Friday 20 July 2012

Benih yang kita tanam dalam fikiran menentukan hasil akhir kehidupan kita!

”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.” Matius 13:24

Ada teori yang mengatakan: ”Menabur dalam fikiran akan menuai tindakan; menabur dalam tindakan akan menuai kebiasaan; menabur kebiasaan akan menuai sifat dan menabur sifat kita akan menuai tujuan hidup.”

Fikiran kita seperti tanah, tidak pernah memilih dan mempedulikan jenis benih apa yang hendak kita tanam. Jika kita menabur benih jagung, tanah akan meresponsnya, lalu menumbuhkannya. Begitu juga bila kita menabur benih padi atau mungkin lalang, rumput liar dan juga tanaman-tanaman pengganggu sekali pun, tanah tetap saja akan merespons benih itu dan menumbuhkannya juga.

Apa pun yang kita tanamkan dalam fikiran, entah itu hal-hal yang baik atau pun negatif, fikiran kita akan segera menerima, merespons dan menumbuhkannya, tidak peduli hal itu akan berdampak positif/negatif terhadap kehidupan kita: membawa kepada keberhasilan atau sebaliknya menuju kehancuran. Sedar atau tidak, seringkali kita memperkatakan hal-hal buruk tentang diri kita sendiri: hidup saya penuh masalah, saya tidak akan berhasil, sakit saya tidak akan sembuh, keluarga saya hancur berantakan, saya bodoh!, saya tidak punya apa-apa (miskin), masa depan saya suram dan sebagainya. Hal-hal negatif yang kita ucapkan itu akan direspons oleh fikiran kita dalam bentuk sikap dan tindakan, yang pada saatnya akan menghasilkan sesuatu yang sama persis seperti yang kita tanam. Namun bila yang kita tanam hal-hal positif: semangat atau rasa percaya diri, fikiran kita juga akan merespons hal itu ke dalam sikap dan tindakan kita sehingga hidup kita akan menjadi seperti yang kita harapkan. Oleh kerananya firman Tuhan mengingatkan, ”...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, fikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8).

No comments:

Post a Comment