Saturday 2 June 2012

Kasih Tuhan Mengubah Dendam Menjadi Belas Kasihan

Orang yang belum mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan mengalami kasihNya ketika dikecewakan, disakiti dan dilukai akan kecewa, sakit hati dan merasa terluka bahkan menyimpan dendam di hati.

Orang yang sudah mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan mengalami kasih anugerahNya yang besar ketika dikecewakan, disakiti dan dilukai bahkan dianiaya akan tetap mengampuni dan tidak mudah kecewa, sakit hati ataupun menuntut balas dendam.

Karena orang yang sudah mengalami kasihNya yang besar akan selalu bersyukur dan merasakan sukacita karena menyadari bahwa dirinya adalah orang yang paling beruntung telah diberi anugerah kasihNya yang terbesar yang tidak semua orang menerimanya.

Orang seperti ini akan selalu menyadari bahwa dirinya berharga di mata Tuhan dan selalu merasakan cinta dan kasih sayang Tuhan yang berlimpah dalam hidupnya.

Orang seperti ini juga akan selalu memiliki rasa berhutang atas kasih karunia dan anugerah Tuhan yang berkelimpahan yang sesungguhnya tidak layak untuk ia terima. Karena itu maka ia akan selalu berhati-hati sepanjang hidupnya dan berusaha untuk tidak mengecewakan dan menyakiti hatiNya lewat perbuatannya.

Orang yang mengalami kasih Tuhan tidak akan menyimpan dendam kepada musuhnya, ia akan selalu memiliki belas kasihan yang besar atas orang-orang yang telah mengecewakannya karena menyadari bahwa mereka yang telah menyakitinya membutuhkan kasih Tuhan agar hidupnya dipulihkan dan mengalami kemuliaan Tuhan seperti dirinya.

Orang yang belum mengalami kasih Tuhan yang besar akan selalu mencari sumber kekosongan di hatinya yang tidak dapat diisi oleh apapun yang bersifat fana dan duniawi, hanya Tuhan yang dapat mengisi kekosongan jiwanya.

Orang yang sudah dipulihkan Tuhan tidak lagi menyimpan dendam, ia menyerahkan segalanya ke dalam tangan Tuhan, dendam di hatinya telah diubahkan oleh Tuhan menjadi belas kasihan karena semua yang dirasakan oleh Tuhan dapat dirasakan olehnya.

"dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah." (Efesus 5:2).

Marilah kita hidup saling mengasihi dan pengampunan adalah bukti bahwa kita telah diampuni, dipulihkan dan hidup dalam kasih Tuhan.

No comments:

Post a Comment