Thursday 26 July 2012

Perspektif Benar Tentang Bahagia

Bahagia itu bukan keadaan baik yang menunjang kesenangan kita. Bahagia itu bukan kerana semua orang-orang di sekitar kita menyenangkan. Bahagia itu bukan kerana boss anda tidak memarahi anda.

Bahagia itu justru ketika keadaan di sekitar kita tidak baik atau tidak menunjang kesenangan kita namun kita tetap boleh tersenyum dan menjaga hati kita tetap baik dan senang. Bahagia itu adalah tetap ceria di tengah kumpulan orang-orang yang menyebalkan. Bahagia itu adalah tetap tersenyum ketika kita dimarahi oleh boss. Bahagia adalah tetap semangat ketika tubuh sedang sakit.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa orang yang bahagia adalah orang yang pada saat keadaan di sekitarnya tidak mendukung untuk bahagia namun ia tetap memilih untuk bahagia, tersenyum, ceria dan menjaga sukacita dan mood yang baik atau kesenangannya tidak terpengaruh oleh keadaan sekitar yang buruk dan tidak tercemar oleh keburukan dan virus yang menyerang untuk meracuni hatinya.

Bahagia bukan berasal dari luar diri kita kerana bahagia bukan ditentukan oleh keadaan sekitar. Bahagia mengalir keluar dari dalam hati kita, terpancar melalui wajah yang ceria.

Berbahagialah selama masih bernafas di dunia kerana bahagia adalah hak dan pilihan kita, bukan ditentukan oleh orang lain. Bahagia sudah diberikan oleh Tuhan untuk kita, tinggal kita yang melanjutkan untuk mempertahankan dan mengembangkannya atau membiarkan bahagia yang ada pada kita hilang atau dicuri. Bahagia adalah anugerah, berkat sekaligus perintah Tuhan.

Matius 5:3 ''Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan
beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan
melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena. Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,
sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.''

"Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!" (Mazmur 32:1-2).

Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai- bagai pencobaan, 3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22).

No comments:

Post a Comment