Sunday 15 July 2012

Mengapa orang menikah?

Kerana mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia?

Apakah kerna jatuh cinta? Bukan.
Tapi kerana mereka terus membangunkan cintanya.
Jatuh cinta itu mudah, 10 minit juga boleh.

Tapi membangunkan cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup.

Mengapa jatuh cinta itu mudah?
Kerana saat itu kita buta, bisu & tuli terhadap keburukan pasangan kita.

Tapi saat memasuki pernikahan,
tak ada yang boleh ditutupi lagi.
Dengan interaksi 24jam per hari 7hari dalam seminggu, semua belang tersingkap..

Di sini letak perbezaan jatuh cinta & membangunkan cintanya.
Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun membangun cinta diperlukan dalam keadaan membelintang.
Dalam keadaan membelintang, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk iman yang baik memahami konflik & bersama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.

Cinta yang dewasa tidak menyimpan keunikan, walau ada berberapa hal peka untuk boleh diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex..

Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kebelintangan tak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita boleh saling memperhitungkan perasaan.

Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai.

Jika dibiarkan berlarut, mereka boleh saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka. Apakah keadaan seperti ini boleh diperbaiki ?

Tentu saja boleh, saat masing2 mengingat komitmen awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari kawan hidup atau musuh hidup.
Kalau memang mencari pasangan kawan hidup kenapa sekarang malah bermusuhan??

Mencari kawan hidup memang dimulai dengan jatuh cinta.
Tetapi sesudahnya, bahagian terbesar adalah membangunkan cintanya.

Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak boleh saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau punya pasangan hidup?
Jatuh cintalah.
Tetapi sesudah itu bangunlah cinta.

No comments:

Post a Comment