Yesus. Mazmur 22:19 banding Yohanes 19:24
Nabi Yesaya bukan saja bernubuat tentang penyaliban Yesus tetapi juga memberikan sebab-sebab mengapa hal itu terjadi. Yesus sendiri mengesahkan nubuat Nabi Yesaya dengan ucapan-Nya sendiri yang terdapat dalamLukas 22:37 (37) Sebab Akuberkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak.Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.

Yesaya 53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita , dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

No comments:

Post a Comment